Mitos Lintah Raksasa Jelmaan Nyi Endit, Dibalik Keindahan Situ Bagendit Garut

Senin 18 September 2023, 18:01 WIB
Legenda Situ Bagendit Garut Jawa Barat | Foto : Ist

Legenda Situ Bagendit Garut Jawa Barat | Foto : Ist

SUKABUMIUPDATE.com - Mungkin updaters di Jawa Barat tidak asing dengan nama Situ Bagendit. Danau ini merupakan salah satu objek wisata yang cukup populer. Tidak sedikit pengunjung yang datang dari berbagai tempat ketika berlibur atau berakhir pekan.

Selain tempatnya yang indah, danau atau situ ini juga memiliki cerita legenda yang tidak kalah menarik. Masyarakat setempat percaya terbentuknya danau tersebut akibat sosok seseorang yang kaya raya namun pelit dan kikir. Ia dikenal dengan nama Nyai Endit.

Melansir dari popmama.com, cerita legenda Situ Bagendit merupakan salah satu dongeng Indonesia yang dikenal banyak orang. Dongeng ini juga dapat di ceritakan pada si Kecil karena memiliki nilai moral yang sangat bermafaat baginya.

Baca Juga: JIS Batal Jadi Markas Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia, Ini Kata Ketum PSSI

Alkisah, pada jaman dahulu kala di sebelah Utara kota Garut terdapat sebuah desa yang penduduknya kebanyakan bekerja sebagai petani. Tanah desa yang subur dan tidak kekurangan air sangatlah membantu petani untuk menghasilkan banyak padi dengan kualitas yang baik.

Meskipun begitu para penduduk di sana masihlah hidup dalam kemiskinan. Ini disebabkan oleh kehadiran tengkulak pelit yang kaya raya. Ia bernama Nyai Endit.

Nyai Endit merupakan seorang perempuan kaya yang tinggal di desa itu. Semenjak suaminya meninggal, ia memperoleh warisan berupa kekayaan yang berlimpah. Sayangnya, hal tersebut malah membuat Nyai Endit menjadi kikir dan congkak.

Baca Juga: Persiapan MotoGP Indonesia, Sirkuit Mandalika Resmi Ditutup Hari Ini

Nyai Endit terbiasa menekan para petani yang tinggal di desa tersebut. Ia seringkali memaksa para petani untuk menjual padinya dengan harga murah. Dan ketika persediaan beras masyarakat habis, mereka harus membeli dari nyai Endit dengan harga yang melambung tinggi. Perbuatan Nyai Endit ini sangatlah merugikan masyarakat yang hidup di sana.

Harta yang berlimpah hanya membuat Nyai Endit semakin pelit. Bukan hanya ia sering menekan warga desa, Nyai Endit bahkan tidak pernah mau membantu warga yang sedang kesulitan. Setiap kali warga datang meminta bantun, Nyai Endit menolaknya dengan angkuh.

"Ini semua kan harta milikku, untuk apa juga aku membagikannya pada warga? Mereka itu hanya bisanya meminta-minta saja. Seharusnya mereka bekerja lebih keras jika ingin kaya sepertiku," ungkap Nyai Endit.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2023 Diundur, Cek Disini Cara Buat Akun SSCASN

Nyai Endit lebih senang menghabiskan hartanya untuk mengadakan pesta di desa tersebut. Di tengah kemeriahan pesta, Nyai Endit terbiasa memamerkan harta kekayaannya pada rakyat setempat dengan sombong.

Pesta yang dia adakan selalu saja mendatangkan perkara lebih besar bagi rakyat. Pesta Nyai Endit selalu membuat penduduk desa mulai kehabisan bahan makanan. Bahkan banyak yang sudah mulai menderita kelaparan. Sementara Nyai Endit selalu berpesta pora dengan makanan-makanan mewah di rumahnya.

“Aduh, persediaan beras kita sudah menipis. Sebentar lagi kita terpaksa harus membeli beras ke Nyai Endit," kata seorang warga kepada tetangganya.

Baca Juga: Makna Tema Burung Merak Distan Sukabumi di Festival Kendaraan Bunga Hias HJKS 153

"Harganya kini lima kali lipat lebih mahal dibanding saat kita menjualnya dulu. Bagaimana ini?" Balas warga lainnya.

"Padahal kita juga perlu membeli keperluan yang lain. Ya Tuhan, berilah kami keringanan atas beban yang kami pikul,” ungkap yang lain.

Nyai Endit dan Pengemis Tua

Di suatu hari yang sangat terik Nyai Endit kembali mengadakan pesta yang amat besar. Hal ini membuat warga setempat merasa khawatir akan persediaan beras mereka yang akan habis dan terik matahari penanda musim kemarau telah tiba.

Baca Juga: Kesurupan Massal Teror Siswa SMPN 5 Ciracap Sukabumi, Sekolah Diliburkan

Di tengah meriahnya pesta yang diadakan Nyai Endit, dari kejauhan datanglah seorang pengemis tua. Ia memakai pakaian compang-camping dan celana yang lusuh. Pengemis itu berjalan terbungkuk-bungkuk melewati rumah penduduk dengan tatapan iba dan menemui Nyai Endit di rumahnya.

iba-tiba saja pengemis tua itu berkata, “Nyai, tolong beri hamba makanan sedikit saja, hamba lapar sudah beberapa hari belum makan."

Nyai Endit yang melihat pengemis itu merasa terganggu. Ia pun berusaha memanggil penjaga untuk mengusir pengemis itu dari rumahnya.

“Pergilah kau dari rumahku, pengemis kotor! Tidak lihat ya kamu aku sedang berpesta? Kamu mengacaukan semua kegembiraanku dengan baumu itu,” teriak Nyai Endit dengan jengkel.

Baca Juga: Puluhan UMKM Sukabumi Ikuti Bazar September Ceria Bersama Amor Cakes and Bakery

Tidak lama para penjaga pun tiba dan memaksa pengemis tua itu untuk segera pergi. Pengemis itu pun pergi dengan perasaan sangat sedih.

Hari pun berganti dan Nyai Endit masih merasa tidak nyaman atas kedatangan pengemis lusuh di pestanya kemarin. Ketika ia keluar dari rumah, ia pun menemukan sesuatu yang aneh.

Di sebuah jalan di desa tersebut ditemukan sebuah tongkat yang tertancap di tanah. Tidak ada satupun warga yang mengetahui mengapa tongkat tersebut ada di sana.

Lebih anehnya lagi tidak ada seorangpun yang berhasil mencabut tongkat tersebut, meskipun banyak warga yang telah mencoba menariknya beramai-ramai. Nyai Endit yang terlihat penasaran berusaha mendekati kerumunan warga yang tengah mencoba menarik tongkat tersebut.

Baca Juga: 2 Pekan Operasi Zebra Lodaya di Kota Sukabumi, Ratusan Pelanggar Ditindak

Tanpa diduga ternyata pengemis yang Nyai Endit usir sebelumnya kembali. Melihatnya Nyai Endit pun kembali merasa geram.

Nyai Endit segera berkata, "Rupanya kau kembali pengemis tua. Jangan-jangan tongkat aneh yang tertencap di tanah ini itu akibat ulahmu. Cabut dan segera pergi dari sini!"

Pengemis tua itu melihat Nyai Endit dan ia pun mengabulkan permintaannya. Sang pengemis tua segera mencabut tongkat tersebut. Warga pun terheran mengapa pengemis itu mampu melakukannya padahal tidak ada warga yang mampu.

Setelah dicabut, tiba-tiba saja mengalirlah air dari tempat tersebut. Semakin lama air semakin deras dan tinggi, memenuhi tempat itu.

Baca Juga: Demokrat Gabung Prabowo, Sinyal Pilpres 2024 Cuma Diikuti Tiga Poros?

Karena takut tenggelam, para penduduk pun bergegas menyelamatkan diri mereka sendiri. Mereka mengungsi mencari tempat yang lebih aman.

Berbeda dengan Nyai Endit yang engga melepas hartanya. Meskipun air semakin bertambah tinggi, Nyai Endit tetap berdiam di rumahnya yang penuh dengan harta dan perhiasan. Hingga akhirnya ia pun tenggelam bersama rumah dan isinya.

Tempat tersebut berubah menjadi sebuah danau yang kemudian dinamakan Situ Bagendit. Situ artinya danau dan Bagendit berasal dari nama Nyai Endit.

Menurut cerita, konon orang-orang percaya mereka melihat lintah sebesar kasur (lintah raksasa) di dasar danau. Katanya itu merupakan penjelmaan sosok Nyai Endit yang tidak berhasil kabur dari jebakan air.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi27 September 2023, 14:45 WIB

Lowongan Kerja Telemarketing di Bank BUMN, Penempatan Kerja di Sukabumi

Jika kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Telemarketing di Bank BUMN, Penempatan Kerja di Sukabumi. (Sumber : Freepik.com/@ our-team).
Jawa Barat27 September 2023, 14:31 WIB

Begini Nasib Argo Parahyangan saat Kereta Cepat Jakarta-Bandung Beroperasi

PT KAI buka suara soal nasib Kereta Api (KA) Argo Parahyangan setelah Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) beroperasi secara komersil mulai 1 Oktober 2023 mendatang.
Kereta api Argo Parahyangan melintas di Stasiun Gambir Jakarta. (Sumber : Dok. PT KAI)
Life27 September 2023, 14:30 WIB

5 Alasan Anak Laki-laki Sulit Menuruti Perkataan Orang Tua Dibanding Perempuan

Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa sebagian anak laki-laki mungkin tampak sulit untuk menuruti perkataan orang tua dibandingkan perempuan.
Ilustrasi. Alasan Kenapa Anak Laki-laki Sulit Menuruti Perkataan Orang Tua Dibanding Perempuan (Sumber : pixabay.com/@bess.hamiti@gmail.com)
Entertainment27 September 2023, 14:15 WIB

Putri Ariani Tampil Apik di Final America's Got Talent 2023, Dapat Standing Applause

Putri Ariani berhasil memukau dewan juri di babak final America's Got Talent 2023
Putri Ariani berhasil memukau dewan juri di babak final America's Got Talent 2023 (Sumber : Instagram/@arianinismaputri)
Produk27 September 2023, 14:11 WIB

Gedung Promosi IKM Diresmikan, Pusat Produk Unggulan Kabupaten Sukabumi

Marwan berharap dibangunnya gedung IKM akan menjadi motor penggerak ekonomi.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami meresmikan Gedung Promosi dan Pusat Pengembangan IKM di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Rabu (27/9/2023). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Science27 September 2023, 14:00 WIB

Mengenal Bursa Karbon: Pengertian, Dampak dan Contohnya

Apa itu Bursa Karbon dan bagaimana Dampaknya terhadap lingkungan? Simak penjelasannya!
Peresmian Bursa Karbon Indonesia Targetkan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 2060 | Mengenal Bursa Karbon: Pengertian, Dampak dan Contohnya (Sumber : Instagram/@ojkindonesia)
Entertainment27 September 2023, 13:45 WIB

Ammar Zoni Divonis 7 Bulan Penjara Atas Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Ammar Zoni Divonis 7 Bulan Penjara Atas Kasus Penyalahgunaan Narkoba
Ammar Zoni Divonis 7 Bulan Penjara Atas Kasus Penyalahgunaan Narkoba | Sumber: Instagram /@_irishbella_
Life27 September 2023, 13:30 WIB

13 Cara Mengatasi Emosi Anak Laki-laki yang Meledak-ledak, Ini Solusinya!

Mengatasi emosi anak laki-laki yang meledak-ledak memerlukan pendekatan yang baik dan penyelarasan antara orang tua atau pengasuh dengan anak.
Ilustrasi - 13 Cara Mengatasi Emosi Anak Laki-laki yang Meledak-ledak, Ini Solusinya!. (Sumber : Pixabay.com/@freestocks-photos).
Sukabumi27 September 2023, 13:15 WIB

Begal Motor di Bojonggenteng Sukabumi, Bunyi Hukum Pelaku dalam Pasal KUHP

Begini Bunyi Hukum Pelaku Begal dalam Pasal KUHP. Ya, diluar pembahasan jalan rusak yang jadi TKP begal motor di Bojonggenteng Sukabumi, masyarakat tentunya perlu mengetahui wawasan seputar hukum bagi pelaku begal.
Ilustrasi. Justice | Begal Motor di Bojonggenteng Sukabumi, Bunyi Hukum Pelaku dalam Pasal KUHP (Sumber : pixabay.com/@Suco)
Sukabumi27 September 2023, 13:00 WIB

Gemuruh Selepas Subuh dan Ambruknya Gudang Rongsok di Surade Sukabumi

Warga mendengar suara gemuruh ketika bangunan tersebut runtuh lalu hancur.
Gudang rongsok di Kampung Tugu RT 07/03 Desa Cipeundeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, ambruk pada Rabu (27/9/2023). | Foto: P2BK Surade