Kabupaten Garut saat ini tengah ramai diperbincangkan usai viralnya salah satu kampung yang disebut Kampung Miliarder. Sebenarnya, nama asli kampung miliarder adalah Kampung Pangauban, Desa Jangkurang, Kecamatan Leles.

Rumah-rumah di kampung itu terlihat mewah. Pagarnya tinggi dilengkapi ornamen yang glamor. Desain seperti itu menambah kesan bahwa rumah-rumah di kampung itu seperti sebuah istana.

Yang unik, pemilik rumah itu bukan merupakan konglomerat yang datang dari kota. Tapi orang desa yang sehari-hari menekuni usaha pengrajin tas. Hal itu diungkapkan Dani, warga yang merupakan pemilik rumah mewah di kampung tersebut.

Dia menyatakan warga kampung sebagian besar berprofesi sebagai pengrajin tas. Omzet dari usaha yang digeluti warga bisa mencapai ratusan juta bahkan lebih apabila warga memiliki usaha konveksi.

Dani mengungkap menjadi pengrajin tas sejak tahun 2003. Hasil usaha yang dijalankan selama bertahun-tahun itulah yang membuat ekonominya mapan.

Dia menyatakan tas yang dibuatnya beragam dan dijual ke berbagai daerah. "Semua jenis tas, tas anak tas sekolah, tas pakaian, tas ransel," kata Dani, dikutip garut.suara.com dari kanal Insert Investigasi pada Senin 31 Juli 2023.

Kendati merupakan usaha rumahan, tapi omzetnya bisa mencapai ratusan juta perbulan.

Hal senada diungkapkan Kusniawan yang juga pengrajin tas. Dia menuturkan, tas yang dibuatnya dijual hingga luar negeri dengan memanfaatkan penjualan secara online.

"Kalau ini saya jual di online saja, kalau dilihat di market place dijual sampai ke Brazil, Filipina, Vietnam," ujarnya.
Dia tak ragu menyebut omzet dari usahanya itu yang mencapai Rp 500 juta hingga Rp 600 juta.

Kesuksesan yang diperolehnya saat ini bukan datang secara tiba-tiba. Menurut dia, usaha itu dijalankannya sejak 2012 pada saat kuliah.

Sumber: berbagai sumber
Video Editor: Safrudin