Pendapatan Menurun, Pedagang di Pasar Kini Bisa Jualan Online dengan Tips Ini 

Rabu 04 November 2020, 17:20 WIB

Oleh: Aldi Saputra

Mahasiswa Universitas Nusa Putra Prodi Manajemen

Sebelum kita mulai membahas bagaimana tips menangani pendapatan para pedagang dipasar yang menurun, mari kita membahas sedikit seputar Covid-19 dan Informasi data Covid-19 itu sendiri yang ada di Indonesia.

Apa itu Covid-19? Jadi Covid -19 atau sering dikenal dengan nama Corona merupakan Penyakit menular dimana penyakit ini disebabkan oleh virus Corona itu sendiri yang menyerang system pernapasan manusia dan bisa menyebabkan kematian. Virus ini muncul pertama kali di Kota Wuhan, China pada akhir Desmber 2019. Dimana sebagian besar orang yang tertular COVID-19 ini akan mengalami yang namanya gejala ringan hingga sedang, seperti batuk kering, demam, nyeri tenggorokan dan masih banyak lagi.

Dilansir oleh Covid19.go.id bersumber WHO pada Sabtu (01/11/2020) terdapat 219 Negara yang telah terkonfirmasi 45.942.902 dan yang meninggal 1.192.644 orang. Negara Indonesia sendiri tercatat 412.784 kasus positif, yang berhasil sembuh 341.942 orang dan yang meninggal 13.943 orang.

Di Indonesia sendiri, DKI Jakarta dan Jawa Timur merupakan dua provinsi dimana DKI Jakarta menjadi provinsi pertama yang mencatat jumlah kasus terbanyak di Indonesia, yaitu sebanyak 106.205 kasus positif. Kemudian yang kedua, Jawa Timur mencapai 52.718 kasus pada Sabtu (01/11/2020).

Dimasa pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di Indonesia saat ini, pastinya memiliki banyak dampak bagi perekonomian masyarakat, salah satunya dimasyarakat kalangan pedagang seperti pedagang yang ada di pasar. Merupakan hal yang wajar ketika para pedagang dipasar sering mengeluh dimasa pandemi Covid-19 seperti ini, karena mereka merasakan menurunnya pendapatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan sebelum adanya pandemi Covid-19 ini. Namun meski demikian, karena tak punya banyak pilihan, untuk tetap memperoleh pendapatan, para pedagang selalu membuka rukonya setiap harinya meski tidak seramai sebelum adanya Covid-19 ini. Jika tidak membuka rukonya maka semakin tidak akan ada pendapatan yang masuk sama sekali.

Di tengah merebaknya virus Covid-19 ini, berbagai macam dampaknya sudah dapat dirasakan oleh para pedagang dipasar. Terutama pada saat berlakunya himbauan untuk kepada semua lapisan masyarakat untuk menerapkan Sosial Distancing, mulai dari himbauan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Presiden Joko Widodo.

Meski Pandemi Covid-19 ini masih mewabah, untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, para pedagang dipasar harus tetap berjuang meski pendapatan tidak seramai sebelum adanya pandemi covid-19 ini,. Pada umumnya pedagang juga mengakui bahwa pendapatan mereka dimasa seperti ini itu turun drastis mencapai 50 persen lebih dari sebelumnya. Sebelum wabah ini datang ke Indonesia, pendapatan mereka masih cukup relatif untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam sehari-hari.

Menyikapi hal tersebut, saat ini Internet sudah menjadi sebuah kepentingan di kehidupan sehari hari sebagai contoh untuk berkomunikasi, mencari informasi, bahkan di zaman modern seperti saat ini berjualan sudah bisa lewat internet yaitu secara online. Para pedagang dipasar seperti pedagang pakaian, sepatu, sandal, peralatan rumah tangga, dan masih banyak yang lainya yang merasakan turunya jumlah pendapatan dikarenakan pandemi covid-19 dan harus Social Distancing, para pedagang bisa memanfaatkannya dengan cara berbisnis atau berjualan secara online agar bertambah pendapatan di masa pandemi covid-19 ini.

Bagaimana cara berjualan online dimasa pandemi Covid-19 ini untuk para pedagang yang sedang menurunnya pendapatan ? Berikut tipsnya

Yang petama melalui e-bisnis yang digunakan pada market place

Sekarang banyak sekali e-bisnis yang digunakan pada market place yang banyak digunakan sehari-hari oleh orang orang untuk membeli dan memenuhi kebutuhanya seperti barang peralatan rumah tangga, pakaian, sepatu, handphone dan masih banyak lagi. Tempat membeli dan berjualan secara online yang dimaksud seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan masih banyak lagi marketplace-marketplace lainya. Jadi ini merupakan kesempatan bagi para pedagang untuk mencoba menjual barang barang nya secara online, tetapi biasanya yang bisa berjualan secara online setidaknya harus memahami Internet mulai dari cara mendaftar dan mempromosikannya  hingga barang tersebut dapat terjual dan toko menjadi ramai, tidak hanya itu jika kita berjualan lewat online seperti diatas kita harus amanah, jujur, dan memberikan pelayanan dan kualitas terbaik untuk pelanggan agar pelanggan tidak kecewa. 

Yang kedua berbisnis online melalui Sosial Media

Sosial media memang tidak asing lagi untuk didengar banyak sekali manfaatnya dan sering sekali digunakan banyak orang. Media sosial yang dimaksud adalah seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, Twitter, Line dan masih banyak lagi sosial media yang sering digunakan oleh banyak orang. Ini juga menjadi kesempatan yang lebih mudah dibandingkan pada MarketPlace seperti Shopee, Tokopedia dan yang lainya. Hal ini dikarenakan jika yang tidak terlalu memahami dengan luas tentang penggunaan internet, maka tips yang kedua ini bisa digunakan sebagai pilihan alternatfinya.

Mudah untuk para pedagang dipasar menjual secara online melalui Instagram, WhatsApp, Line dan seperti yang telah disebutkan diatas tadi, karena sistem penjualannya cukup mudah, yaitu dengan mengambil gambar atau foto barang yang akan kita jual, selanjutnya kita mempromosikan barang yang ingin kita jual tersebut melalui media sosial. Selain itu kita juga dapat mencatumkan deskripsi yang sesuai dengan detail barang tersebut agar dapat menarik banyak peminat yang nantinya dapat membeli barang kita.

Untuk para pedagang dipasar seperti penjual pakaian, sandal, sepatu, peralatan rumah tangga dan yang lainya, jika pendapatan para pedagang menurun karena adanya dampak dari pandemi Covid-19 ini dan harus melakukan Social Distancing juga dan membuat banyak orang untuk memilih diam didalam rumah demi untuk memutuskan rantai penularan Covid-19 ini, dengan hanya memiliki perangkat Handphone yang dapat terhubung dengan koneksi internet dan memahami akan penggunaannya, para pedagang dipasar dapat menerapkan kedua tips tersebut dengan berjualan secara online.

Cara berjualan online dimasa pandemi memang tidak sangatlah mudah untuk mendapatkan pendapatan secara normal seperti sebelumnya adanya Covid-19, tetapi apa salahnya jika para pedagang tersebut mencoba dengan kedua tips tersebut diatas. Selain itu kita juga harus pandai dalam mempromosikannya agar tetap memiliki banyak peminat. Janganlah patah semangat untuk mencari pendapatan dimasa seperti ini, jika kita berusaha maka akan ada jalan untuk dimudahkan dalam berbagai urusan. Semoga Pandemi Covid-19 ini segera berlalu, dan kita semua bisa menjalani kehidupan yang normal kembali, sehingga dampak menurunnya pendapatan terhadap para pedagang di pasar bisa kembali pulih. 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi15 Mei 2024, 17:12 WIB

3 Terdakwa Korupsi Penyertaan Modal Perumda ATE Sukabumi Divonis 1 Tahun Penjara

Tiga mantan pejabat Perumda ATE Kabupaten Sukabumi terbukti korupsi dana penyertaan modal, divonis 1 tahun bui.
Tiga mantan pejabat Perumda ATE Kabupaten Sukabumi terdakwa korupsi penyertaan modal saat mengikuti sidang putusan di PN Bandung. (Sumber : Istimewa)
Musik15 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu Kau Tau Namaku Bukan Kisahku dari Ghea Indrawari

Lagu Kau Tau Namaku Bukan Kisahku dipopulerkan oleh Ghea Indrawari, jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol.
Official Lirik Video Lagu Kau Tau Namaku Bukan Kisahku dari Ghea Indrawari (Sumber : YouTube/StarHitsMusic)
Sehat15 Mei 2024, 16:30 WIB

Merasakan Gejala Asam Urat Pada Lutut? Lakukan 5 Perawatan Ini di Rumah!

Asam urat merupakan penyakit yang menyerang persendian di tubuh, salah satunya sering terjad pada lutut. Maka dari itu, kenali cara merawat asam urat di lutut begitu kambuh agar tidak semakin parah
ika terkena gejala asam urat pada lutut, lakukan 5 perawatan di rumah yang sederhana ini (Sumber : Freepik.com)
Sehat15 Mei 2024, 16:15 WIB

Bisakah Jempol Tangan Terkena Gejala Asam Urat? Ini 5 Tandanya!

Ternyata asam urat tidak hanya menyerang persendian di kaki saja, tetapi juga bisa ke tangan. Salah satu yang sering terkena adalah bagian ibu jari. Sebaiknya untuk mengenali tanda-tanda asam urat di jempol tangan
Waspadai bila ada 5 tanda berikut ini di jempol tangan, karena kemungkinan gejala asam urat. (Sumber : Freepik.com)
Sehat15 Mei 2024, 16:00 WIB

Berapa Seharusnya Kadar Kolesterol Tinggi dan Normal Pada Lansia? Simak Disini

Mengetahui kadar kolesterol tinggi dan normal pada lansia sangat penting dilakukan.
Ilustrasi - Mengetahui kadar kolesterol tinggi dan normal pada lansia sangat penting dilakukan. (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi15 Mei 2024, 15:37 WIB

Kronologi, Identitas dan Dugaan, Lansia Tergeletak Tak Bernyawa di Nanggeleng Sukabumi

Seorang lansia Christina Tampubolon (71 tahun) ditemukan tergeletak tak bernyawa tepat di depan kantor Kelurahan Nanggeleng, Rabu 15 Mei 2024, sekira pukul 08:00 WIB, pagi.
Jenazah Christina Tampubolon (71 tahun) saat di rumah sakit | Foto : Ist
Sehat15 Mei 2024, 15:30 WIB

Inilah 7 Makanan Tinggi Lemak yang Masih Aman Dikonsumsi Penderita Kolesterol

Minyak zaitun adalah sumber lemak sehat, terutama asam lemak tak jenuh tunggal. Konsumsi minyak zaitun dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Telur Dadar Bayam. Makanan Tinggi Lemak yang Masih Aman Dikonsumsi Penderita Kolesterol (Sumber : Royco.co.id)
Sukabumi15 Mei 2024, 15:23 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi Peringati May Day Bersama Pengusaha dan Buruh

BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sukabumi, Oki Widya Gandha mengatakan pengusungan tema kolaborasi, kebersamaan serta gotong royong itu menandakan hubungan erat antara pemerintah, pengusaha serta para buruh.
BPJS Ketenagakerjaan Sukabumi peringati May Day | Foto : Dok. BPJS Ketenagakerjaan
Life15 Mei 2024, 15:15 WIB

8 Cara Membesarkan Anak Agar Memiliki Hati yang Baik, Yuk Bunda Terapkan

Ketika anak-anak melakukan tindakan kebaikan, Anda mungkin tidak mendorong mereka hanya karena orang lain tidak lagi dapat dipercaya.
gambaran membesarkan anak yang baik hati (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi15 Mei 2024, 15:08 WIB

Ayah Dihabisi Isu Dukun Santet, Kisah Tragis Dibalik Anak Bunuh Ibu di Sukabumi

Belum diketahui secara pasti apa motif Rahmat nekat membunuh ibu kandungnya.
Aparat memegang garpu yang digunakan Rahmat (25 tahun) untuk membunuh ibunya, Inas (43 tahun). Foto ini berlokasi di rumah korban dan tersangka di Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Selasa, 14 Mei 2024. | Foto: Istimewa