Paleontolog Temukan Fosil Ular Berkaki, Ubah Teori Evolusi?

Jumat 22 November 2019, 03:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Fosil ular purba berkaki ditemukan di Argentina. Fosil ditemukan pada Februari 2013 oleh Fernando Garberoglio, yang waktu itu mahasiswa paleontologi dari Universidad de Buenos Aires.

Bersama paleontolog Sebastian Apesteguia dari Universidad Maimonides, dan Guillermo Rougier dari University of Louisville, ia melakukan penelitian di Area Paleontologi La Buitrera di Patagonia utara, Argentina.

Laman Science Alert, baru-baru ini, menyebutkan fosil itu memberikan pandangan sekilas evolusi sekelompok organisme. Studi dipublikasikan dalam jurnal Science Advances ini, membantu menjawab pertanyaan lama tentang asal usul ular dan menjelaskan bagaimana mereka kehilangan anggota tubuh dan mengembangkan tengkorak mereka yang sangat khusus.

Fosil itu disebut Najash rionegrina mengutip nama ular berkaki dalam Alkitab Nahash (bahasa Ibrani untuk ular), dan Provinsi Rio Negro di Argentina, tempat fosil-fosil itu ditemukan.

Fosil-fosil Najash berusia sekitar 95 juta tahun, dan pertama kali dideskripsikan di Nature dari tengkorak yang terpisah-pisah dan kerangka tubuh parsial yang melindungi anggota tubuh belakang.

Yang membuat Najash unik adalah binatang itu hidup di padang pasir, bukan ular air yang hidup di lautan. Selain itu, fosil-fosil ditemukan tidak dalam kondisi ditekan sedimen yang ada di atasnya, sehingga mereka dilestarikan dalam tiga dimensi, tidak seperti fosil ular laut.

Hipotesa lama menyebutkan bahwa ular berevolusi dari nenek moyang kadal. Teori lain menyebut sekelompok ular kecil, seperti cacing,  dikenal sebagai scolecophidians, telah lama dianggap sebagai ular hidup yang paling primitif.

Fosil Najash  menunjukkan tengkorak dari garis keturunan ular purba itu tidak seperti tengkorak ular skolekofidian. Sebagai gantinya, Najash dan sejenisnya memiliki mulut besar dengan gigi tajam dan beberapa sendi tengkorak  yang merupakan ciri khas kebanyakan ular modern.

Namun, mereka masih mempertahankan beberapa fitur tengkorak tulang kadal yang lebih khas. Dalam istilah evolusioner, Najash memberi tahu kita bahwa ular berevolusi menuju mobilitas tengkorak yang diperlukan untuk menelan  mangsa  cukup besar, ciri khas banyak ular modern.

Spesimen baru Najash ini adalah contoh yang sangat baik dari kekuatan prediksi ilmu pengetahuan. Tengkorak Najash memberi tahu bahwa  nenek moyang ular sangat mirip dengan beberapa kerabat kadal dekat mereka, seperti  komodo.

Ini benar-benar jauh dari gagasan bahwa ular bisa berevolusi dari leluhur kecil,  seperti cacing.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 08:26 WIB

Saber Pungli Selidiki Dugaan Pungutan Liar Tenaga Kerja di Pabrik Sukabumi

Tim Saber Pungli tengah melakukan penyelidikan terkait adanya informasi dugaan pungutan liar terhadap para pencari kerja di salah satu pabrik di Kabupaten Sukabumi.
Ketua Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Saber Pungli Kabupaten Sukabumi Kompol Rizka Fadhila. (Sumber : SU/Ilyas)
Life04 Mei 2024, 08:00 WIB

7 Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua, Sikapnya Tak Biasa

Ciri-Ciri Anak Stres Karena Suka Dimarahi Orang Tua Dapat Dilihat Dari Sikapnya yang Tak Biasa. Ayah Bunda Jangan Abai!
Ilustrasi. Sikap anak yang tidak biasa mengindikasikan bahwa mereka sedang mengalami stres hingga tekanan emosional dan psikologis yang berat. (Sumber : Pixabay/GabrielMiguelBero)
Food & Travel04 Mei 2024, 07:00 WIB

9 Langkah Mudah, Ini Cara Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil

Berikut Sembilan Langkah Mudah untuk Membuat Air Jeruk Peras untuk Menjaga Gula Darah Stabil. Yuk, Coba!
Jeruk peras memiliki banyak manfaat kesehatan karena kandungan nutrisi yang kaya, terutama vitamin C. (Sumber : Pexels/pixabay)
Sukabumi04 Mei 2024, 06:28 WIB

KAI akan Tutup Perlintasan Liar TKP Pasutri Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi

Lokasi kejadian pasutri tertabrak KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi merupakan perlintasan sebidang liar.
Lokasi kejadian pasutri tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Science04 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 4 Mei 2024, Cek Dulu Langit Sebelum Berakhir Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 4 September 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi04 Mei 2024, 00:01 WIB

Bayi Baru Lahir Ditemukan Menangis di Semak-semak Gegerkan Warga Gunungguruh Sukabumi

Berawal dari suara tangis, Warga Gunungguruh Sukabumi temukan bayi baru lahir berlumuran darah di semak-semak.
Penemuan bayi laki-laki baru lahir di Gunungguruh Sukabumi. Ditemukan menangis di semak-semak kebun. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi03 Mei 2024, 21:46 WIB

5 Perangkat Daerah Kabupaten Sukabumi Akan Dinilai Ombudsman, Ini Arahan Sekda

5 perangkat daerah Kabupaten Sukabumi yang akan dinilai Ombudsman yaitu DPMPTSP, Dinsos, Dinkes, Disdik dan Disdukcapil.
Sekda kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, memimpin rapat pembahasan persiapan penilaian pelayanan publik oleh Ombudsman. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Life03 Mei 2024, 21:00 WIB

12 Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar

Berikut Beberapa Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. Meskipun Hati Sangat Kesal pada Mereka, Coba untuk Tetap Empati Ya!
Ilustrasi. Pasangan bertengkar. Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. (Sumber : Freepik.com)
Sehat03 Mei 2024, 20:30 WIB

7 Daun yang Berkhasiat Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi daun kelor. Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : Instagram/@dina_dara_chadank)
Sukabumi03 Mei 2024, 20:08 WIB

Kronologi Pasutri Tewas Tertabrak KA Siliwangi di Sukabumi, Korban Sudah Diteriaki

Warga ceritakan detik-detik suami istri tewas tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi.
Tempat Kejadian Perkara Pasutri tertabrak kereta api di Kampung Babakansirna, Rt 03/04, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)