Bisht, Jubah Raja Salman, Dijahit Tangan dengan Benang Emas

Kamis 02 Maret 2017, 03:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Hal lain yang juga menarik dari kedatangan Raja Salman, selain menuruni tangga pesawat dengan menggunakan eskalator yang khusus dibawa dari negerinya, juga jubah kebesaran yang dikenakannya.

Ia mengenakan "bisht", istilah Arab untuk jubah luar pada tradisi busana negara-negara Arab pada umumnya, yang berbeda dengan anggota rombongannya, para pangeran dan para menteri serta pejabat tinggi pemerintah kerajaan negeri yang terkenal dengan sebutan "petrodolar" itu.

Raja Salman mengenakan jubah atau "bisht" cokelat madu dan ornamen sulaman tepi jubah berwarna keemasan pada kerah dan lengan serta "ghutrah" atau penutup kepala atau sorban motif bergaris merah, lengkap dengan pengencang berwarna hitam untuk penutup kepala. Jubah bagian dalam Raja Salman berwarna beige.

Sementara Raja Faisal saat berkunjung ke Indonesia pada 10 Juni 1970 mengenakan "bisht" berwarna hitam, juga dengan sulaman keemasan pada tepi jubah.

Rima Almukhtar dari Arab News pernah membuat tulisan berjudul "Traditional & Modern: The Saudi Mans Bisht" pada 7 November 2012 bahwa jubah itu biasanya terbuat dari kain wol dengan beragam warna dari putih, beige, krem, hingga cokelat, abu-abu dan hitam.

"Bisht" atau jubah itu merupakan busana resmi pilihan bagi kalangan politisi, ulama, dan kalangan atas bagi negara-negara di dunia Arab.

Rima Almukhtar mengutip pendapat seorang penjahit ternama Arab Saudi dari Al Ahsa bernama Abu Salem bahwa "bisht" awalnya dibuat di Persia. Arab Saudi mengenal busana tradisional itu ketika pedagang asal Persia mengenakan "bisht" saat menjalankan ibadah haji dan umrah di Mekkah, Arab Saudi.

Al Ahsa merupakan provinsi di Arab Saudi bagian timur dan dikenal sebagai daerah asal para penjahit "bisht" terbaik di Arab Saudi selama lebih dari 200 tahun, dan menjadi provinsi dengan produsen terkemuka di negara-negara untuk kawasan Teluk sejak 1940.

Berbagai perusahaan pembuat busana tradisional "bisht" terkenal itu antara lain Al-Qattan, Al-Kharas, Al-Mahdi, atau Al-Bagli. Beragam "bisht" dikenali dari sulamannya dari benang emas, perak, dan sutera.

Di pasaran di negara-negara Arab, harga satu busana "bisht" bervariasi antara 100 Riyal Saudi atau Rp356.500 (nilai tukar satu Riyal sama dengan Rp3.565) hingga 20 ribu Riyal Saudi atau Rp71,3 juta tergantung dari pabrik, jahitan, warna, dan model.

Paling mahal adalah "bisht" untuk keluarga Kerajaan Arab Saudi yang khusus dijahit untuk raja, pangeran, politisi, dan kalangan kaya raya. Umumnya keluarga kerajaan mengenakan jubah berwarna hitam, cokelat madu, beige, dan krem.

"Bisht" untuk kalangan kerajaan sangat mahal karena merupakan buatan tangan (bukan pabrik), menggunakan benang emas, benang perak, atau kombinasi benang emas dan perak. Terdapat tiga desan "bisht" utama untuk kalangan kerajaan Arab Saudi, yakni Darbeyah, Mekasar, dan Tarkeeb.

Darbeyah terkenal dengan buatan tangan dengan sulaman pola tradisonal. Mekasar atau yang dikenal denga Gasbi memiliki sulaman sutera, sedangkan Tarkeeb dengan sulaman emas.

Jubah dengan sulaman emas membutuhkan waktu lebih lama dalam pembuatannya karena membutuhkan keterampilan tertentu dengan tingkat akurasi yang tinggi. Lamanya waktu tergantung pada model dan rancangannya.

Untuk membuat "bisht" buatan tangan, model Hasawi, bisa memakan waktu antara 80 hingga 120 jam dengan empat penjahit sekaligus dengan tugas masing-masing.

Jubah Hasawi yang khusus dari Al Ahsa, menjadi yang paling mahal karena menggunakan rambut unta (camelus) atau rambut llama (camelidae) atau wol dari domba (caprinae) dengan sulaman emas pada bagian kerah dan lengan.

Meskipun "bisht" memiliki dua lengan tetapi secara tradisional mereka yang mengenakannya umumnya hanya memasukkan tangannya pada salah satu sisi lengan jubah sedangkan sisi lainnya dibiarkan tergantung.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Jawa Barat19 Mei 2024, 23:43 WIB

Tak Hanya Sukabumi, Status UHC Non-Cut Off Dua Daerah di Jabar Ini Juga Tengah Dicabut

BPJS Kesehatan ungkap ada dua daerah di Jabar yang status UHC Non-Cut Off nya dicabut selain Kabupaten Sukabumi.
Ilustrasi. kartu BPJS Kesehatan | Foto: Istimewa
Sukabumi19 Mei 2024, 22:26 WIB

Bapenda Sukabumi Terima Kunker DPRD Kota, Bagikan Kiat dalam Optimalisasi PAD

Konsultasi terkait optimalisasi PAD, Bapenda Kabupaten Sukabumi terima kunker Komisi II DPRD Kota Sukabumi.
Bapenda Kabupaten Sukabumi terima kunker rombongan Komisi II DPRD Kota Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi19 Mei 2024, 21:16 WIB

Meninggal saat Ngojek, Cerita Pilu Istri di Sukabumi yang Kehilangan Suami Akibat Kecelakaan

Istri Hendi, korban kecelakaan di Cibadak Sukabumi ungkap cerita pilu detik-detik sebelum suaminya tewas terlindas mobil.
Tangkapan layar video saat Hendi (35 tahun) dievakuasi warga. Hendi meninggal dunia setelah kecelakaan di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Life19 Mei 2024, 21:00 WIB

13 Tips Menenangkan Pikiran yang Sering Overthinking Agar Hidup Kembali Bahagia

Begini Tips Menenangkan Pikiran yang Sering Overthinking Agar Hidup Kembali Bahagia. Segera Lakukan!
Ilustrasi. Berpikir | Cara Menenangkan Pikiran yang Sering Overthinking  (Sumber : pixabay.com/@DanaTentis)
Sukabumi19 Mei 2024, 20:15 WIB

Industri Retail Pakaian Sukabumi Terus Berkembang, PLN Energize Perubahan Daya PT Doosan Jaya

Pada tahun 2024, PT Doosan Jaya Sukabumi kembali mengajukan permohonan penambahan daya menjadi 1.730 kVA.
PLN Sukabumi Energize Perubahan Daya PT Doosan Jaya Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel19 Mei 2024, 20:00 WIB

7 Kategori Makanan Agar Sakit Asam Urat Tidak Menganggu Tidur, Konsumsi Yuk!

Dengan memilih kategori makanan-makanan ini, penderita asam urat dapat membantu mengurangi gejala asam urat dan mendukung tidur yang lebih nyenyak.
Ceri adalah salah satu dari tiga obat alami yang dipercaya bisa mengobati penyakit asam urat. (Sumber : freepik.com/@azerbajian_stockers)
Sukabumi Memilih19 Mei 2024, 19:27 WIB

Tetap dan Tepat, Filosofi Logo Achmad Fahmi Menuju Pilkada Kota Sukabumi 2024

Kontinuitas menunjukkan Achmad Fahmi berkomitmen melanjutkan program dan kebijakan yang sudah berjalan baik pada masa sebelumnya.
Achmad Fahmi resmi dideklarasikan oleh DPD PKS Kota Sukabumi sebagai bakal calon Wali Kota Sukabumi di Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Nasional19 Mei 2024, 19:09 WIB

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan Sempat Hilang Kontak

Pesawat latih milik Indonesia Flying Club dengan nomor registrasi PK-IFP tersebut memiliki rute Tanjung Lesung-Pondok Cabe.
Kondisi pesawat latih yang jatuh di BSD Tangerang Selatan. (Sumber Foto : Akun X TMC Polda Metro Jaya)
Life19 Mei 2024, 19:00 WIB

15 Sikap Seenaknya yang Membuatmu Dibenci Orang, Jangan Lakukan!

Inilah Sederet Sikap Seenaknya yang Membuatmu Dibenci Orang, Jangan Pernah Lakukan!
Ilustrasi. Sikap Seenaknya yang Membuatmu Dibenci Orang (Sumber : Pexels/KeiraBurton)
Sukabumi19 Mei 2024, 18:28 WIB

Kawanan Monyet Resahkan Warga Nagrak Sukabumi, Masuk Warung hingga Kejar Anak Kecil

Kawanan monyet liar memasuki permukiman warga Kampung Kubang RT 03/RW05, Desa Cisarua, Nagrak Sukabumi, Minggu (19/5/2024).
Tangkapan layar video kawanan monyet ekor panjang memasuki warung warga di Nagrak Sukabumi, Minggu (19/5/2024). (Sumber : Istimewa)