SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam laporan Prakiraan Musim Kemarau 2020 memprediksi puncak kemarau akan terjadi pada Agustus. Mereka meminta agar pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif.
"Para pemangku kepentingan dan masyarakat diharapkan untuk lebih siap dan antisipatif, terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang rentan terhadap bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan ketersediaan air bersih," dikutip dari situs BMKG, Senin 8 Juni 2020.
BMKG menyarankan agar pemerintah daerah dapat lebih optimal melakukan penyimpanan air pada musim hujan. Hal-hal yang bisa dilakukan adalah memanen air hujan untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya.
Musim kemarau tahun 2020 secara umum diprediksi lebih basah dari musim kemarau tahun 2019, meskipun demikian perlu diwaspadai 30 persen Zona Musim (ZOM) yang diprediksi akan mengalami kemarau lebih kering dari normalnya.
BMKG menyebut harus ada antisipasi dini bagi daerah yang diperdiksi lebih kering dari daerah lain seperti di sebagian Aceh, sebagian pesisir timur Sumatera Utara, sebagian Riau, Lampung bagian timur.
Selain itu juga di Banten bagian selatan, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah bagian tengah dan utara, sebagian Jawa Timur, Bali bagian timur, NTB bagian timur, sebagian kecil NTT, Kalimantan Timur bagian tenggara, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, dan Maluku bagian barat dan tenggara.
Sumber: Tempo.co