Mengenal H.M.Nawawi, Kades Cikiray Sukabumi yang Menolak Lahan Rakyat Dibeli Belanda

Minggu 09 Juli 2023, 20:14 WIB
Jalan H.M.Nawawi di Kampung Pajagan, Desa Cikiray, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. (Sumber : Istimewa)

Jalan H.M.Nawawi di Kampung Pajagan, Desa Cikiray, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - H. Moch. Nawawi bin H. Nasir Bin H. Toyib bukan sosok yang biasa. Dia memiliki jasa membangun desanya, sehingga namanya diabadikan menjadi nama sebuah jalan yaitu H.M.Nawawi di Kampung Pajagan, Desa Cikiray sejak tahun 1979 atas usulan cucunya bernama Sapuroh.

Tak sulit menemukan jalan tersebut karena berada di dekat arung jeram Citarik.

Cicit Nawawi, M.Ganjar menyatakan Nawawi merupakan seorang Kades Cikiray yang menjabat saat zaman belanda.

Baca Juga: Lepas Lelah dengan Pemandangan Memanjakan Mata di Pasir Salam Sukabumi

Menurut dia, sebelum Nawawi, jabatan Kades diemban oleh H. Nasir dari tahun 1898 hingga 1918 atau sekitar 20 tahun.

Setelah itu dilanjutkan oleh anaknya, Nawawi, yang menjabat dari tahun 1918 hingga 1947 atau sekitar 29 tahun. Ayah dan anak itu memberikan kontribusi yang besar dalam memajukan wilayah Desa Cikiray pada masa itu.

Ganjar mengatakan ada alasan yang membuat H. M. Nawawi dijadikan nama jalan. Semasa menjabat, ada banyak hal yang dilakukan Nawawi untuk masyarakat, seperti menyediaan tanah wakaf untuk TPU di Kampung Cibatu Desa Sampora, kemudian wakaf tanah untuk pembangunan masjid dan sarana ibadah lainnya.

Nawawi juga menolak lahan rakyat dibeli atau disewa belanda, karena apabila dibeli atau disewa bisa mutlak menjadi milik pemerintah Hindia Belanda.

Baca Juga: Satu Sisi Jembatan Cikereteg Penghubung Sukabumi-Bogor Ditarget Rampung 15 Juli

"Sehingga apa yang dilakukan Nawawi terasa sekarang ini, dimana Desa Cikiray lebih maju secara ekonomi karena mayoritas tanah milik pribadi atau kaum pribumi yang dpertahankan Nawawi ketika itu.

Nawawi juga membuat lumbung desa agar masyarakat Desa Cikiray tidak kekurangan pangan kendati saat musim paceklik.

Termasuk dipindahkannya kantor desa, dari Kampung Cikiray ke Kampung Pajagan adalah gagasan Nawawi.

Baca Juga: Viral Threads Instagram Error Saat Dark Mode, Begini Cara Mengatasinya

Lokasi kantor desa saat ini berada di pinggir jalan Cikidang. Jalan Cikidang merupakan ruas jalan provinsi penghubung Cibadak menuju Palabuhanratu. "Saat ini H.Nawawi memprediksi akan ramai apabila kantor desa berada di jalur provinsi dan kenyataannya sekarang menjadi ramai," ujarnya.

H.M. Nawawi merupakan seorang Kades Cikiray yang menjabat saat zaman belanda.H.M. Nawawi merupakan seorang Kades Cikiray yang menjabat saat zaman belanda.

Lebih lanjut Ganjar berharap dengan dijadikan nama jalan, sosok Nawawi menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menghargai sejarah dan bersemangat dalam mengembangkan juga menggali potensi daerah.

Baca Juga: Kisah Misteri Batu Alam Hitam Dekat Stadion Suryakencana Sukabumi

"Semoga nilai-nilai luhur yang mereka wariskan dapat terus memberikan inspirasi dan dorongan bagi kemajuan Sukabumi di masa depan," ujarnya.

Menurut Ganjar, semasa hidupnya Nawawi menghuni sebuah rumah di Kampung Pajagan RT 02/01, Desa Cikiray, Kecamatan Cikidang. Di samping rumah tua yang menjadi peninggalan Kepala Desa Cikiray pada masa kolonial, terdapat kentongan atau dalam bahasa sunda disebut kohkol. 

Baca Juga: 10 Rekomendasi Bus Sukabumi Tujuan Bandung-Palabuhanratu: Harga dan Fasilitas

"Kohkol yang ada sejak zaman H. Nawawi menjadi kepala desa tersebut, terbuat dari kayu pohon Laban yang diperoleh dari kampung Pajagan yang kini dikenal sebagai Pasir Kohkol," ungkap Ganjar.

Sebuah kentongan yang berada di Kampung Pajagan RT 02/01, Desa Cikiray, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, memiliki cerita menarik.Sebuah kentongan yang berada di Kampung Pajagan RT 02/01, Desa Cikiray, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, memiliki cerita menarik.

Ia menyebut, saung kohkol ini memiliki sejarah yang menarik, karena berfungsi sebagai alat komunikasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat di sekitarnya, maka orang yang ditugaskan untuk membunyikan kentongan tersebut adalah seseorang yang bukan anggota keluarga, namun ditunjuk oleh Kepala Desa Cikiray saat itu.

"Jangkauan suara yang dihasilkan oleh kohkol ini konon dapat mencapai radius 5 kilometer, terdengar ke arah selatan hingga Sampora, ke utara hingga Gunung Malang, ke timur hingga Panyindangan dan ke barat hingga Gunung Paok," kata Ia.

Baca Juga: 5 Doa Agar Kehidupan Rumah Tangga Bahagia dan Diberkati Allah SWT

Pada masa lalu, kentongan tersebut dibunyikan dalam beberapa situasi yang kritis. Pertama, saat diadakan rapat desa yang sekarang telah menjadi enam desa terpisah, yaitu Cihamerang, Gunungmalang, Sampora, Mekarnangka, Cikarae, dan Thoyibah. Kohkol menjadi sinyal untuk mengumpulkan penduduk dan memanggil mereka untuk berkumpul dalam rapat penting.

Kedua, kentongan dibunyikan sebagai tanda bahaya, seperti saat ada orang yang tenggelam di sungai atau terjadi kebakaran. Bunyi kentongan akan mengabarkan kejadian tersebut kepada seluruh masyarakat, sehingga mereka dapat memberikan pertolongan atau mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Ketiga, kentongan juga dibunyikan pada waktu imsak dan saat berbuka puasa selama bulan Ramadan. Suara kentongan menjadi pengingat bagi umat Muslim di desa tersebut untuk memulai puasa atau berbuka pada waktu yang tepat.

Pemerintah desa dan masyarakat berharap agar nilai-nilai bersejarah ini tetap dijaga dan dilestarikan. Saung kohkol menjadi simbol penting yang mengingatkan mereka akan perjuangan nenek moyang mereka dalam membangun dan menjaga desa ini. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life03 Mei 2024, 13:30 WIB

6 Alasan Kenapa Perantau Dikenal Punya Mental Tangguh dan Petarung, Ini Penyebabnya

Para perantau pada umumnya akan memiliki mental tanggung dan petarung. Sebab, berada di lingkungan baru membentuknya sedemikian rupa.
Ilustrasi. Alasan perantau punya mental tangguh. Sumber foto : Pexels/GustavoFring
Science03 Mei 2024, 13:25 WIB

Prediksi Temperatur di Jawa Barat, BMKG Soal Suhu Panas di Indonesia dan Asia

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, pada Kamis 2 Mei 2024 menjelaskan bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh gerak semu matahari.
peta temperatur wilayah pada Jumat (3/5/2024) (Sumber: zoom.earth)
Sukabumi03 Mei 2024, 13:16 WIB

Dipasang Bronjong, Dinas PU Tangani Longsor Tebing Di Jalan Surade Sukabumi

UPTD Pekerjaan Umum Jampangkulon Kabupaten Sukabumi melaksanakan kegiatan pemasangan bronjong pada lokasi longsor di ruas jalan Kadaleman-Mareleng Sta 3+800 di Desa Kadaleman, Kecamatan Surade.
Pemasangan bronjong di lokasi longsor di jalan ruas Kadaleman-Mareleng, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sehat03 Mei 2024, 13:00 WIB

Langkah Simpel Membuat Teh Daun Mangga untuk Menurunkan Kadar Gula Darah

Daun mangga dapat dibuat teh dan dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi - Daun mangga dapat dibuat teh dan dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : YouTube/G Family Thai).
Life03 Mei 2024, 12:30 WIB

6 Cara Mendidik Anak Agar Jadi Orang yang Berakhlak dan Beradab, Yuk Terapkan!

Cara mendidik anak agar menjadi orang yang berakhlak dan beradab memang impian semua orang tua. Yuk, terapkan!
Ilustrasi. Cara mendidik anak agar berakhlak dan beradab. Sumber foto : Pexels/GustavoRing
Bola03 Mei 2024, 12:00 WIB

Peluang Terakhir ke Olimpiade Paris 2024: Timnas Indonesia U-23 vs Guinea di Laga Play-off

Meskipun kalah dari Irak di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024, Garuda Muda masih memiliki peluang lolos melalui babak play-off melawan Guinea, wakil Afrika.
Meskipun kalah dari Irak di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024, Garuda Muda masih memiliki peluang lolos melalui babak play-off melawan Guinea, wakil Afrika. (Sumber : pssi.org)
Life03 Mei 2024, 11:40 WIB

Simak Alasan dan Konsekuensi Perbedaan Pendapat dalam Mendisiplinkan Anak

Perbedaan pendapat terkadang bisa menjadi pelengkap dalam setiap pasangan, begitu pun ketika mendisiplinkan anak. Namun apa alasan perbedaan itu?
Ilustrasi perbedaan pendapat dalam mendisiplinkan anak. | Foto: Pexels.com/@Migs Reyes
Sukabumi03 Mei 2024, 11:38 WIB

Penampakan Pintu Tol Cisaat di Cibolang Kaler, Realisasi dan Target Tol Bocimi Seksi 3

Proses pembukaan lahan di pintu tol Cisaat di Cibolang Kaler ini dilaporkan oleh edwar widodo, youtuber spesialis pemantau perkembangan pembangunan tol bocimi di Sukabumi.
Proses land clearing, untuk area pintu tol Cisaat di Cibolang Kaler pembanggunan tol bocimi seksi 3 Cibadak - Sukabumi Barat (Sumber: istimewa/akun youtube edwar widodo)
DPRD Kab. Sukabumi03 Mei 2024, 11:33 WIB

Hardiknas 2024, Wakil Ketua DPRD Sukabumi: Kurikulum Merdeka Harus Munculkan Inovasi

Masih ada aspek yang perlu ditingkatkan seiring perkembangan teknologi.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi M Sodikin. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Life03 Mei 2024, 11:30 WIB

Tak Selalu Positif, Ini 6 Bahaya Terlalu Percaya Diri yang Harus Diketahui

Percaya diri merupakan mentalitas yang baik bagi seseorang. Tetapi, terlalu percaya diri juga tidak baik, mengingat terdapat berbahaya di balik itu semua.
Ilustrasi. Bahaya terlalu percaya diri. Sumber foto : Pexels/Nicole Michalou