Bantuan Rp 500 Ribu Untuk Warga Jabar Terdampak Corona, Kades di Sukabumi Minta Dikaji

Minggu 05 April 2020, 11:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Para kepala desa (kades) di kabupaten Sukabumi meminta pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengkaji lagi terkait kebijakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil soal pemberian bantuan Rp 500 ribu kepada para keluarga yang terdampak penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Kades di Kabupaten Sukabumi bukannya tidak setuju dengan bantuan tersebut. Namun yang menjadi khawatirannya adalah pembagiannya. Pasalnya bantuan tersebut hanya diberikan kepada sebagian masyarakat Jawa Barat, sesuai data. Data tersebut berdasarkan Rumah Tangga Miskin (RTM) dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DKTS) Tahun 2020 dan non DKTS. 

BACA JUGA: Keluarga Miskin Terdampak Corona di Jabar akan Diberi Bantuan Rp 500 Ribu

Karena tak semua dapat bantuan sosial, maka para kepala desa khawatir akan menjadi sasarannya dan bahkan memunculkan konflik di tengah masyarakat. 

Bantuan yang diberikan sebesar Rp500 ribu per kepala keluarga (kk) per bulan itu tidak semuanya dalam bentuk uang tunai, rinciannya dua per tiga dari nilai bantuan tersebut adalah sembilan bahan pokok (sembako). Dengan demikian, bantuan ekonomi senilai Rp 500 ribu itu terbagi atas Rp 350 ribu dalam bentuk sembako dan Rp 150 ribu dalam bentuk tunai.

BACA JUGA: Jam Operasional Mall, Pasar, PKL di Sukabumi Dibatasi, DPKUKM: Pedagang Wajib Pakai APD

Bahkan Kades Tenjolaya Kecamatan Cicurug, Aryo Bangun Adinoto sampai membuat surat terbuka kepada Gubernur Jawa Barat yang diposting di akun Facebooknya. Inti dari surat terbuka itu meminta Gubernur mengkaji secara matang tentang bantuan tersebut.

"Bapak gubernur yang terhormat.seandainya kalo bapak mau memberikan bantuan langsung kepada masyarakat desa hanya sebagian kecil..tolong dikaji dulu.dan kalo hanya sebagian kecil yang mendapatkan mendingan tidak usah..kasihan masayarakat yang tidak mendapatkan bantuan.karna kondisi hari ini semuanya terdampak ..masyarakat yang berpenghasilan tinggi pun hari ini banyak yang tiba tiba tidak berpenghasilan..apa lagi masyarakat yang berpenghasilan harian rendah.." tulis Aryo.

"dulu jaman luncuran pemerintah pusat yang namanya BLT.banyak korbannya..hanya kebijakan kenaikan BBM.dan masyarakat diberi bantuan langsung tunai..terjadi konflik sosial sampai sampai ada kantor desa yang dibakar..apa lagi sekarang semua terdampak karna banyak masyarakat yang dirumahkan.bisnisnya berhenti..jualannya tidak laku..dan sekarang masyarakat mudah sekali meng akses berita yang muncul.bahkan bantuan belum turun banyak yang sudah menanyakan dan mengaku kami sangat terdampak virus corona," tulisnya lagi.

BACA JUGA: Kesal Masih Ditagih Bank Emok, Ibu-ibu Geruduk Kantor Desa Citarik Sukabumi

Aryo mengungkapkan, Corona memang membawa dampak terhadap perekonomian masyarakat. Bahkan, sampai ada kejadian warga yang datang meminta bantuan pemerintah desa agar tidak ditagih bank emok.

"contoh yang kami rasakan..masyarakat yang pinjam berbondong bondong kedesa ingin ada kebijakan dari kepala desa untuk membuat kebijakan supaya menghentikan penagihan kepada bank emok yang ada didesa.apa lagi sipatnya bantuan kami yang bersentuhan langsung dengan rakyat kami didesa.." ungkap Aryo dalam postingannya.

"bapak gubernur tujuan bapak sangat mulia tapi kalo tidak merata.akan jadi malapetaka..mudah mudahan ada yang menyampaikan ke bapak gubernur..dan menjadi pertimbangan..untuk memberi bantuan langsung kepada masyarakatnya.dibagi rata..kebagian semuanya.walau hanya 50 rb per kk..atau semua diberi sembako yang penting tidak pilah pilah..kami di desa melihat langsung mendengar langsung dari masyarakat." kata Aryo mengakhiri tulisannya.

BACA JUGA: SPSI GSI Sukalarang Sukabumi Akhirnya Setuju Pabrik Libur Asal Upah Buruh Dibayar Penuh

Selain Aryo, hal serupa juga diungkapkan Kepala Desa (Kades) Berekah Kecamatan Bojonggenteng Andri. Dalam postingannya di akun Facebook  Juragan Hajat Andri Berekah, Andri mengungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengeluarkan kebijakan untuk membantu 1 Juta Kepala Keluarga yang terpukul akibat Covid-19. Anggaran yang disiapkan pun sangat besar kurang lebih Rp 5 triliun.

Menurut Andri berdasarkan data BPS, jumlah Kepala Keluarga yang sangat miskin di Jawa Barat itu sekitar 2.39 juta KK dan Kepala Keluarga yang miskin sekitar 3.57 juta KK.

BACA JUGA: Pengakuan Buruh di Sukabumi, Takut, Ingin Libur Tapi Butuh Penghasilan

"Artinya ada sekitar 5.96 juta KK di Jawa Barat yang harus dibantu. Dari jumlah tersebut, 1.59 juta Kepala Keluarga telah dibantu oleh Pemerintah Pusat melalui program PKH dan BPNT. Sisanya sekitar 4.37 jt KK belum mendapatkan bantuan," tulis Andri. 

"Seandainya benar terjadi bahwa Gubernur Jawa Barat memberikan bantuan tunai untuk 1 juta KK di Jawa Barat, maka bagaimana nasib 3.37 juta KK yang tidak kebagian? Tentunya ini akan menciptakan konflik baru di masyarakat. Baik konflik horizontal maupun vertikal " tulis Andri.

Hal yang sama juga diungkapkan Kades Sukajaya kecamatan sukabumi Deden Gunaefi. Dia juga menginginkan bantuan Rp 500 ribu itu dikaji lagi. Di akun Facebook miliknya, Deden mengshare surat terbuka Kades Tenjolaya Kecamatan Cicurug, Aryo Bangun Adinoto.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi03 Mei 2024, 11:04 WIB

Apresiasi Timnas di Piala Asia U-23, DPRD Sukabumi: Harapan Tembus Olimpiade Masih Ada

Anak asuh Shin Tae-yong memiliki peluang terakhir untuk lolos Olimpiade Paris 2024.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua Fraksi PKS Amran Munawar Lutphi. | Foto: Instagram/@fpks.kabsukabumi
Inspirasi03 Mei 2024, 11:00 WIB

Lowongan Kerja Lulusan D3 dan/atau S1 untuk Penempatan Wilayah Ancol

Berikut Informasi Lowongan Kerja Lulusan D3 dan/atau S1 di Perusahaan Makanan untuk Penempatan Wilayah Ancol, Jakarta.
Ilustrasi - Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Teknisi Jaringan Minimal Lulusan SMK. (Sumber : Freepik.com)
Life03 Mei 2024, 10:30 WIB

10 Cara Hidup Tenang Meski Banyak Masalah dan Cobaan, Jangan Lupa Bersyukur!

Yuk Praktekkan Sederet Cara Hidup Tenang Ini Meskipun Kamu Sedang Menghadapi Banyak Masalah dan Cobaan, Jangan Lupa Bersyukur Ya!
Ilustrasi. Cara Hidup Tenang Meski Banyak Masalah dan Cobaan. (Sumber : Pexels/thnhphng)
Life03 Mei 2024, 10:20 WIB

Bantu Kelola Kecemasan, Ini 4 Manfaat Mendisiplinkan Anak yang Patut Diketahui

Bagaimana disiplin mengajarkan anak-anak untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, berikut manfaat mendisiplinkan anak.
Ilustrasi manfaat mendisiplinkan anak. | Foto: Pexels.com/@Pixabay
Life03 Mei 2024, 10:03 WIB

Jangan Diterapkan, 3 Alasan Orang Tua Mendisiplinkan Anak dengan Memukul

Memukul adalah salah satu bentuk disiplin paling kontroversial yang dapat diterapkan oleh orang tua karena beberapa alasan.
Ilustrasi mendisiplinkan anak. | Foto: Pexels.com/@Romina Ordenez
Life03 Mei 2024, 10:00 WIB

Tanpa Disadari, 9 Sikap Mandiri Ini Bisa Mmebuatmu Hidup Bahagia dan Dihormati Orang Lain

Ada beberapa sikap mandiri yang membuat seseorang lebih hidup bahagia dan dihormati orang lain.
Ilustrasi - Ada beberapa sikap mandiri yang membuat seseorang lebih hidup bahagia dan dihormati orang lain. (Sumber : pexels.com/@Elliot Ogbeiwi)
Life03 Mei 2024, 09:30 WIB

Simpel Tapi Penting, Ini 7 Etika Ditraktir Orang yang Tidak Boleh Diremehkan

Terkadang seseorang lupa menggunakan etika yang baik saat ditraktir teman. Oleh karenanya penting diperhatikan apa saja yang harus diperhatikan saat ditraktir orang lain.
Ilustrasi. Etika saat ditraktir orang lain. Sumber foto : Pexels/Nicole Michalou
Cek Fakta03 Mei 2024, 09:08 WIB

Hoaks! Pfizer Minta Maaf Setelah Banyak yang Tewas karena Vaksin Covid-19

Pfizer memohon maaf atas satu twit dari pegawainya yang mempromosikan vaksin saat produk itu belum mendapat izin di Inggris.
(Foto Ilustrasi) Beredar informasi hoaks berisi narasi yang mengeklaim Pfizer memohon maaf terkait vaksin Covid-19 yang mereka buat dan edarkan. | Foto: Pixabay
Sehat03 Mei 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Daun Mangga yang Efektif untuk Menurunkan Kadar Gula Darah

Daun mangga dapat menjadi obat untuk menurunkan kadar gula darah tinggi.
Ilustrasi - Daun mangga dapat menjadi obat untuk menurunkan kadar gula darah tinggi. (Sumber : Pixabay.com/@ignartonosbg).
Sukabumi03 Mei 2024, 08:51 WIB

Ditinggal Nonton Timnas vs Irak, Gudang dan Rumah Kebakaran di Purabaya Sukabumi

Adi meninggalkan lokasi pembakaran untuk menonton timnas Indonesia U-23.
Kebakaran gudang dan rumah di Kampung Cigembong RT 34/03 Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Kamis malam, 2 Mei 2024. | Foto: Istimewa