Ini Cabai Asli Indonesia yang Mulai Langka, Namanya Cabya Jawa

Selasa 05 Oktober 2021, 05:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sejarawan menyebut sensasi rasa pedas tidak dapat dipisahkan dari kuliner Indonesia. Ternyata ada jenis cabai asli Indonesia yang saat ini keberadaan mulai langka, yaitu Cabya Jawa.

“Pedas bukan hanya sekedar rasa, namun dapat direfleksikan secara historis sebagai unsur pusaka dalam pembentukan cita rasa kuliner Indonesia,” kata sejarawan Universitas Gadjah Mada (UGM), Fadly Rahman seperti dikutip Tempo dari laman ugm.ac.id.

Konteks histori pedas kemudian dijelaskan juga oleh Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardjito. Dia mengatakan bahwa citarasa pedas telah membudaya dalam dapur menu makanan orang Indonesia sejak abad ke-16. 

Murdijati menyebut sumber bahan makanan yang memberikan cita rasa pedas pada masa itu berasal dari tiga macam komoditas, yaitu jahe, cabya Jawa, dan merica atau lada.

Dilansir dari penelitian yang dilakukan oleh Wawan Haryudin dan Otih Rostiana berjudul “Karakteristik Morfologi Tanaman Cabe Jawa (Piper retrofractum. Vahl) di Beberapa Sentra Produksi”, cabya Jawa yang bernama latin Piper retrofractum. Vahl termasuk ke dalam famili Piperaceae, yang tumbuh memanjat dan merupakan salah satu jenis tanaman obat yang banyak digunakan di Indonesia. 

Cabya juga pemberi citarasa pedas untuk mengolah makanan. Bentuk cabya sendiri berbeda dengan cabai pada umumnya, khususnya pada permukaannya yang berbintik seperti buah stroberi. 

photoCabya Jawa - (akwitps/iStockphoto)</span

Sedangkan daunnya berbentuk bulat telur sampai lonjong dengan pangkal daun berbentuk jantung atau membulat serta ujung daun yang runcing. Cabya yang belum tua berwarna kelabu, kemudian menjadi hijau dan akan berubah menjadi kekuningan dan merah ketika matang dengan tekstur yang lunak.

Dilansir dari laman p2k.unkris.ac.id, cabya Jawa dapat tumbuh di lahan ketinggian 0-600 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan curah hujan rata-rata 1.259-2.500 mm/tahun. Cabya cocok untuk dibudidayakan pada tanah lempung berpasir dengan struktur tanah gembur dan berdrainase baik.

Baca Juga :

Dibandingkan dengan jahe dan merica, cabya merupakan komoditas pemberi citarasa pedas yang populer. “Pedasnya cabai tak semenyakitkan jahe dan merica. Sakit dalam arti menggigit. Jadi bekas rasa pedas dari merica dan jahe lama hilangnya,” kata Murdijati.

Karena itu, pemanfaatan cabya sebagai bahan makanan pemberi citarasa pedas meluas, terutama dalam masyarakat Jawa kuno. Tetapi, pada abad ke-16, para pelaut dari Portugis dan Spanyol membawa masuk tanaman cabai ke Asia Tenggara, dan lambat laun mulai dikembangkan menjadi bahan pembuat sambal.

Pemakaian cabai sebagai bahan pembuat sambal ini diikuti dengan beragamnya varian cabai, mulai dari cabai keriting, cabai rawit, cabai flores, hingga cabai domba. Akibatnya, penggunaan cabya bergeser menjadi sebatas herbal atau bahan jamu saja disamping cabya sendiri yang saat ini masuk ke dalam kategori tanaman langka.

SUMBER: NAUFAL RIDHWAN ALYAB/TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Tags :
Berita Terkini
Food & Travel02 Mei 2024, 06:00 WIB

9 Langkah Mudah Membuat Air Rebusan Daun Kumis Kucing untuk Menurunkan Gula Darah

Yuk Ikuti Langkah Mudah Berikut untuk Membuat Air Rebusan Daun Kumis Kucing guna Menurunkan Gula Darah.
Ilustrasi - Daun kumis kucing. Foto: Instagram/@kebonmojo
Science02 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 2 Mei 2024, Pagi Hari Cerah dan Siang Hujan Sedang

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Kamis 2 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Kamis 2 Mei 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi01 Mei 2024, 22:58 WIB

Kepergok Warga, Maling Kotak Amal Kabur Tinggalkan Motor di Cicantayan Sukabumi

Berikut kesaksian warga terkait upaya pencurian kotak amal di Cicantayan Sukabumi. Pelaku kabur tinggalkan motor.
Motor maling kotak amal yang ditahan warga Kampung Cijabon RT 19/07, Desa Cimahi, Cicantayan Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life01 Mei 2024, 21:37 WIB

6 Gaya Bicara yang Menjadikan Anda Lebih Berwibawa dan Berkharisma, Ini Caranya

Gaya bicara seseorang menentukan apakah nanti akan dipandang berwibawa atau justru diremehkan orang lain di masyarakat.
Ilustrasi. Gaya berbicara yang dipandang berwibawa. | Sumber foto : Pexels/Werner Pfenning
Life01 Mei 2024, 21:31 WIB

Fokus Pada Jangka Panjang, Ini 10 Tips Menerapkan Disiplin Pada Anak Tetap Konsisten

Penerapan disiplin pada anak tidaklah mudah, maka dari itu orang tua perlu melakukannya dengan konsisten.
Ilustrasi menerapkan disiplin tetap konsisten / Sumber : pexels.com/@Emma Bauso
Sehat01 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Bahan Alami untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi dalam Tubuh

Bahan alami ini dipercaya dapat membantu menurunkan gula darah secara efektif.
Ilustrasi - Bahan alami ini dipercaya dapat membantu menurunkan gula darah secara efektif. (Sumber : Freepik.com/jcomp).
DPRD Kab. Sukabumi01 Mei 2024, 20:56 WIB

May Day, Komisi IV DPRD Sukabumi Serap Aspirasi Buruh Terkait Upah Hingga Isu Pungli

Komisi IV DPRD Sukabumi serap aspirasi serikat buruh terkait upah hingga isu praktik pungli di perusahaan.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar terima kunjungan serikat buruh di momen May Day 2024. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat01 Mei 2024, 20:30 WIB

Pantangan! 4 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat

Beberapa makanan dan minuman dianjurkan dihindari bagi penderita asam urat karena memiliki kandungan purin tinggi.
Ilustrasi - Beberapa makanan dan minuman dianjurkan dihindari bagi penderita asam urat karena memiliki kandungan purin tinggi. (Sumber : pexels.com/@Julia Filirovska).
Life01 Mei 2024, 20:00 WIB

8 Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental, Melepaskan Emosi yang Terpendam

Salah Satu Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental Yakni Menjadi Sarana Melepaskan Emosi yang Terpendam.
Ilustrasi. Bersedih. Manfaat Menangis untuk Kesehatan Mental. (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Sukabumi01 Mei 2024, 19:57 WIB

Termasuk dari Bule, Uluran Tangan Berdatangan Bantu Titin Penghuni Rumah Reyot di Sukabumi

Bantuan mulai berdatangan untuk mak Titin, janda paruh baya asal Surade Sukabumi yang sebatang kara huni rumah reyot.
Seorang Bule asal Australia saat berkunjung ke rumah Mak Titin di Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)