Hari Gizi Nasional 2022: 1282 Anak alami Stunting di Kota Sukabumi

Selasa 25 Januari 2022, 15:28 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pada Hari Gizi Nasional 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi memaparkan setidaknya ada 1282 atau 6,3 persen anak di Kota Sukabumi mengalami Stunting (kondisi anak yang mengalami masalah pertumbuhan pada tinggi badannya, red) serta 28 anak menderita gizi buruk.

Mengacu angka tersebut, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Sukabumi, Wahyu Handriana mengatakan pihaknya akan melakukan fokus prioritas pencegahan dan penurunan stunting di sejumlah Kecamatan di Kota Sukabumi.

Diantaranya, Kecamatan Warudoyong dengan tiga kelurahan (Benteng, Dayeuhluruh dan Sukakarya), Kecamatan Gunungpuyuh dengan tiga kelurahan (Sriwedari, Gunungpuyuh, Karangtengah), Kecamatan Citamiang dengan dua kelurahan (Gedongpanjang dan Nanggeleng), Kecamatan Baros (Jayamekar) dan Kecamatan Cikole (Selabatu).

“Kepala Dinas dan Ibu Walikota sudah menginstruksikan bagaimana kedepannya jangan ada stunting, sehingga nanti bisa kita tangani.” ujar Wahyu.

Wahyu menambahkan, adapun upaya yang dilakukan yakni seperti bekerja sama dengan puskesmas dan kelurahan setempat untuk mendata jumlah anak yang mengalami stunting serta gizi buruk.

Disamping itu, untuk penanganan kasus stunting, Wahyu menyatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi melalui program podcast terkait stunting. 

“Kami sudah membuat podcast tentang bagaimana penanganan stunting dengan dokter spesialis anak dan gizi,” bebernya.

Sedangkan untuk penanganan kasus gizi buruk, pihaknya telah menjalankan kegiatan pemberikan makan tambahan kepada anak-anak yang mengalami permasalahan kesehatan tersebut. 

“Tapi kebanyakan gizi buruk selalu disertai dengan penyakit bawaan, nah ini memang yang agak berat menangani penyakit bawaanya,” tukasnya. 

Dikutip dari hellosehat.com, terdapat dua faktor utama penyebab terjadinya stunting pada anak.

1. Kurangnya asupan gizi selama hamil

photoIlustrasi Konsumsi Makanan dan Minuman Bergizi - (via Jonhsonbaby)

WHO menyatakan bahwa sekitar 20 persen kasus stunting terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan.

Hal tersebut disebabkan oleh asupan sang ibu selama hamil kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi atau berkualitas sehingga nutrisi yang diterima janin cenderung sedikit.

Baca Juga :

Akibatnya, pertumbuhan di dalam kandungan mengalami hambatan dan terus berlanjut setelah kelahiran. Oleh sebab itu, penting untuk mencukupi berbagai nutrisi penting selama masa kehamilan.

2. Kebutuhan gizi anak yang tidak tercukupi

photoMengenal Stunting, Tema Umum Hari Gizi Nasional 2022 - (Concern Worldwide US)

Stunting bisa terjadi akibat pola makan balita ketika masih berusia di bawah 2 tahun, gizinya tidak tercukupi. Contohnya, posisi menyusui yang kurang tepat, bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif, atau bayi yang mengkonsumsi MPASI (makanan pendamping ASI) dengan kualitas yang kurang baik. 

Terdapat sedikit perbedaan kondisi stunting yang dialami oleh kelompok usia 2–3 tahun dengan anak usia lebih dari 3 tahun.

Pada anak yang berusia di bawah 2–3 tahun, rendahnya pengukuran grafik tinggi badan menurut usia (TB/U) bisa menggambarkan proses stunting yang sedang berlangsung.

Sementara pada anak yang berusia lebih dari itu, kondisi tersebut menunjukkan kalau kegagalan pertumbuhan anak memang telah terjadi (stunted).

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 18:39 WIB

5 Partai Resmi Berkoalisi di Pilkada Sukabumi 2024: Optimis Rebut Kursi Bupati

Menghadapai perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, 5 partai di Kabupaten Sukabumi resmi berkoalisi, yaitu PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP.
5 partai politik resmi berkoalisi di Pilkada 2024 Kabupaten Sukabumi, Sabtu 04 Mei 2024 | Foto : Asep Awaludin