Ini Alasan Ada Gerakan Bersama untuk Tinggalkan Sedotan Plastik

Sabtu 03 November 2018, 13:50 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Salah satu penyumbang sampah plastik adalah sedotan minuman. Ada gerakan untuk meninggalkan sedotan dari plastik untuk mengurangi sampah plastik yang tak bisa terurai hingga 500 tahun secara alami.

Indonesia, menurut Amrullah dari Divers Clean Action, menjadi penyumbang sampah terbesar kedua di dunia, bahkan sampah plastik yang dibuang ke laut tercatat sebanyak 1,9 metrik ton. “Laut semakin kotor,” kata Amrullah, di Yogyakarta, Sabtu, 3 November 2018.

Setiap tahun, sekitar sepertiga biota laut termasuk terumbu karang, dan bahkan burung laut, mati karena sampah plastik. Sampah itu termasuk sedotan plastik sekali pakai yang dibuang di lautan.

Ini tentu sangat mengkhawatirkan karena terumbu karang berperan besar melindungi pantai dari erosi, banjir pantai. Selain itu juga mengakibatkan kerusakan lain selain yang diakibatkan oleh fenomena air laut. Terumbu karang juga merupakan tempat mencari makanan, tempat asuhan dan tumbuh besar bagi berbagai biota laut.

Ditambahkan, sekitar 70 persen sampah plastik di Indonesia dapat dan telah didaur ulang oleh para pelaku daur ulang. Tetapi tidak berlaku untuk sedotan karena nilainya rendah dan sulit didaur ulang. Maka tidak ada pelaku daur ulang yang bersedia mengambil sedotan.

Rata-rata setiap orang menggunakan sedotan sekali pakai sebanyak 1-2 kali setiap hari, dan perkiraan pemakaian sedotan di Indonesia setiap harinya mencapai 93.244.847 batang. Itu berasal dari restoran, minuman kemasan dan sumber lainnya (packed straw).

Salah satu gerakan yang ditunjukkan untuk tidak memakai sedotan plastik adalah restoran cepat saji KFC. Kini tidak ada lagi penyediaan sedotan plastik kecuali bagi yang berkebutuhan khusus. “Walaupun hanya berukuran panjang 10 sentimeter namun perlu 500 tahun lamanya agar sampah sedotan plastik dapat terurai secara alami,” kata Hendra Yuniarto, General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia.

Sebab, sedotan sekali pakai umumnya berbahan plastik tipe polypropylene yang tahan lama. Sehingga tidak terdegradasi secara alami, semakin lama menjadi butiran kecil yang disebut mikroplastik yang sangat berbahaya bagi ekosistem laut.

“Polypropylene adalah bahan yang sangat berbahaya bagi tubuh. Tentu fakta ini sangat mengkhawatirkan dan membuat kita harus bergerak melakukan suatu perubahan,” kata dia.

Sampah sedotan plastik, kata dia, masih menduduki peringkat ke-5 penyumbang sampah plastik di dunia termasuk Indonesia. KFC Indonesia sejak 2017 lalu telah mencanangkan #Nostrawmovement dimulai dengan wilayah Jabodetabek, dan pada Mei 2018. Kini gerakan tanpa sedotan plastik sudah diberlakukan di 630 gerai KFC di seluruh Indonesia. Jika terpaksa harus menggunakan sedotan, disarankan menggunakan sedotan stainless yang bisa digunakan berulangkali.

“Kami tidak menyediakan langsung sedotan plastik dengan menghilangkan dispenser sedotan dan mengajak konsumen untuk tidak menggunakannya kecuali sangat membutuhkan,” kata dia. Karena menurut Hendra, nikmatnya minum itu langsung dari gelas, bukan melalui sedotan.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi03 Mei 2024, 21:46 WIB

5 Perangkat Daerah Kabupaten Sukabumi Akan Dinilai Ombudsman, Ini Arahan Sekda

5 perangkat daerah Kabupaten Sukabumi yang akan dinilai Ombudsman yaitu DPMPTSP, Dinsos, Dinkes, Disdik dan Disdukcapil.
Sekda kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, memimpin rapat pembahasan persiapan penilaian pelayanan publik oleh Ombudsman. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Life03 Mei 2024, 21:00 WIB

12 Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar

Berikut Beberapa Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. Meskipun Hati Sangat Kesal pada Mereka, Coba untuk Tetap Empati Ya!
Ilustrasi. Pasangan bertengkar. Tips Menghadapi Orang Egois yang Selalu Merasa Benar. (Sumber : Freepik.com)
Sehat03 Mei 2024, 20:30 WIB

7 Daun yang Berkhasiat Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi daun kelor. Daun-daun ini dipercaya dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : Instagram/@dina_dara_chadank)
Sukabumi03 Mei 2024, 20:08 WIB

Kronologi Pasutri Tewas Tertabrak KA Siliwangi di Sukabumi, Korban Sudah Diteriaki

Warga ceritakan detik-detik suami istri tewas tertabrak kereta api KA Siliwangi di Kebonpedes Sukabumi.
Tempat Kejadian Perkara Pasutri tertabrak kereta api di Kampung Babakansirna, Rt 03/04, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Keuangan03 Mei 2024, 20:00 WIB

10 Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidupmu Miskin, Jangan Lakukan!

Waspada Terhadap Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidupmu Miskin, Jangan Lakukan!
Finansial Terbatas. Kebiasaan Sepele yang Bisa Membuat Hidup Miskin | Foto : Karolina Grabowska/Pexels
Gadget03 Mei 2024, 19:30 WIB

Begini Langkahnya, 7 Tips Mengatasi Memori Internal yang Penuh di HP Android

Ada beberapa cara untuk mengatasi memori internal HP yang penuh.
Ilustrasi. Ada beberapa cara untuk mengatasi memori internal HP yang penuh.(Sumber : Freepik/@rawpixel.com)
DPRD Kab. Sukabumi03 Mei 2024, 19:11 WIB

Pelajar Sukabumi Darurat Kekerasan Seksual, DPRD: Penguatan Ilmu Agama, Sekolah dan Rumah

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Budi Azhar merespon dua kasus kekerasan seksual yang melibatkan pelajar.
Budi Azhar Mutawalli, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto: Aji
Sukabumi Memilih03 Mei 2024, 19:10 WIB

50 Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Hasil Pemilu 2024 Ditetapkan, Berikut Daftar Namanya

Sah! Berikut daftar nama Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi hasil Pemilu 2024.
KPU gelar rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi parpol dan penetapan calon angggota DPRD Kabupaten Sukabumi hasil Pemilu 2024, Kamis 2 Mei 2024. (Sumber : Istimewa)
Life03 Mei 2024, 19:00 WIB

Biasa Menjadi Luar Biasa: 10 Kebiasaan Kecil yang Membuatmu Dihormati dan Disegani

Menjadi orang yang disegani dan dihormati membutuhkan waktu dan usaha.
Ilustrasi -Menjadi orang yang disegani dan dihormati membutuhkan waktu dan usaha. (Sumber : pexels.com/Alexander Suhorucov)
Nasional03 Mei 2024, 18:35 WIB

57 Pemimpin Redaksi Deklarasi ICEC di Hari Pers Internasional, Cek Visi dan Misinya!

ICEC sendiri bertujuan untuk bertukar ide dan keahlian dalam mengelola dan memimpin media. Selain itu, untuk membangun redaksi yang berpihak pada kepentingan publik.
Perwakilan dari 57 Pemimpin Redaksi meneken deklarasi Perhimpunan Pemimpin Redaksi Indonesia (Indonesia Chief Editors Club/ICEC). (Sumber: istimewa)