Arkeolog Iran Temukan Bukti Pertanian 9.000 Tahun Lalu

Selasa 14 Januari 2020, 02:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sekelompok arkeolog dan peneliti Iran telah menemukan bukti bahwa pertanian dan peternakan telah dipraktikkan sekitar 9.000 tahun lalu di sekitar Tepe Ahranjan yang bersejarah di Salmas, Iran barat laut. Bukti tersebut berupa batu induk, alat obsidian dalam tujuh warna berbeda, pedang, mortir, dan peralatan batu.

“Penemuan itu dibuat selama proyek demarkasi yang bertujuan untuk melindungi situs arkeologi Tepe Ahranjan yang rusak,” kata Kepala Proyek Afrasyab Geravand, seperti dikutip Tehran Times, baru-baru ini.

Bukti itu menunjukkan bahwa bukit Ahranjan dan sekitarnya adalah salah satu pemukiman manusia pertama dan paling penting dalam abad ke-7 SM di Iran barat laut, kata Geravand. “Itu menunjukkan bahwa penduduk daerah ini adalah petani dan peternak hewan,” tutur Geravand.

Sebelumnya, Geravand pernah mengatakan bahwa barat laut Iran, sebagai jembatan penghubung antara dataran tinggi Iran, Kaukasus, Asia Kecil, dan Mesopotamia, selalu memainkan peran penting dalam hubungan dan pertukaran budaya.

“Wilayah itu telah lama menjadi tempat yang cocok untuk pemukiman sejak zaman kuno karena keberadaan sungai permanen, mata air, sumber daya hewan dan tumbuhan, tanah subur dan padang rumput,” ujarnya.

Mengutip laman Iranian Students News Agency, sejarah pertanian adalah kisah perkembangan manusia dan budidaya proses untuk menghasilkan makanan, pakan, serat, bahan bakar, dan barang-barang lainnya dengan cara memelihara tanaman dan hewan secara sistematis.

Sebelum pengembangan budidaya tanaman, manusia adalah pemburu dan pengumpul. Pengetahuan dan keterampilan merawat tanah dan pertumbuhan tanaman memajukan perkembangan manusia, memungkinkan kelompok untuk tinggal di satu lokasi dari generasi ke generasi.

Bukti arkeologis menunjukkan bahwa perkembangan seperti itu terjadi 10.000 tahun lalu atau lebih. Para ahli mengatakan bahwa pada 7.000 SM, penaburan dan panen mencapai Mesopotamia, dan di sana, tanahnya sangat subur di utara Teluk Persia, kecerdikan Sumeria mensistematiskan dan meningkatkannya.

Pada 6.000 SM pertanian bercokol di tepi Sungai Nil, pertanian dikembangkan secara independen di Timur Jauh, mungkin di Cina, dengan beras sebagai tanaman utama. Karena pertanian, kota, serta hubungan perdagangan antara berbagai wilayah dan kelompok orang, berkembang, semakin memungkinkan kemajuan budidaya masyarakat.

Pertanian menjadi aspek penting ekonomi selama berabad-abad sebelum dan sesudah Revolusi Industri. Pengembangan pasokan pangan dunia yang berkelanjutan berdampak pada kelangsungan hidup spesies dalam jangka panjang. Sehingga harus diperhatikan untuk memastikan bahwa metode pertanian tetap selaras dengan lingkungan.

 

Sumber : tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Food & Travel30 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Suji untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 6 Langkahnya

Beberapa penelitian menunjukkan daun suji memiliki efek positif pada pengelolaan kadar gula darah, sehingga dapat membantu dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes.
Ilustrasi - Cara Membuat Air Rebusan Daun Suji untuk Gula Darah. (Sumber : Instagram/@jeanettejuwono)
Science30 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 30 April 2024, Siang Hari Hingga Malam Potensi Diguyur Hujan

Sukabumi dan sekitarnya diprediksi diguyur hujan dari siang hingga malam pada 20 April 2024.
Ilustrasi Hujan. Sukabumi dan sekitarnya diprediksi diguyur hujan dari siang hingga malam pada 20 April 2024. (Sumber : Pixabay)
Internasional30 April 2024, 01:55 WIB

Novel A Mask, the Color of the Sky Karya Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Basim Khandaqji yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel,  lahir di kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 1983, dan menulis cerita pendek hingga penangkapannya pada 2004 ketika berusia 21 tahun.
Penulis Palestina, Basim Khandaqji | Foto : Ist
Sukabumi30 April 2024, 01:01 WIB

Nobar di Cibadak, Begini Komentar Wabup Iyos Soal Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri dukung perjuangan Timnas Indonesia U-23 rebut posisi ketiga Piala Asia U-23 agar bisa lolos ke olimpiade Paris 2024.
Wabup Sukabumi Iyos Somantri Nobar di Mal Ramayana Cibadak. (Sumber : SU/Ibnu)
Bola29 April 2024, 23:59 WIB

Kalah dari Uzbekistan 0-2, Timnas Indonesia Gagal ke Final Piala Asia U-23

Meski gagal ke final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia masih berpeluang raih jatah tiket olimpiade Paris 2024.
Timnas Indonesia U-23 gagal ke Final Piala Asia U-23 usai kalah dari Uzbekistan. (Sumber : IG AFC Asian Cup)
Life29 April 2024, 23:31 WIB

Bisa Bunda Coba di Rumah, 6 Tips yang Bisa Diterapkan Agar Anak Tidur Nyenyak

Waktu tidur tidak harus menjadi mimpi buruk. Para ahli menawarkan tips bagaimana membuat waktu tidur menjadi mudah, sehingga Anda semua bisa beristirahat.
Ilustrasi anak tidur nyenyak / Sumber : pexels.com/@Giianni Orefice
Life29 April 2024, 22:45 WIB

6 Cara agar Anak Tidak Kecanduan Main HP Setiap Waktu, Ini Solusinya

Mencegah anak agar tidak kecanduan bermain HP sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua harus paham cara mencegahnya.
Ilustrasi. Cara mencegah anak tidak kecanduan main HP. | Sumber foto : Pexels/Liliana Drew
Sukabumi29 April 2024, 22:40 WIB

Rumah Rusak Terdampak Gempa Garut di Surade Sukabumi Akan Diperbaiki Swadaya

Pemerintah Kelurahan Surade, Sukabumi akan memperbaiki rumah semi permanen ukuran 6 x 4 meter, milik Maemunah (74 tahun) seorang jompo, warga Kampung Cibarehong RT 13 /13 yang mengalami rusak berat terdampak getaran gempa Garut
Kondisi rumah Maemunah Warga Kelurahan / Kecamatan Surade yang rusak terdampak gempa Garut | Foto : Ragil Gilang
Life29 April 2024, 22:19 WIB

Jangan Gunakan Ancaman Bund! Begini 9 Cara Mengatasi Perilaku Balita yang Agresif

Perilaku agresif adalah hal yang normal ketika balita belajar tentang pengendalian diri dan pengaturan emosi. Penting untuk memberikan respons yang tenang dan konsisten.
Ilustrasi mengatasi perilaku balita agresif / Sumber Foto: pexels.com/@Yan Krukau
Sukabumi Memilih29 April 2024, 22:17 WIB

Omesh Masuk Wacana Usungan Gerindra di Pilkada Sukabumi, Bagaimana dengan Yudha?

Aktor dan komedian Indonesia kelahiran Sukabumi, Ananda Omesh diakui masuk dalam wacana bursa Pilkada Sukabumi dari Partai Gerindra.
Ananda Omesh dan Yudha Sukmagara | Foto : Sukabumi update