Musim Impun Tiba, Warga Serbu Pesisir Pantai Palabuhanratu Sukabumi

Kamis 18 Mei 2023, 18:37 WIB
Warga serbu pesisir Pantai Palabuhanratu Sukabumi berburu ikan Impun | Foto : Ilyas

Warga serbu pesisir Pantai Palabuhanratu Sukabumi berburu ikan Impun | Foto : Ilyas

SUKABUMIUPDATE.com - Fenomena musiman munculnya Ikan Impun kembali tiba, warga sekitar Palabuhanratu Sukabumi nampak berbondong-bondong memadati pesisir pantai. Dari penuturan warga, keberadaan ikan Impun diketahui dalam tiga hari terakhir ini, setelah sekian lama tidak muncul.   

Impun  atau larva ikan merupakan sumberdaya hayati perairan yang sangat dikenal oleh masyarakat teluk Palabuhanratu. Impun sebagai bahan makanan ditangkap di muara sungai atau bibir pantai dengan menggunakan alat tangkap yang disebut "sirib".

Salah satu warga asal Citepus, Feri (34) mengatakan ikan Impun sudah lama tidak ada, dan sekarang baru ada lagi. "Udah lama sekitar 7 sampai 8 bulanan baru ada lagi, setiap bulan sekali kalau lagi ada, cuman kalau enggk ada mah enggak ada kosong," ujarnya pada sukabumiupdate.com Kamis (28/5/2023).

Menurut Feri, kalau lagi musim Impun dirinya bisa menangkap Impun sebanyak 3 sampai 4 kilogram, tapi kalau engga lagi musim panen biasanya paling satu mangkuk baso aja udah banyak. "Kegiatan mencari ikan Impun merupakan rutinitas penduduk asli Citepus, biasanya sebagian di konsumsi dan sebagian dijual, cuman kalau untuk wilayah Citepus Palabuhanratu ini kalau dijualnya per gelas dengan harga 15 ribu sampai 20 ribu," jepasnya.

"Enggak tentu kalau musimnya yang penting bulan syawal, bulan-bulan Islam kalau posisinya paling ada sekitar tanggal 23 sampai 26,"kata Feri.

Di tempat yang sama salah satu warga asal Citarik, Suhendri (35) mengatakan ikan Impun ini biasanya ditangkap bisa dimulai waktu matahari terbit atau sesudah subuh dan saat sore hari.

"Itu di Cimandiri banyak, saya ke sini karena kabarnya banyak di sini, ukurannya segede ikan teri nasi sampai ada yang ukuran kaya udang kecil," ungkap Suhendri.

Kata Suhendri, Ikan Impun ini rasanya itu manis, kalau di konsumsi itu biasanya menggunakan bumbu kuning, tapi kebanyakan di pepes.

Suhendi menjelaskan, Ikan Impun itu mahal kalau sudah bersih, kalau masih tercampur dengan sampah itu lebih murah harga turun drastis. " Tadi sudah dapat banyak, soalnya saya dari jam 3 pagi, dapat tadi setengah ember sekitar 2 kilo sampai 3 kilo, biasanya kalau dijual sampai 50 ribu perkilo," jelasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin