Melihat Bahaya yang Mengintai dari Lubang Bekas Tambang Emas di Perkebunan Tugu Lengkong

Sabtu 01 Juni 2019, 02:23 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sekilas perbukitan teh di Perkebunan Tugu Cimenteng sangat hijau dan indah. Barisan pohon teh dan karet sejak jaman kolonial Belanda ini membentang sepanjang Lengkong hingga Simpenan. 

Jika dilihat dari tepi jalan arah Sukabumi menuju Jampangkulon dan Simpenan, kondisi perkebunan tersebut tampak baik-baik saja. Namun jika menuju ke dalam, tepatnya di Blok Tengki Desa Kertajaya Kecamatan Simpenan dan Blok 5 Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong terlihat ratusan lubang menganga. 

BACA JUGA: Tambang di Ciemas Sukabumi Dinyatakan Ilegal, Pemilik Jadi Tersangka

Keberadaan lubang-lubang tersebut bukan karena kejadian alam, namun lubang bekas galian emas warga. Dari keterangan Andi (50 tahun) kepala divisi di perkebunan Tugu Kecamatan Lengkong, sedikitnya 30 hektare area perkebunan saat ini sudah berubah fungsi menjadi lokasi pertambangan rakyat. Bahkan mengakibatkan kerugian  yang ditimbulkan kegiatan pertambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayahnya ini mencapai miliaran rupiah setiap tahunnya.

"Kerugian tersebut akibat lahan dan tanaman yang rusak, longsor, dan proses produksi yang terganggu akibat para pekerja yang sebagian besar adalah ibu-ibu tidak berani mengambil produksi, karena keberadaan tambang serta biaya aklamasi yang harus kami tanggung," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Jumat (31/5/2019).

Ribuan penambang yang datang setiap tahun di bulan Ramadan itu, kata Andi berasal dari beberapa wilayah di Sukabumi dan Banten. Hanya sekitar 15 persen warga lokal yang ikut terlibat dalam penambangan di Perkebunan Tugu Lengkong Sukabumi ini dan sudah terjadi dua tahun terakhir.

"Kami tak henti memberikan pemahaman  kepada masyarakat sekitar tentang pelestarian alam dan akibat yang ditimbulkan dari kegiatan pertambangan," katanya.

BACA JUGA: Tewaskan Dua Penambang, Ini Lokasi Lubang Tambang Emas di Cikadu Ciemas Sukabumi

Perkebunan Tugu Lengkong, ini tambah Andi setidaknya menyumbang pajak bagi negara sebanyak Rp 300 hingga Rp 400 juta per tahun, dan itu belum termasuk nilai bagi  PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebanyak 10 persen dari total produksi setiap tahunnya.

"Beberapa karyawan kami sempat menjadi korban lobang-lobang bekas tambang yang sudah ditinggalkan penambangnya tersebut, karena sebagian sudah tertutup rumput dan ilalang," imbuhnya.

BACA JUGA: Dua Nyawa Melayang Dalam Lubang Tambang Ilegal di Ciemas Sukabumi

Kebun sebagai palang pintu terakhir dalam zona hijau setelah hutan, terlebih kondisi hutan di wilayah Lengkong juga terancam dengan pembukaan lahan pertanian. Kondisi ini secara otomatis sangat mengancam keselamatan para penambang, masyarakat di sekitar tambang dan keanekaragaman hayati.

"Kami juga sudah melakukan upaya persuasif dengan para penambang bersama Muspika dan Muspida Sukabumi, namun belum membuahkan hasil," pungkas Andi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life04 Mei 2024, 12:00 WIB

Stres Termasuk 7 Penyebab Berat Badan Turun Drastis, Kamu Mengalaminya?

Stres fisik yang disebabkan oleh cedera, operasi, atau trauma, serta stres emosional yang berkepanjangan, dapat menyebabkan penurunan berat badan karena tubuh mengalami kelelahan dan kekurangan energi.
Ilustrasi. Orang Mengalami Stres Sehingga Menyebabkan Berat Badan Turun Drastis (Sumber : Pexels/NathanCowley)
Jawa Barat04 Mei 2024, 11:43 WIB

Jarkom PDs Canangkan Dana Abadi Berbasis Wakaf Bersama LW Doa Bangsa

Pengurus Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Edukasi Wakaf Indonesia (EWI) Provinsi Jawa Barat bersilaturahmi kepada Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jaringan Komunikasi Pembangunan Desa (Jarkom PDs)
Perwakiln LP3H Provinsi Jawa Barat Agus Kamil dan Entus Wahidin serta Ketua Umum Jarkom PDs Pusat, Ayi Kosasih, dan Sekretaris Jenderal Jarkom PDs Pusat, Dasep Saepuloh | Foto : Ist
Life04 Mei 2024, 11:30 WIB

Temukan Akar Masalahnya, 3 Cara Membantu Anak yang Memiliki Harga Diri Rendah

Harga diri pada anak sangatlah penting. Namun bagaimana cara membantu apabila harga diri anak rendah?
Ilustrasi. Membantu Anak Yang Memiliki Harga Diri Rendah. Sumber : pexels.com/@Annushka
Sukabumi04 Mei 2024, 11:21 WIB

Pria Dipanggil Ceuceu, Korban Pembunuhan di Citepus Sukabumi Diduga Penyuka Sesama Jenis

ria yang menjadi korban penganiayaan hingga terjadi pembunuhan di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (4/5/2024) diduga penyuka sesama jenis.
Evakuasi korban pembunuhan di perumahan di Citepus Sukabumi | Foto : Ist
Sehat04 Mei 2024, 11:00 WIB

6 Makanan Berlemak yang Masih Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Ketahui Sederet Makanan Berlemak yang Masih Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat. Yuk, Simak!
Ilustrasi. Alpukat dan Telur - Makanan Berlemak yang Masih Boleh Dikonsumsi Penderita Asam Urat. (Sumber : Pexels/FoodieFactor)
DPRD Kab. Sukabumi04 Mei 2024, 10:58 WIB

Anggota DPRD Janji Perjuangkan Kebutuhan Perahu untuk Siswa ke Sekolah di Cibitung Sukabumi

Harapan warga adanya bantuan perahu untuk siswa dan pengajar ke sekolah (SMPN 4 Cibitung), Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, mendapat respon positif dari anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana.
Andri Hidayana, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa)
Sukabumi04 Mei 2024, 10:30 WIB

Kantongi Identitas, Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Pembantu Pria di Citepus Sukabumi

Satreskrim Polres Sukabumi melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku penganiayaan atau pembunuhan di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi
Rumah (TKP) pembantu ditemukan tewas di Citepus Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Life04 Mei 2024, 10:30 WIB

6 Cara Mengajarkan Anak Tatakrama Agar Punya Budi Pekerti Luhur Sejak Kecil

Mengajarkan anak tentang tatakrama tentu menjadi keharusan bagi orang tua. Pendidikan ini harus diajarkan sejak kecil kepada anak-anak.
Ilustrasi. Cara mengajarkan anak tatakrama. Sumber foto : Pexels/Monstera Production
Sukabumi04 Mei 2024, 10:14 WIB

Geger Pria di Citepus Sukabumi Tewas Telanjang Berlumuran Darah di Rumah Majikan

Seorang pria bernama Ajo Sutarjo ditemukan tewas di ruang tamu rumah majikannya yang berada di sebuah perumahan di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (4/5/2024) sekitar pukul 04.15 WIB
Rumah (TKP) pembantu ditemukan tewas di Citepus Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Life04 Mei 2024, 10:00 WIB

Berikan Contoh yang Baik! 12 Cara Mendidik Anak Laki-laki Agar Disiplin dan Penurut

Beberapa cara dapat membantu anak laki-laki agar memiliki sikap disiplin dan penurut.
Ilustrasi. Beberapa cara dapat membantu anak laki-laki agar memiliki sikap disiplin dan penurut. (Sumber : Unplash.com)