Mengenal Sosok Retno Eko, Petani Sukabumi yang 6 Kali Diundang Upacara di Istana Negara

Kamis 25 Agustus 2022, 16:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Beruntung bagi Retno Eko, warga Sukabumi yang berkecimpung di dunia pertanian ini sudah tiga kali mengikuti upacara perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) di istana negara.

Mengingat tidak semua orang bisa merasakan hadir langsung dalam acara yang rutin digelar setiap tahun tersebut.

Eko diundang sebagai wakil dari relawan Jokowi di Sukabumi. Alumni Fakultas Pertanian Agronomi Universitas Bung Karno, Jakarta ini adalah Ketua DPC POSRAYA INDONESIA cabang Sukabumi Raya. 

Tahun ini merupakan kali ketiga pria yang akrab disapa Mas Eko ini hadir di Istana Merdeka pada puncak peringatan HUT RI setiap 17 Agustus, sebagai tamu undangan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga :

Retno Eko, Petani Warga Sukabumi Ini Sudah 3 Kali Upacara HUT RI di Istana Negara

Setidaknya sudah 6 kali Mas Eko diundang untuk prosesi kenegaraan ini, dimana tiga diantaranya hadir langsung ke Istana Negara dan dua lainnya via zoom.

Retno Eko sendiri lahir di Jakarta pada 18 Juli 1981. Namun kini Ia telah menjadi warga Sukabumi setelah menikah dengan perempuan asli Sukabumi, Yuyum Yumana.

Ia mengaku jika dirinya merupakan asli Jakarta dan besar disana hingga lulus kuliah dan meraih gelar Sarjana Pertanian, kemudian bekerja di Cianjur Jawa Barat sampai akhirnya bertemu dengan gadis Sukabumi yang saat ini menjadi istrinya. Sampai akhirnya ia menetap dan memutuskan menjadi warga Sukabumi.

Sang istri sendiri saat ini berprofesi sebagai anggota komite Sekolah Dasar di Sukabumi sekaligus menjadi tenaga pengajar di Taman Kanak-kanak.

photoRetno Eko bersama istri (Yuyum Yumanah) saat hadiri upacara HUT RI ke 77 di Istana Merdeka Jakarta - (dok pribadi)</span

Pria yang kini sudah dikaruniai 2 orang anak perempuan ini menceritakan jika dirinya mulai terjun ke dunia pertanian di tahun 2008 setelah menyelesaikan studinya di Jakarta.

“Mulai terjun ke pertanian tahun 2008. Awalnya memanfaatkan waktu luang dengan menanam sayuran di Goalpara Sukabumi, kemudian pembibitan tanaman keras seperti Jeng-jeng, Manii, Sengon dsb,” ungkap pria yang kini tinggal di daerah Goalpara Desa Cisarua Sukabumi itu.

Eko menceritakan jika darah petaninya mengalir dari ibu yang juga seorang petani sayuran. Sejak kecil Ia sudah terbiasa membantu ibunya beraktivitas di kebun seperti membantu saat panen dan sebagainya.

Ia juga mengaku alasan memilih terjun ke dunia pertanian karena merasa senang saat menjalani aktivitasnya tersebut sebab selalu dekat dengan alam.

Baca Juga :

Galuh Ratna Putri, Wakil Kota Sukabumi di Tim Paduan Suara Gita Bahana Nusantara

Selain itu, menurut pria yang pernah mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Cisarua ini menilai jika dunia pertanian memiliki peran penting dalam menunjang ketahanan pangan nasional. Hal itu juga yang menjadi alasan dirinya fokus berkecimpung di dunia pertanian.

“Selain karena sesuai bidang pendidikan, saya melihat jika sektor pertanian itu sebagai lumbung ketahanan pangan nasional, ketika nanti hasil pertanian seperti misalnya beras susah didapat maka bisa menyebabkan kekacauan dalam suatu negara,” katanya.

Saat ini Eko tengah fokus mengembangkan tanaman Pakis jenis Liderlife selain menanam sayuran seperti Cabai, Jagung dan lain-lain.

Eko sudah bisa mengekspor tanaman pakis ini hingga ke Jepang dengan omset mencapai ratusan juta rupiah perbulan.

Pria yang sempat menjadi ketua BEM Univ Bung Karno itu saat ini sehari-hari beraktivitas di perusahaan bunga potong Cianjur, Jawa Barat, Florek Cipta Respati sebagai Asisten Manajer yang bertanggung jawab mengurusi lahan seluas 8 hektar dengan karyawan sebanyak 35 orang.

Selain mengembangkan tanaman pakis, saat ini Ia dan rekannya juga tengah mengembangkan tanaman anggur jenis dikson maupun anggur banana karena Ia melihat jika prospeknya cukup menjanjikan.

Baca Juga :

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 19:25 WIB

Gelar Perundingan Kebonpedes, Kader PDIP Minta Yudi Suryadikrama Maju Pilkada Sukabumi

Sejumlah kader PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi menggelar pertemuan dalam rangka menyikapi pemilihan bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Kader PDI Perjuangan menggelar Perundingan Kebonpedes, Jumat (19/4/2024) | Foto : Syams
Sukabumi19 April 2024, 19:15 WIB

SDN Sundawenang Sukabumi Dibobol Maling, Pelaku Gondol Proyektor dan Gitar

Berikut kronologi kejadian SDN Sundawenang Parungkuda Sukabumi dibobol maling. Pelaku sempat kepergok dan dikejar penjaga sekolah.
SDN Sundawenang Parungkuda dibobol maling, Jumat (19/4/2024). (Sumber : Istimewa)
Life19 April 2024, 19:00 WIB

Ajak Bicara dengan Perasaan, 9 Cara Mengatasi Anak Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua

Mengatasi stres yang disebabkan oleh seringnya anak dimarahi oleh orang tua memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung.
Ilustrasi. Mengatasi stres yang disebabkan oleh seringnya anak dimarahi oleh orang tua memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung. (Sumber : pixabay.com/@AnnieSpratt)
Sukabumi19 April 2024, 18:20 WIB

Meninggal saat Seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi, Sosok Kayla di Mata Keluarga

Kayla Nur Syifa siswi SMAN 1 Cisaat yang meninggal dunia saat seleksi Paskibraka dimakamkan di TPU Cimuhara Gunungguruh Sukabumi.
Jenazah Kayla Nur Syifa Siswi SMAN 1 Cisaat yang meninggal dunia saat seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi dimakamkan. (Sumber : SU/Asep Awaludin)