Bisa Panen Banyak, Belajar Budidaya Jamur Tiram dari Pemuda Sukabumi

Sabtu 23 Oktober 2021, 09:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Budidaya jamur tiram atau pleurotus ostreatus di rumah bisa dicoba untuk kemandirian usaha. Pandemi covid-19 bukan halangan, setidaknya itu yang ditegaskan Agus Setiawan, pemuda Kadudampit Kabupaten Sukabumi Jawa Barat yang terus mengajak generasi milenial untuk berkarya.

Pleurotus ostreatus adalah salah satu jamur pangan dari kelompok basidiomycota dan termasuk kelas homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem. Ciri lainnya tundung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram, dengan bagian tengah cekung.  

Jamur tiram bisa ditemui sepanjang tahun di hutan dan pegunungan daerah berudara sejuk dan lembab. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang. 

Jamur kayu ini bisa dibudidayakan menggunakan substrat seperti kompos serbuk gergaji kayu, ampas tebu atau sekam.

"Kami budidaya jamur tiram sejak pandemi Covid-19. Mencoba menekuni, dengan menggunakan bahan baku serbuk gergaji, dedak padi, kapur, serta air," kata Agus Setiawan warga Kampung Cijagung Bobojong Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit kepada sukabumiupdate.com, Kamis 21 Oktober 2021 lalu. 

Modal utamanya harus punya tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur, ucap Agus. Tidak harus luar, namun berbentuk ruangan yang diisi rak untuk meletakkan baglog atau media tanam jamur tiram.

photoUsaha budidaya Jamur Tiram di Kampung Cijagung Bobojong Kadudampit Sukabumi - (istimewa)</span

Ruanganpun tak harus wah. Untuk jaga suhu dan kelembapan, ruangan dari bambu atau kayu sangat dianjurkan. Dinding bisa dibuat dari papan, untuk atap bisa genteng atau bahan selain asbes atau seng, karena kedua bahan ini mendatangkan panas.

Sedangkan pada bagian lantainya, tetap tanah agar air yang digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap. "Di dalam ruangan dilengkapi rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog. Rak bisa dibuat dari bambu atau kayu. Posisi rak diletakkan berjajar dan antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong untuk perawatan," paparnya.

Baca Juga :

Menurut Agus prosesnya paling cepat 25 hari, maksimalnya 50 hari. Tergantung jenis bibit, campuran bahan. Saat ini ia dibantu dengan 5 pekerja, per hari bisa membuat 300 baglog. 

"Jadi hasil panen tegantung jumlah log atau balog.  Semakin banyak log nya semakin banyak hasilnya, karena panennya setiap hari," jelasnya.

"Kalau punya 1000 baglog. Rata-rata menghasilkan total panen dalam satu siklus 300-500 kilogram, dijual dengan harga Rp.15 ribu per kilogram. Saya jual ke pasar Cisaat," pungkasnya.

Agus juga bersedia berbagi ilmu dengan siapapun. Untuk belajar langsung bisa datang ke rumahnya di Kampung Cijagung Bobojong Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Life05 Mei 2024, 10:00 WIB

Gangguan Tidur! 10 Ciri Orang Stres Karena Batinnya Terganggu, Apa Kamu Salah Satunya?

Batin terganggu adalah kondisi mental yang tidak stabil dan tidak tenang.
Ilustrasi - Batin terganggu adalah kondisi mental yang tidak stabil dan tidak tenang. (Sumber : pexels.com/@Pixabay)
Life05 Mei 2024, 09:59 WIB

Simak 6 Cara Kerja Disiplin Lembut Berikut yang Dapat Menekankan Keselamatan Anak

Disiplin berfungsi sebagai kesempatan bagi seorang anak untuk belajar.
Ilustrasi disiplin lembut | Sumber Foto : pexela.com/@Elina Fairytale
Jawa Barat05 Mei 2024, 09:43 WIB

KOPPURI Canangkan Dana Abadi Komunitas Bersama LW Doa Bangsa

Program Dana Abadi berbasis Wakaf dan PMKH, kembali disosialisasikan oleh LW Doa Bangsa kepada KOPPURI di Gunung Puntang.
Koperasi Konsumen Pedagang Puntang Lestari (KOPPURI) canangkan dana abadi komunitas bersama Lembaga Wakaf (LW) Doa Bangsa. (Sumber : Istimewa)
Sehat05 Mei 2024, 09:00 WIB

9 Rekomendasi Sarapan Terbaik Bagi Penderita Asam Lambung (GERD)

Ada beberapa makanan yang baik dikonsumsi untuk sarapan bagi penderita asal lambung (GERD).
Ilustrasi Crepes - Ada beberapa makanan yang baik dikonsumsi untuk sarapan bagi penderita asal lambung (GERD). (Sumber : pexels.com/@ The Castlebar).
Sehat05 Mei 2024, 08:00 WIB

Picu Serangan, 4 Bahaya Terlalu Banyak Makan Purin untuk Penderita Asam Urat

Penderita asam urat memiliki metabolisme yang tidak efisien dalam mengurai purin.
Ilustrasi - Serangan Asam Urat di Rumah Adalah Salah Satu Bahaya Makan Purin Berlebihan (Sumber : Freepik/freepik)
Food & Travel05 Mei 2024, 07:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Jawer Kotok untuk Mengobati Diabetes, 7 Langkah Simpel!

Daun Jawer Kotok memiliki aroma yang khas dan rasa yang sedikit pahit namun bisa diolah sebagai air rebusan untuk mengobati diabetes secara alami.
Ilustrasi. Daun Jawer Kotok, Bahan Air Rebusan untuk Mengobati Diabetes Secara Alami. Foto: Instagram/@gerbanghijau
Science05 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan untuk Sukabumi

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi