Dari Taipei, Rindu Siti pada Suara Beduk di Gegerbitung Kabupaten Sukabumi

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - 2017, menjadi tahun pertama bagi Siti Aisah, wanita asal Kampung Cijawati, Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, berpuasa di negeri orang. Siti kini, tinggal di Taiwan, tepatnya di Kota Taipei.

Diakui Siti, yang bekerja sebagai care giver, atau perawat lansia, sangat sulit mendapat izin dari majikan untuk beribadah puasa. Hal tersebut, bukan karena mereka anti terhadap Islam, melainkan karena kurangnya pemahaman mereka tentang ajaran yang dibawa Rasulullah SAW itu.

Mayoritas warga negara Taiwan memeluk Konghucu, sehingga bagi yang tidak memahami ajaran Islam, berpuasa 15 jam sehari, dinilai tidak masuk akal. "Mereka sangat takut aku mati kelaparan,” imbuh Siti kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (3/6) malam, via pesan WhatsApp.

BACA JUGA: Berpuasa di Negeri Orang, Gadis Kota Sukabumi Melawan Rasa Kangen

Ditambahkannya, perbedaan waktu Taiwan dengan Indonesia, relatif tidak begitu lama, hanya selisih satu jam. Di Taiwan, waktu lebih cepat satu jam dibanding Waktu Indonesia Barat (WIB). Jika waktu Imsak di Sukabumi pukul 04.26 WIB, di Taipei jam 3.30. Sedangkan untuk Maghrib pukul 17.45 WIB di Sukabumi, jika di Taipei jam 18.40.

Tetapi, karena dengan niat ikhlas dalam hati ingin melaksanakan Rukun Islam ketiga, Siti selalu meyakinkan sang majikan bahwa manusia tidak akan mati hanya karena melaksanakan ibadah shaum Ramadhan.

“Rintangan kedua menjalani ibadah Puasa di sini, saat sahur. Karena tidak sepenuhnya mendapatkan izin, banyak teman sesama tenaga kerja Indonesia yang tidak kebagian makan sahur, karena memang tidak disediakan,” keluh wanita kelahiran 1991 itu.

BACA JUGA: Notaris Humanis, dari Jepang hingga Jampang Kabupaten Sukabumi

Lebih jauh, ia mengungkapkan, sangat merindukan suasana Shalat Tarawih di kampung halaman. Terlebih, akunya, di negara di mana ia tinggali kini, shalat tarawih relatif sulit dilakukan, mengingat jarak dari tempat tinggalnya ke masjid cukup jauh. 

"Tapi saya tetap bersyukur. Sudah diizinin untuk melaksanakan shalat lima waktu aja, sudah alhamdulillah,” ucap Siti.

Selain Shalat Tarawih, anak pertama dari dua bersaudara itu mengaku, sangat merindukan suara beduk Maghrib, saat berbuka Puasa yang tak pernah lagi ia dengar selama tinggal dan bekerja di Taipei.

“Semoga perjungan saya bekerja di sini, untuk mendapatkan gaji yang lebih besar membawa berkah. Saya kuat menjalaninya, dan saya bersyukur keluarga di rumah selalu sehat dan bahagia,” pungkas Siti.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Food & Travel05 Mei 2024, 07:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Jawer Kotok untuk Mengobati Diabetes, 7 Langkah Simpel!

Daun Jawer Kotok memiliki aroma yang khas dan rasa yang sedikit pahit namun bisa diolah sebagai air rebusan untuk mengobati diabetes secara alami.
Ilustrasi. Daun Jawer Kotok, Bahan Air Rebusan untuk Mengobati Diabetes Secara Alami. Foto: Instagram/@gerbanghijau
Science05 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan untuk Sukabumi

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin