SUKABUMIUPDATE.COM - Setelah melalui pembahasan alot dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sukabumi, sopir angkutan perkotaan (Angkot) trayek 07 Cibadak-Cisaat yang sejak pagi mogok jalan, berakhir. Namun aksi ini terlanjur berdampak pada nasib penumpang yang terlantar, seperti pelajar yang terpaksa naik truk untuk pulang ke rumah masing masing.
Dari pantauan sukabumiupdate.com, sejumlah pelajar Sekolah Menengah Negeri (SMP) Negeri di Cibadak kebingungan ketika hendak pulang ke rumah, karena tidak ada Angkot yang beroperasi. Mereka terpaksa naik truk yang melintas, walaupun sudah dilarang oleh petugas kepolisian.
“Kami minta maaf kepada penumpang, karena hari ini kami sedang berjuang untuk nasib sopir 07,†ungkap Rahmat (35), usai membantu para pelajar mendapatkan angkutan lainnya karena mereka hari ini mogok jalan.
Setelah lebih dari empat jam menggelar aksi mogor, sekitar pukul 13.20 WIB para sopir Angkot 07 akhirnya kembali mengangkut penumpang, setelah Pemerintah Seukabumi (Pemkab) Sukabumi bersedia memperjuangkan aspirasi mereka. “Kami belum bisa mencari solusi hari ini, karena kewenangan pelarangan rute untuk clot mini bogoran ada di pemerintah provinsi,†jelas Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sukabumi Thendy Hendrayana.
Besok Selasa (1/11) Pemkab Sukabumi akan mengajak para sopir Angkot 07 untuk membahas tuntutan mereka langsung kepada pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemkot Sukabumi. “Karena ini menyangkut kebijakan dari Dishub Kota Sukabumi dan Dishub Provinsi Jawa Barat. Besok katanya dijadwalkan rapat kordinasi dengan Dishub kota dan Dishub provinsi,†pungkas Thendy
Dalam aksi ini, sopir trayek 07 menuntut Pemkab tidak memberi izin kepada Colt mini Bogoran melewati jalur Cisaat pasca beroperasinya terminal baru Kota Sukabumi di Jalan Lingkar Selatan.
“Seluruh angkutan antar kota dan provinsi melalui Cibolang, kenapa Colt mini jurusan Bogor bisa lewat Jalan Cemerlang melalui Cisaat. Kami menuntut keadilan kebijakan dari pemerintah,†jelas Manan, kordinator sopir trayek 07.