Dugaan BLT Janda Bojongjengkol Sukabumi Dipotong? Kades: Untuk Ongkos Ojek

Sabtu 11 Juli 2020, 12:35 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Desa Bojongjengkol menanggapi permasalahan Rumah Tidak Layak Huni atau Rutilahu dan dugaan pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) milik janda di Kampung Segel RT 18/05, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi.

Kepala Desa Bojongjengkol, Dadan Sutisna menyangkal hal itu. Menurut dia selama ini tidak ada pemotongan oleh pihak desa kepada janda bernama Masitoh (59 tahun) itu. Yang ada uang BLT DD Rp 200 ribu itu diberikan Masitoh ke saudaranya bernama Pepen. 

BACA JUGA: Tak Cukup Biaya Perbaiki Rumah, BLT Janda Bojongjengkol Sukabumi Diduga Dipotong

"Kami telah mengkonfirmasi langsung ke bu Masitoh yang disaksikan oleh Muspika dan Pihak Polsek, bahwa uang yang diduga dipotong Rp 200 ribu itu diberikan ke saudaranya dengan ikhlas untuk dibagikan kembali ke warga yang tidak kebagian. Begitupun dengan BLT DD kedua, itu bukan dipotong melainkan ongkos ojek sebesar Rp 20 ribu dari rumahnya ke kantor desa," bebernya.

Sebelumnya Masitoh mengeluhkan adanya pemotongan BLT. "Saya dapat BLT DD sebesar Rp 600 ribu, namun dipotong Rp 200 ribu, lalu yang keduanya, menerima Rp 600 ribu, dipotong Rp 20 ribu," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (8/7/2020).

BACA JUGA: BLT DD Gunungbatu Sukabumi Dipotong RT, Anak Penerima Bantuan Protes

Masitoh merupakan warga tak mampu yang rumahnya yang nyaris roboh. Ia mengaku mengandalkan uang bantuan dari BLT DD untuk memperbaiki rumah yang sudah rusak parah. Ia sempat menggunakan uang untuk memperbaiki dapur dan kamar mandi, itu pun tak mencukupi.

Mengenai rumah Masitoh, Kades Bojongjengkol menyatakan sudah mengajukan untuk diperbaiki.

BACA JUGAKades Bojonggenteng Sukabumi Jelaskan Alasan RT Potong BLT Dana Desa

"Memang tahun ini pun kami mendapatkan (program rehab rutilahu) hanya tiga unit, sedangkan rumah tidak layak huni di wilayah Desa Bojongjengkol, dari data sementara sebanyak 170 unit," jelasnya.

Dengan demikian, pemdes terus berupaya memperbaiki semua rutilahu dengan berbagai cara. "Kami pun terus berupaya, baik lewat program maupun dengan cara swadaya bahkan sudah dua unit dibangun dengan swadaya, rencana rumah bu Masitoh juga sedang dipikirkan untuk diswadayakan," terangnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 18:39 WIB

5 Partai Resmi Berkoalisi di Pilkada Sukabumi 2024: Optimis Rebut Kursi Bupati

Menghadapai perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, 5 partai di Kabupaten Sukabumi resmi berkoalisi, yaitu PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP.
5 partai politik resmi berkoalisi di Pilkada 2024 Kabupaten Sukabumi, Sabtu 04 Mei 2024 | Foto : Asep Awaludin
Life04 Mei 2024, 18:00 WIB

9 Kalimat yang Tidak Boleh Diucapkan Orang Tua Saat Mendisiplinkan Anak

Membesarkan dan mendidik anak merupakan hal yang terkadang sulit. Sehingga orang tua tidak boleh mengeluarkan kalimat yang membuat anak trauma.
Ilustrasi. Mendisiplinkan anak. Sumber : pexels.com/@Monstera Production
Sukabumi04 Mei 2024, 17:01 WIB

Edarkan Sabu, Pemuda Asal Gunungguruh Sukabumi Diringkus Polisi

Pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat dalam peredaran narkoba jenis Sabu
DAM (31 tahun), pemuda asal Cibolang Gunungguruh Sukabumi diamankan Sat Narkoba Polres Sukabumi Kota karena diduga terlibat peredaran Sabu | Foto : Ist
Musik04 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya

Simak Lirik dan Terjemahan Too Much Of A Good Thing Berikut, Lagu Niki Zefanya yang Baru Dirilis pada Jumat, 3 Mei 2024.
Official Music Video Lirik dan Terjemahan Lagu Too Much Of A Good Thing Niki Zefanya (Sumber : YouTube/NIKI)
Sukabumi04 Mei 2024, 16:10 WIB

Motif Pembunuhan Pria di Citepus Sukabumi, Diduga Tolak Hubungan Sesama Jenis

Polisi mengungkap motif pembunuhan terhadap seorang asisten rumah tangga bernama Ajo Sutarjo alias Ceceu (55 tahun) di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi
A (20 tahun) pelaku pembunuhan pembantu di Citepus Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life04 Mei 2024, 16:00 WIB

Menyebabkan Perpisahan, 6 Tanda Pasangan Anda Tidak Bahagia Hidup Bersama

Hubungan yang tidak sehat bisa menyebabkan perpisahan. Oleh sebab itu, setiap pasangan harus paham tanda bahwa kekasih sudah tidak bahagia.
Ilustrasi. Tanda pasangan sudah tidak bahagia. Sumber foto : Pexels/Vera Arsic