Penyerang Novel Baswedan Belum Ditangkap, Ini yang Dilakukan KPK

Sabtu 13 Mei 2017, 00:18 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Komisi Pemberantasan Korupsi tengah mempertimbangkan langkah strategis untuk membantu penangkapan penyerang Novel Baswedan. Juru bicara KPK, Febri Diansyah, mengatakan KPK mempertimbangkan hal itu lantaran hingga hari ke-30 penyerangan Novel, polisi belum juga berhasil menangkap pelakunya.

Febri mengatakan KPK mendapat informasi bahwa keluarga Novel kecewa dengan lamanya pengusutan kasus ini. Kekecewaan itu juga dirasakan seluruh jajaran KPK.

"Keluarganya meminta agar ini menjadi konsen juga bagi KPK untuk mempertimbangkan langkah-langkah berikutnya yang akan dilakukan baik koordinasi pihak Polri ataupun permintaan yang akan disampaikan kepada Presiden," kata Febri di kantornya, Jumat (12/5).

Febri mengatakan pengusutan perkara ini sudah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bahkan sejak awal, kata dia, Presiden telah memberi mandat kepada Kapolri untuk mengusut tuntas penyerangan terhadap penyidik KPK ini. "Wibawa perintah Presiden itu kan enggak main-main harusnya," katanya.

Menurut Febri, kasus penyerangan terhadap Novel ini bukan hanya merugikan Novel secara pribadi, melainkan juga berdampak terhadap KPK secara kelembagaan. Ada kekhawatiran hal serupa bakal terjadi lagi dikemudian hari baik kepada Novel maupun pegawai atau penyidik KPK lainnya.

"Atau pun kepada seluruh unsur masyarakat yang menjadi bagian dari pemberantasan korupsi karena kita tahu teror-teror sebelumnya sudah pernah terjadi untuk sejumlah pihak," kata Febri.

Terlebih, Febri melanjutkan, hingga saat ini semua pelaku teror terhadap KPK belum pernah ada yang terungkap. Kekhawatiran itu lah, kata Febri, yang membuat lembaganya akan serius membahas tindakan lebih lanjut dengan Polri maupun Presiden.

Walau begitu, Febri mengatakan lembaganya belum memutuskan langkah konkrit. Ada kemungkinan KPK akan membentuk tim independen berupa tim pencari fakta atau bisa juga dengan memperkuat tim yang sudah ada.

"Yang jelas lewat dari 30 hari kita tidak bisa hanya menunggu saja. Perlu ada strategi lain yang diperlukan," kata Febri.

Novel Baswedan diserang menggunakan air keras oleh orang tak dikenal saat pulang dari masjid dekat rumahnya pada 11 April lalu. Penyidik korupsi e-KTP itu disiram tepat di mukanya hingga air keras mengenai kedua matanya. Novel pun hingga kini masih menjalani perawatan di Singapura untuk pengobatan matanya akibat serangan tersebut.

 

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin