Kepanikan dan Hoaks Terkait Virus Corona Menyebar di Media Sosial

Minggu 26 Januari 2020, 23:02 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ketika media pemerintah Cina meminta warga agar tenang dan memuji respons pemerintah terhadap wabah virus corona, jaringan media sosial dipenuhi kepanikan setelah gambar dan video bermunculan.

Warga Cina menunjukkan kepanikan dan frustrasi di media sosial. Mereka ingin menyebarkan informasi karena kurangnya pelaporan di media resmi dengan membagikan video dan informasi mereka sendiri, dan terkadang tidak akurat.

Beberapa bahkan mengkritik para pejabat yang menangani krisis. Mereka telah mengkritik pejabat karena gagal menahan wabah awal di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, untuk membatasi penduduk ke fasilitas yang penuh sesak di wilayah tersebut dan karena tidak mengunjungi daerah yang terkena dampak.

"Jangan mengganggu para pemimpin saat mereka mendengarkan lagu dan pergi ke luar negeri untuk wawancara," seorang warganet menulis dengan sinis.

Meskipun ada beberapa kritikan yang lolos, tetapi sensor masih memainkan peran untuk memblokir kritik terhadap pemerintah, atau informasi yang dianggap mengkhawatirkan. Cina telah menahan setidaknya delapan orang karena menyebarkan apa yang disebut pemerintah sebagai "rumor" terkait virus corona.

Tetapi penduduk masih menggunakan jejaring sosial dan wadah pengiriman pesan untuk menyebarkan kritik langsung.

Pengguna media sosial telah berbagi pengalaman menunggu dalam antrean di rumah sakit selama berjam-jam, mengantar orang-orang yang dicintai yang sakit dari rumah sakit ke rumah sakit, hanya untuk dipulangkan ke rumah tanpa diperiksa apakah dia terinfeksi virus corona. Beberapa video, seperti yang diambil pada tanggal yang tidak diketahui di Rumah Sakit No. 7 Wuhan, telah beralih dari internet Cina yang ditutup ke jaringan seperti Twitter.

Dikutip dari New York Times, 25 Januari 2020, beberapa rumah sakit di kota-kota yang terkena dampak telah mengirimkan permohonan sumbangan secara daring, mengatakan mereka kekurangan masker bedah, sarung tangan, dan persediaan lainnya. Beberapa petugas kesehatan berbicara tentang tantangan untuk sampai ke rumah sakit di kota-kota di mana transportasi umum telah ditutup dan layanan taksi dihentikan.

Video yang beredar dalam kelompok obrolan dan jejaring sosial menunjukkan pasien di Wuhan dimasukkan ke dalam ambulans oleh pekerja yang mengenakan pakaian pelindung seluruh tubuh di luar sekolah dasar, atau diangkut dalam tabung plastik di Huizhou, sebuah kota di provinsi tenggara Guangdong. Beberapa video muncul menunjukkan seorang pasien yang didorong melalui bandara di dalam kandang tertutup.

Dalam video Twitter yang dilaporkan RT 23 Januari, menunjukkan seorang pasien bermasker terbaring di rumah sakit yang kemudian didekati oleh petugas medis berpakaian pelindung. Video lain mengungkap bagaimana lorong rumah sakit penuh sesak.

Sementara Mirror.co.uk pada 24 Januari melaporkan sebuah gambar dan video viral dari Instagram, menunjukkan pria terkapar di pinggir jalan.

Video-video tersebut seringkali tidak memiliki sumber terverifikasi, termasuk ketika difilmkan, tetapi banyak yang telah menyebar dengan cepat dalam beberapa hari terakhir di antara para pengguna internet Cina tanpa adanya informasi yang lebih resmi. Media yang dikelola pemerintah sebagian besar mengecilkan krisis, sebaliknya berfokus pada upaya pejabat pemerintah dan kepahlawanan pekerja medis.

Hanya beberapa media berita yang melaporkan secara kritis penanganan wabah oleh sistem perawatan kesehatan dan pemerintah.

Satu artikel mengklaim mengutip seorang ahli kesehatan yang merekomendasikan orang melawan virus dengan membilas mulut mereka dengan air garam, tetapi ahli itu tidak pernah mengatakannya dan taktiknya tidak efektif. Unggahan lain yang banyak dibaca tetapi sepenuhnya palsu menyatakan bahwa menyalakan kembang api akan mensterilkan kuman di udara.

Komisi Kesehatan Nasional Cina bahkan membantah laporan yang mengatakan bahwa minum ramuan obat tradisional Cina yang dikenal sebagai akar indigowoad, dicampur dengan cuka asap, dapat mencegah infeksi virus corona.

Meski begitu, jaringan digital telah terbukti berguna dalam menyampaikan jumlah korban aktual akibat virus corona.

 

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life03 Mei 2024, 09:30 WIB

Simpel Tapi Penting, Ini 7 Etika Ditraktir Orang yang Tidak Boleh Diremehkan

Terkadang seseorang lupa menggunakan etika yang baik saat ditraktir teman. Oleh karenanya penting diperhatikan apa saja yang harus diperhatikan saat ditraktir orang lain.
Ilustrasi. Etika saat ditraktir orang lain. Sumber foto : Pexels/Nicole Michalou
Cek Fakta03 Mei 2024, 09:08 WIB

Hoaks! Pfizer Minta Maaf Setelah Banyak yang Tewas karena Vaksin Covid-19

Pfizer memohon maaf atas satu twit dari pegawainya yang mempromosikan vaksin saat produk itu belum mendapat izin di Inggris.
(Foto Ilustrasi) Beredar informasi hoaks berisi narasi yang mengeklaim Pfizer memohon maaf terkait vaksin Covid-19 yang mereka buat dan edarkan. | Foto: Pixabay
Sehat03 Mei 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Daun Mangga yang Efektif untuk Menurunkan Kadar Gula Darah

Daun mangga dapat menjadi obat untuk menurunkan kadar gula darah tinggi.
Ilustrasi - Daun mangga dapat menjadi obat untuk menurunkan kadar gula darah tinggi. (Sumber : Pixabay.com/@ignartonosbg).
Sukabumi03 Mei 2024, 08:51 WIB

Ditinggal Nonton Timnas vs Irak, Gudang dan Rumah Kebakaran di Purabaya Sukabumi

Adi meninggalkan lokasi pembakaran untuk menonton timnas Indonesia U-23.
Kebakaran gudang dan rumah di Kampung Cigembong RT 34/03 Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Kamis malam, 2 Mei 2024. | Foto: Istimewa
Life03 Mei 2024, 08:30 WIB

6 Sikap Orang Tua yang Cepat atau Lambat Akan Merusak Mental Anak

Menjadi orang tua memang berat dan tidak mudah, terlebih dalam mendidik anak. Karena sekali salah sikap kepada anak, pengaruhnya bisa merusak mental.
Ilustrasi. Sikap orang tua yang merusak mental anak. Sumber foto : Pexels/Jonathan Borba
Bola03 Mei 2024, 08:21 WIB

Kalah dari Irak, Begini Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Irak menyamakan kedudukan melalui tandukan Zahid Taahsen pada menit ke-27.
Pemain timnas Indonesia U-23 saat bertemu Irak pada laga perebutan tempat ketiga terbaik Piala Asia U-23 2024 di Abdullah Bin Khalifa Stadium, Kamis, 2 Mei 2024. | Foto: PSSI
Sehat03 Mei 2024, 08:00 WIB

10 Camilan Sehat yang Direkomendasikan untuk Penderita Asam Urat

Berikut Daftar Camilan Sehat yang Direkomendasikan untuk Penderita Asam Urat. Aman Dikonsumsi!
Jeruk Lemon. Camilan Sehat yang Direkomendasikan untuk Penderita Asam Urat. (Sumber : Pexels/LisaFotios)
Life03 Mei 2024, 07:00 WIB

10 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Pikiran Tidak Tenang

Jika Anda merasa terus-menerus tidak stabil secara emosional, penting untuk mencari dukungan dari profesional kesehatan mental agar menemukan kebahagiaan diri sendiri.
Ilustrasi. Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Pikiran Tidak Tenang (Sumber : Pexels/PragyanBezbaruah)
Food & Travel03 Mei 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Jeruk Lemon untuk Menurunkan Kolesterol, 8 Langkah Simpel!

Begini Cara Membuat Air Jeruk Lemon untuk Menurunkan Kolesterol, Ternyata Langkah-langkahnya Simpel!
Ilustrasi. Cara Membuat Air Jeruk Peras untuk Menurunkan Kolesterol (Sumber : Pexels/ToniCuenca)
Science03 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 3 Mei 2024, Termasuk Sukabumi, Cianjur dan Bogor

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 2 Mei 2024 dimana cuaca berawan berpotensi terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 2 Mei 2024 dimana cuaca berawan berpotensi terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay