Tahukah Kamu, Kelelawar Praktikkan Physical Distancing Saat Sakit

Minggu 03 Mei 2020, 04:13 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kelelawar, binatang yang disangka menjadi sumber penularan virus corona baru atau Covid-19 ternyata menerapkan physical distancing saat ada yang sakit.

Dilansir dari cantika.com, perilaku physical distancing pada kelelawar itu diketahui dari hasil studi Smithsonian Tropical Research Institute di Panama yang dipimpin Sebastian Stockmaier, mahasiswa doktoral dari University of Texas, Amerika Serikat. Stockmaier mengatakan, kelelawar yang terserang penyakit langsung memotong interaksi dengan koloni.

"Menariknya, ikatan keluarga besar kelelawar tidak mengasingkannya," kata Stockmaier.

Kelelawar yang diteliti oleh Sebastian Stockmaier adalah jenis drakula. Kelelawar drakula yang sakit tetap mendapatkan perawatan dari keluarga, anak atau ibunya. "Saat sakit, interaksi sosial antar-individu yang bukan kerabat mengendur, sementara interaksi di antara anggota keluarga tetap terjaga."

Mirip seperti manusia, bangsa kelelawar adalah mahluk sosial yang hidup dalam komunitas besar dan saling berhubungan satu sama lain. Hewan predator malam ini hidup dalam koloni yang terdiri atas ratusan hingga ribuan individu.

Stockmaier menjelaskan koloni kelelawar sangat memperhatikan aspek higienitas karena dikenal saling membantu membersihkan diri di antara anggota keluarga maupun tetangga. Kelelawar juga tidur dalam posisi rapat berdampingan di dinding gua dan saling berbagi makanan untuk mencegah kelaparan di koloni.

Kelelawar memastikan keberlangsungan hidup koloni mereka, sekaligus rentan menularkan penyakkit. "Temuan ini sangat menarik karena mirip dengan apa yang terjadi pada manusia sekarang saat pandemi Covid-19. Harus isolasi mandiri dan menerapkan physical distancing,” katanya.

Stockmaier dan timnya mempelajari perilaku physical distancing pada kelelawar ini dengan menyuntikkan ekstrak bakteri untuk menstimulasi kekebalan tubuh dan memunculkan gejala infeksi tanpa membuat hewan itu sakit. Kelelawar yang disuntik ekstrak bakteri akan lemah untuk berburu darah atau membersihkan diri. Kelelawa itu hanya ingin tidur seperti perilaku individu yang sakit.

Dari situ terlihat bagaimana koloni kelelawar menerapkan physical distancing. Kelelawar yang sakit memiliki interaksi yang berbeda. Kelelawar yang disuntik bakteri tadi ditolak berkerumun oleh kelelawar di luar garis keluarga. Tapi mereka tetap mendapatkan makanan dari anggota keluarga. Induknya tetap memberi makan anaknya meski sedang 'sakit'.

 

Sumber : tempo.co | cantika.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin