Trump Tak Menerima Hasil Pilpres, 4 Orang Tewas dalam Kerusuhan di Amerika Serikat

Kamis 07 Januari 2021, 07:59 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sedikit kita harus mengerutkan dahi saat mendengar kabar soal adanya aksi demonstrasi berujung kerusuhan yang dilakukan oleh massa pendukung Donald Trump di Gedung Kongres, Capitol Hill pada Rabu, 6 Januari 2021. Massa aksi yang menolak hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat ini terlibat bentrokan dengan aparat setempat dan menyebabkan sedikitnya empat orang tewas. Lalu pertanyaan baru muncul, apakah ini wajah baru demokrasi di negeri Paman Sam?

Bahkan dalam peristiwa ini, seorang perempuan tewas setelah mendapat tembakan di bagian dada saat ia berada di halaman Gedung Kongres, Capitol Hill.

Hingga artikel ini ditayangkan, belum diketahui ihwal identitas perempuan tersebut dan bagaimana kronologi penembakan itu terjadi. Namun dari video yang beredar, memang terdengar adanya suara tembakan yang menyelimuti situasi kerumunan di Capitol Hill.

Kepolisian Washington DC Amerika Serikat kemudian mengkonfirmasi adanya korban tewas lain dalam peristiwa tersebut. "Satu wanita dewasa dan dua pria dewasa tampak menderita situasi medis darurat secara terpisah yang mengakibatkan mereka meninggal," kata Kepala Kepolisian Washington DC, Robert Contee.

Kerusuhan ini bermula ketika Wakil Presiden Mike Pence yang disebut setia mendukung Trump selama empat tahun kepresidenan, memimpin pembukaan kongres untuk secara resmi mengesahkan kemenangan Joe Biden di pemilihan Presiden Amerika Serikat pada November 2020 lalu.

Joe Biden sendiri memenangkan pemilihan tersebut dengan selisih 306-232 suara di Electoral College negara bagian dan dengan lebih dari 7 juta suara dalam pemilihan umum nasional itu. Tetapi Trump terus mengklaim tanpa bukti bahwa dalam pemilihan presiden tersebut ada penipuan yang meluas.

Donald Trump kemudian menulis narasi yang menyebut Mike Pence tidak memiliki keberanian untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan dalam melindungi negara dan konstitusi. Termasuk berbicara soal kesempatan kepada negara bagian agar mengesahkan serangkaian fakta yang telah dikoreksi, bukan fakta yang curang, yang sebelumnya diminta untuk disertifikasi.

"Amerika Serikat menuntut kebenaran," tulis Trump di akun Facebook miliknya, Donald J. Trump. sekitar 11 jam yang lalu dari artikel ini diterbitkan.

Sikap Donald Trump tersebut lantas memicu kemarahan publik karena dianggap mendukung kerusuhan yang dilakukan massa pendukungnya. 

Tak hanya di Facebook, Trump juga menulis beberapa cuitan ihwal kerusuhan itu di akun Twitter-nya. Ia memberi dukungan terkait aksi yang dilakukan di Capitol Hill.

Akibatnya, Twitter memberi pernyataan bahwa pihaknya akan mengunci akun milik Trump selama 12 jam. 

Twitter meminta Trump agar menghapus cuitannya tersebut karena telah dianggap memprovokasi para pendukungnya untuk melakukan kekerasan dan ia disebut melanggar kebijakan integritas keamanan Twitter. Bahkan bila cuitan itu masih ada, maka akun tersebut diancam akan diblokir.

Selain Twitter, platform media sosial lainnya seperti Instagram dan Facebook juga melakukan hal yang sama. Facebook menutup halaman akun Donald Trump selama 24 jam agar tidak mengunggah apapun. Akun Instagram presiden yang menjabat dari tahun 2017-2020 ini juga dinonaktifkan setelah diketahui mengunggah kembali cuitannya yang telah ia tulis di Twitter.

Kondisi saat ini seakan meng-amini laporan Freedom House pada tahun 2020 lalu. Lembaga tersebut menyoroti ihwal menurunnya indeks demokrasi di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat.

Berdasarkan laporan Freedom in the World 2020, lembaga ini memberi peringkat terhadap 195 negara. Rinciannya, 83 negara dinyatakan bebas, 63 negara dinyatakan bebas sebagian, dan 49 negara lainnya dinyatakan tidak bebas.

Jumlah negara yang berstatus sebagai negara bebas menurun sekitar 3 persen dalam dekade terakhir. Indeks ini mempertimbangkan sejumlah faktor, antara lain fungsi pemerintah, supremasi hukum, transparansi, pluralisme, serta kebebasan berekspresi dan berkeyakinan.

Dalam laporan ini Amerika Serikat menjadi sorotan karena dianggap sebagai negara demokrasi terbesar dan berpengaruh, namun penyimpangannya dari cita-cita demokrasi telah memunculkan sinyal yang salah.

Freedom House memberikan kritik kepada perubahan peraturan pada tahun 2019 yang dinilai menggerus indeks demokrasi di Amerika Serikat, dari melemahkan hak para pencari suaka, adanya bukti baru dalam intervensi pemilu, hingga meningkatnya bentrok antara eksekutif dan kongres.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi03 Mei 2024, 15:21 WIB

Sadisnya Pelajar SMP Sukabumi Ini, 47 Adegan Bunuh dan Sodomi Bocah SD

Kasus tewasnya bocah sd di Cipetir Kadudampit Sukabumi yang tubuhnya ditemukan dengan leher terjerat celana
Rekontruksi penyidikan perkaran pembunuhan disertai tindak asusila bocah sd oleh pelajar SMP di Sukabumi (Sumber: su/awal)
Inspirasi03 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Chef/Cook, Cek Disini Kualifikasinya!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Chef/Cook, Cek Disini Kualifikasinya!(Sumber : Freepik.com/@wirestock)
Sukabumi03 Mei 2024, 14:50 WIB

Rotary Club Berikan Donasi Rp 100 Juta untuk Penyintas Tanah Longsor di Cibadak Sukabumi

Rotary Club International ikut memberikan bantuan kepada para penyintas bencana tanah longsor di Kampung Cibatu Hilir, RT 01 RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi
Rotary Club International memberikan bantuan kepada korban longsor Cibadak Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Food & Travel03 Mei 2024, 14:25 WIB

Menikmati Lukisan Alam: Meronanya Sunset di Pantai Minajaya Sukabumi

Salah satu daya tariknya adalah hamparan batu karang yang unik dan ombak yang relatif tenang, ditambah saat cuaca bagus menjadi lukisan alam yang indah dengan sunset yang merona.
Sunset di pantai minajaya, Surade Kabupaten Sukabumi Jawa Barat (Sumber: istimewa/kang baban)
Bola03 Mei 2024, 14:15 WIB

Jokowi Minta Timnas Indonesia U-23 Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024 di Laga Play-off

Jokowi mengapresiasi perjuangan timnas Indonesia yang berlaga di Piala Asia U-23 2024.
Jokowi mengapresiasi perjuangan timnas Indonesia yang berlaga di Piala Asia U-23 2024. (Sumber : X/@jokowi).
Bola03 Mei 2024, 14:00 WIB

Hadapi Bali United, Bek Persib Alberto Rodriguez Antusias Tatap Championship Series

Alberto Rodriguez antusias hadapi Bali United di Championship Series.
Alberto Rodriguez antusias hadapi Bali United di Championship Series. (Sumber : X@persib)
Sukabumi03 Mei 2024, 13:49 WIB

Disperkim Segera Bangun Tugu Nol Kilometer Kabupaten Sukabumi, Lokasi Mulai Dirapihkan

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) telah memulai melakukan penataan area lokasi yang akan menjadi tempat pembangunan Tugu Nol Kilometer Kabupaten Sukabumi yang berada di Alun-Alun Palabuhanratu.
Penataan area pembangunan tugu nol kilometer Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Life03 Mei 2024, 13:48 WIB

Hadiahi Perilaku Baik, Ini 8 Cara Mengajarkan Keterampilan Disiplin Diri pada Anak

Apa pun jenis disiplin yang Anda gunakan pada anak, tujuan akhir dari strategi pengasuhan Anda adalah untuk mengajarkan disiplin diri pada anak.
Ilustrasi mengajarkan keterampilan disiplin diri pada anak. | Foto: Pexels.com/@Andrea Piacquadio
Sukabumi03 Mei 2024, 13:36 WIB

Penguatan P2WKSS, Pemkot Sukabumi Tingkatkan Peran Perempuan dalam Pembangunan

Ineu Nuraeni menjelaskan soal P2WKSS dan lokus program di Kelurahan Sukakarya.
Rapat koordinasi program P2WKSS pada Jumat (3/5/2024) di Balai Kota Sukabumi. | Foto: Website KDP Kota Sukabumi
Life03 Mei 2024, 13:30 WIB

6 Alasan Kenapa Perantau Dikenal Punya Mental Tangguh dan Petarung, Ini Penyebabnya

Para perantau pada umumnya akan memiliki mental tanggung dan petarung. Sebab, berada di lingkungan baru membentuknya sedemikian rupa.
Ilustrasi. Alasan perantau punya mental tangguh. Sumber foto : Pexels/GustavoFring