Penganiayaan di Kebonpedes Sukabumi, Psikolog Forensik Soroti Proses Hukum ODGJ

Sabtu 29 Juli 2023, 20:41 WIB
Reza Indragiri Amriel, Pakar Psikologi Forensik | Foto : Ist

Reza Indragiri Amriel, Pakar Psikologi Forensik | Foto : Ist

SUKABUMIUPDATE.com - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel memberi tanggapan soal kasus penganiayaan sadis terhadap Abah Emik Hamami (85 tahun) dan Abah Asep (53 tahun), warga Tanah Putih Kecamatan Kebonpedes Kabupaten Sukabumi oleh seorang pria yang tengah menjalani pengobatan alternatif pada Jumat 28 Juli 2023.

Disebut-sebut, pelaku yang diketahui bernama Dilah (30 tahun) saat kejadian berdarah itu tengah menyambangi kediaman Abah Emik dalam rangka pengobatan penyakit kejiwaan yang dialaminya.

Menurut Reza, bila memang pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), maka patut dipertanyakan di mana pihak keluarga yang bertanggung jawab untuk menjaga pelaku yang disebut ODGJ tersebut.

Baca Juga: Kemarau, Ancaman Kekeringan Mulai Melanda Jampangtengah Sukabumi

Sebab, menurut Anggota Pusat Kajian Assesment Pemasyarakatan POLTEKIP Kementerian Hukum dan HAM itu, keluarga pelaku bisa dipidana karena tidak bisa menjaga anggota keluarganya tersebut.

“Pihak keluarga bisa melanggar Pasal 491 KUHP. Dalam pasal itu menyebutkan bahwa orang yang diwajibkan menjaga orang gila, yang berbahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain, tapi membiarkan dia berkeliaran tanpa dijaga dapat diancam dengan pidana denda paling banyak Rp 750 ribu,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (29/7/2023).

Tak hanya keluarga pelaku, dalam kasus ini Reza menyebut polisi juga dapat dikenakan tuntutan ganti rugi secara perdata.

Hal itu berkaitan dengan bebasnya pelaku dari jeratan hukum melalui mekanisme restorative justice (RJ) pada kasus pembacokan yang pernah dilakukan pelaku di Kecamatan Curugkembar Juni 2023 lalu.

Baca Juga: Rereongan Warga Cimahi Sukabumi Bangun "Bendungan Swadaya" Usai 1 Tahun Kekeringan

Menurut Reza, RJ atau langkah damai yang diselenggarakan pada saat itu nampaknya tidak didasarkan pada pemahaman, konsep, dan metode yang tepat. Akibatnya tidak ada kejelasan tentang poin-poin restorasinya.

“Saya menyayangkan kepolisian setempat karena tidak memberikan pendampingan RJ secara memadai,” kata Reza.

“Saya tafsirkan bahwa polisilah yang menjadi penyelenggara RJ tersebut. Namun tidak ada kejelasan terkait poin-poin yang di-RJ-kan. Semestinya polisilah yang paham dan memandu kedua pihak agar bisa ber-RJ dengan baik,” tambahnya.

Menurut Reza, dengan pelaku mengulangi perbuatannya, mengindikasikan tidak ada perlakuan terhadap pelaku seperti yang dimuat dalam dalam RJ.

Baca Juga: Anggota MPR RI Dapil Sukabumi Bicara Empat Pilar kepada Warga

“Akibatnya, upaya preventif tidak ada. Konsekuensi tragisnya, terjadi pengulangan aksi pidana. Dengan alur berpikir sedemikian rupa, polisi setempat perlu dicek apa yang mereka lakukan dalam RJ dimaksud,” ujarnya.

Lebih lanjut Reza juga mengingatkan, tidak semua jenis gangguan kejiwaan bisa membuat pelaku kejahatan lolos dari hukum dengan memanfaatkan Pasal 44 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

“Pasal itu menyatakan bahwa seseorang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara pidana jika cacat kejiwaan atau terganggu karena penyakit. Jadi, harus dipastikan seakurat mungkin diagnosis kejiwaan si pelaku,” tuturnya.

Baca Juga: Analog Swicth Off, Warga Sukabumi Keluhkan Harga STB hingga Sinyal TV Digital

“Juga, andai si pelaku diketahui mempunyai gangguan kejiwaan, masih perlu dicek sejak kapan ia menderita gangguan tersebut? Jika gangguan baru muncul setelah ia melakukan aksi kejahatan, perbuatan jahatnya sesungguhnya ditampilkan saat ia masih waras. Karena itu, seharusnya tetap ada pertanggungjawaban secara pidana,” lanjutnya.

Oleh karena itu apabila pelaku dalam kasus ini sudah tertangkap, Reza menyebut penyelidikan forensik juga perlu lebih dikedepankan ketimbang klinis.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life29 April 2024, 11:00 WIB

10 Cara Sopan Mengingatkan Teman yang Tidak Tahu Diri

Inilah Beberapa Cara Sopan Mengingatkan Teman yang Tidak Tahu Diri. Yuk, Coba Lakukan!
Ilustrasi -  Cara Sopan Mengingatkan Teman yang Tidak Tahu Diri (Sumber : pexels.com/@Askar Abayev)
Life29 April 2024, 10:59 WIB

Beri dengan Segera, 5 Cara Mengatur Sistem Hadiah untuk Anak Balita

Sistem penghargaan bergantung pada penguatan positif untuk mendorong perilaku yang baik. Berikut cara membuat sistem penghargaan untuk balita, anak prasekolah, dan anak usia sekolah.
Ilustrasi hadiah untuk balita. | Foto: Pexels.com/@jonathan borba
Life29 April 2024, 10:30 WIB

5 Cara Menjadi Orang yang Berhati Lembut Agar Bijak Menjalani Hidup

Memiliki hati lembut tentu diidamkan sebagian orang. Karena dengan berhati lembut tidak akan mudah grasak-grusuk, emosian dan marah-marah menyikapi sesuatu.
Ilustrasi. Cara menjadi orang yang berhati lembut. Sumber foto : Pexels/RDNE Stock project
Sukabumi29 April 2024, 10:27 WIB

161 Penerima Beasiswa 1000 Anak Negeri 2024 Ikut Bimtek SCAU Universitas Nusa Putra

Program beasiswa 1000 anak Negeri merupakan persembahan Universitas Nusa Putra dalam memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menempuh pendidikan tinggi.
Penerima beasiswa 1000 Anak Negeri tahun 2024 Universitas Nusa Putra di ruang auditorium Universitas Nusa Putra, Cisaat-Sukabumi, Jumat, 26 April 2024. | Foto: Universitas Nusa Putra
Life29 April 2024, 10:10 WIB

5 Penyebab Balita Menggigit, Salah Satunya Membantu Berkomunikasi

Banyak anak usia 1 tahun yang menggunakan giginya dibandingkan lidahnya. Berikut ini penyebab balita yang senang menggigit.
Ilustrasi balita menggigit. | Foto: Freepik
Gadget29 April 2024, 10:00 WIB

Begini Langkahnya, 8 Cara Mengatasi Laptop yang Sering Nge Freeze

ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi laptop yang nge freeze.
Ilustrasi - ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi laptop yang nge freeze. (Sumber : Freepik.com/@KamranAydinov).
Life29 April 2024, 09:42 WIB

Ciptakan Rutinitas, Ini 7 Cara Ampuh Menenangkan Balita yang Rewel

Tertawa satu menit dan menangis di menit berikutnya? Pelajari cara menangani emosi balita Anda yang selalu berubah.
Ilustrasi menenangkan balita yang rewel. | Foto: Freepik
Sukabumi29 April 2024, 09:34 WIB

Pelajar SMPN Cibitung Butuh Perahu, Pergi Sekolah Lintasi Sungai Cikaso Sukabumi

Perahu yang selama ini digunakan pelajar dan guru sering mengalami masalah.
Perahu untuk pelajar dan guru di Sungai Cikaso, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Inspirasi29 April 2024, 09:31 WIB

6 Tanda Kamu Punya Bakat Jadi Pengusaha daripada Kerja Kantoran, Ini Buktinya

Bakat menjadi pengusaha sejatinya bisa dilihat dari kebiasaan, mentalitas dan mindset hariannya dalam menjalani hidup selama ini.
Ilustrasi. Tanda orang yang memiliki bakat jadi pengusaha. Sumber foto : Pexels/ Andrea Piacquadio
Sehat29 April 2024, 09:00 WIB

Menurunkan Berat Badan, 7 Manfaat Mengonsumsi Buah Pisang untuk Kesehatan

Pisang merupakan sumber karbohidrat, serat, potasium, dan vitamin B6 yang baik. Buah ini juga mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Ilustrasi - Pisang merupakan sumber karbohidrat, serat, potasium, dan vitamin B6 yang baik. Buah ini juga mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan.  (Sumber : pexels.com/@Dom J)