Kota Sukabumi Bangun Tiga Zona Pariwisata

Sabtu 24 Februari 2018, 16:47 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi, Yudi Yustiawan mengatakan, terdapat tiga Kawasan Strategis Destinasi Pariwisata (KSDP). Tiga kawasan tersebut masuk dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (Ripparda) Kota Sukabumi.

Tiga KSDP tersebut dibagi ke dalam tiga zona. Zona satu meliputi kawasan Jalan Siliwangi, Ir H Djuanda, dan Suryakencana. Zona dua yakni Jalan Kaswari, Kenari, dan Bhayangkara, kemudian Zona 3 yakni kawasan Agroeduwisata dan Pemandian Air Panas Cikundul.

BACA JUGA: Seperti Ini Potret Jembatan Gantung Kanopi Situ Gunung Sukabumi

Yudi Yustiawan memaparkan rencana pengembangan di tiga zona tersebut. Zona satu berpotensi untuk pengembangan wisata kreatif di bidang kuliner dan fashion. Begitupun zona dua, dengan target pengembangan berbasiskan wisata kreatif, dan wisata cagar budaya dengan sasaran pengembangan di bidang kuliner, fashion, dan bangunan heritage.

"Sedangkan zona tiga untuk pengembangan di bidang konservasi, dan wisata yang berbasis pertanian. Juga wisata berbasiskan sumberdaya alam yaitu air panas," ujar Yudi kepada sukabumiupdate.com, Jumat (12/1/2018).

Saat ini, kata Yudi, Disporapar sedang mengupayakan pengembangan KSDP zona 3, dengan mimpi besar membentuk koridor wisata Baros, Lembursitu, Warudoyong, dengan Sungai Cimandiri, Cipelang, Cigunung sebagai arterinya.

BACA JUGA: Curug Luhur Sukabumi yang Wajib Dikunjungi, Dijamin Nggak Nyesel

Di Baros, terdapat wisata sejarah dan budaya bersendikan paguyuban dan museum, sanggar seni buhun Kipaharé, perpustakaan, dan perkebunan buah naga milik masyarakat.

Kemudian di Lembursitu, terdapat Taman Pemandian Air Panas (TPAP) Cikundul, bumi perkemahan bina Bumi Pakujajar Cikundul, dan Kawasan Agroeduwisata Cikundul di Kelurahan Situmekar.

"Lalu ada taman Hutan Kota Cikundul dan tempat pembuangan akhir sampah Cikundul dibawah pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di Kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu yang kini mulai dikembangkan sebagai tempat wisata edukasi," kata Yudi.

BACA JUGA: Genjot Wisatawan, Obyek Wisata PH 5 Sukabumi Bakal Hadirkan Tiga Wahana

Selain itu, gedung kesenian Kota Sukabumi dibawah pengelolaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Kelurahan Sukakarya Kecamatan Warudoyong. Ruang Ekspresi Gedung Widaria Kencana (GWK) dibawah pengelolaan pribadi di Kelurahan Sukakarya Kecamatan Warudoyong.

"Arung Jeram (Rafting) bisa dilakukan di Sungai Cimandiri, river tubing bisa dilakukan di Cimandiri-Cipelang-Cigunung. Kuliner khas daerahnya terdiri dari opak, ènyè, bandrek, bajigur, juice buah naga, susu murni dan lain-lain. Untuk kerajian tangan ada kerajinan bambu, lukisan pelepah pisang dan lain-lain," tutupnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life03 Mei 2024, 07:00 WIB

10 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Pikiran Tidak Tenang

Jika Anda merasa terus-menerus tidak stabil secara emosional, penting untuk mencari dukungan dari profesional kesehatan mental agar menemukan kebahagiaan diri sendiri.
Ilustrasi. Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Pikiran Tidak Tenang (Sumber : Pexels/PragyanBezbaruah)
Food & Travel03 Mei 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Jeruk Lemon untuk Menurunkan Kolesterol, 8 Langkah Simpel!

Begini Cara Membuat Air Jeruk Lemon untuk Menurunkan Kolesterol, Ternyata Langkah-langkahnya Simpel!
Ilustrasi. Cara Membuat Air Jeruk Peras untuk Menurunkan Kolesterol (Sumber : Pexels/ToniCuenca)
Science03 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 3 Mei 2024, Termasuk Sukabumi, Cianjur dan Bogor

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 2 Mei 2024 dimana cuaca berawan berpotensi terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 2 Mei 2024 dimana cuaca berawan berpotensi terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay
Nasional03 Mei 2024, 01:02 WIB

Jokowi Teken UU Desa Baru, Kades Dapat Uang Pensiun dan Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan UU Desa baru, Kades dapat uang pensiun hingga jabat 2 periode.
Ilustrasi Kepala Desa atau Kades. | Foto : Sukabumi Update
Jawa Barat03 Mei 2024, 00:01 WIB

Bahas UHC, Sekda Kabupaten Sukabumi Hadiri Monev Implementasi JKN

Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman hadiri acara monev Implementasi Inpres Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program JKN di Bandung.
Sekda Kabupaten Sukabumi didampingi perangkat daerah hadiri acara monev implementasi inpres terkait JKN di Bandung. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Sukabumi02 Mei 2024, 22:39 WIB

Longsor di Parungkuda Sukabumi, Akses Jalan Desa Langensari Tertutup Dapuran Bambu

Akses jalan Desa Langensari Parungkuda Sukabumi tertutup longsor dapuran bambu.
P2BK bersama sejumlah relawan tengah melakukan penanganan longsor dapuran bambu yang menutup badan jalan di Kampung Sindangsari RT 1/2, Desa Langensari, Parungkuda Sukabumi, Kamis (2/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Opini02 Mei 2024, 22:12 WIB

Mengarahkan Kompas Pendidikan: Sebuah Renungan di Hari Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan harus menyediakan ruang yang cukup untuk pembelajaran empati, kejujuran, dan keberanian moral.
Ilustrasi. Seputar Hardiknas 2024 | Foto: Pixabay/sasint
Keuangan02 Mei 2024, 21:56 WIB

Masih Dibuka, Pendaftar Tahara di BPR Cicurug Sukabumi Diprediksi Terus Meningkat

Pendaftaran calon nasabah Tabungan Hari Raya (Tahara) Perumda BPR Sukabumi cabang Cicurug masih dibuka hingga 8 Mei 2024.
Kepala Pemasaran BPR Sukabumi Cabang Cicurug, Jujun Junaedi. (Sumber : SU/Ibnu)
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)