Eks Petinggi KPK Sebut Jokowi Kehilangan Kompas Moral & Etika: Sarankan Panca Laku

Senin 05 Februari 2024, 19:56 WIB
Eks Pimpinan KPK mengingatkan Jokowi agar kembali ke standar moral dan etika | Foto : Capture Youtube Kompas

Eks Pimpinan KPK mengingatkan Jokowi agar kembali ke standar moral dan etika | Foto : Capture Youtube Kompas

SUKABUMIUPDATE.com - Para mantan petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan pesan moral kepada Presiden Joko Widodo dan para penyelenggara negara untuk kembali berpegang teguh kepada standar moral dan etika dalam menjalankan amanah yang diemban.

Mengutip tempo.co, Wakil Ketua KPK periode 2015-2019, Basaria Panjaitan berkata pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan rule of law seharusnya terinternalisasi dalam setiap langkah dan gerak penyelenggara negara. Sayangnya, makin sering ditinggalkan.

"Menyikapi perkembangan situasi kehidupan berbangsa dan bernegara pada kurun waktu akhir-akhir ini seakan-akan telah kehilangan kompas moral dan etika," kata Basaria Panjaitan di Gedung Lama KPK Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin, 5 Februari 2024.

Baca Juga: Tanggapi Putusan DKPP ke KPU, TKN Sebut Pendaftaran Prabowo-Gibran Tetap Sah

Menurutnya, sifat kenegarawanan dan keteladanan seharusnya dapat ditunjukkan oleh seorang presiden atau kepala negara. Apalagi dalam masa-masa kontestasi Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.

Dia mengatakan bukti dari hilangnya kompas moral, etika, dan hukum dalam berbangsa dan bernegara telah terlihat nyata dalam berbagai parameter dan penilaian yang diterbitkan lembaga-lembaga internasional.

Basaria Panjaitan mengungkapkan menurunnya skor Indeks Persepsi Korupsi (CPI) Indonesia dalam empat tahun terakhir menjadi salah satu bukti hilangnya kompas moral, etika, dan hukum.

"Pada 2019 skornya mencapai 40 dan turun drastis menjadi skor 34, pada 2022 dan 2023 bahkan menempati ranking 115 dari semua negara yang disurvei," ujarnya.

Bukti lainnya, kata dia, tidak bergeraknya Index Negara Hukum (Rule of Law Index) yang dikeluarkan oleh World Justice Project yang hanya mencapai nilai 0,53 (dari skala 0 sampai dengan 1) di 2023. "Jadi masih sangat jauh dari nilai ideal indeks negara hukum," ucapnya.

Baca Juga: Buntut Pelanggaran Etik KPU, Mencuat Desakan Diskualifikasi Gibran sebagai Cawapres

Tidak hanya itu, The Economist Intelligence Unit menempatkan Indonesia sebagai negara Demokrasi Cacat atau flawed democracy, serta Varieties of Democracy Project melaporkan pada 2023 Indonesia hanya mencapai skor 25, dan menggambarkan Indonesia sebagai negara dengan praktik “Kartel Partai Politik”. Alasannya karena maraknya bagi-bagi kekuasaan di antara partai politik dengan akuntabilitas yang sangat kurang pada pemilih (extensive power-sharing among parties and limited accountability to voters).

"Oleh karena itu, kami, pimpinan KPK periode 2003-2019, menyerukan pesan moral kepada presiden dan seluruh penyelenggara negara untuk melaksanakan panca-laku," katanya.

Adapun panca laku yang dimaksud, yaitu (1) memperkuat agenda pencegahan dan pemberantasan korupsi sekaligus menjadi teladan (role model) dalam menjalankan sikap dan perilaku anti korupsi; (2) menghindari segala benturan kepentingan (conflict of interest). Sebab, benturan kepentingan adalah akar dan langkah awal untuk menuju praktik korupsi.

Baca Juga: Hadiri Musrenbang RKPD 2025 Kecamatan Sagaranten Sukabumi, Ini Kata Budi Azhar

Berikutnya, (3) memperbaiki tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), khususnya tata kelola penyaluran bantuan sosial berdasarkan daftar penerima bantuan sosial yang sah, sesuai nama dan alamat (by name-by address). Pasalnya, tata kelola bantuan sosial (bansos) akhir-akhir ini menjadi sorotan karena dilakukan dalam rentang waktu menjelang dilaksanakannya Pemilu dan tidak memperhatikan prinsip-prinsip good governance.

Selanjutnya, (4) kepada para penyelenggara negara, khususnya aparat penegak hukum (Polri, Kejaksaan) dan TNI diharapkan selalu bersikap imparsial, adil, dan tidak berpihak untuk memenangkan calon presiden/calon wakil presiden/calon legislatif tertentu; serta (5)  menjamin tegaknya hukum (rule of law) dan bukan rule by law.

Sumber : Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Life09 Mei 2024, 12:45 WIB

7 Cara Jitu Meningkatkan Perilaku Baik Pada Anak Sejak Dini, Yuk Bunda Terapkan

Memiliki anak yang berperilaku baik memang impian semua orang tua. Dan hal ini perlu dilakukan melalui beberapa cara.
Ilustrasi perilaku baik anak saat bermain (Sumber : pexels.com/@ErenLi)
Bola09 Mei 2024, 12:30 WIB

Prediksi Timnas Indonesia U-23 vs Guinea: Peluang Terakhir ke Olimpiade Paris 2024

Indonesia akan memainkan laga Play-off Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea.
Indonesia akan memainkan laga Play-off Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea. (Sumber : pssi.org)
Life09 Mei 2024, 12:15 WIB

Bunda Perlu Waspada, 5 Ciri Kurang Sopan Santun Yang Dimiliki Anak-Anak

Sopan santun yang baik sangat berpengaruh pada anak, karena ini akan mempengaruhi kehidupannya. Namun bagaimana jika mereka tidak memiliki hal tersebut? pasti akan menjadi kekhawatiran bagi orang tua
Ilustrasi sopan santun yang kurang anak (Sumber : pexela.com/@KetutSubiyanto)
Sehat09 Mei 2024, 12:00 WIB

Jangan Asal! Ini 10 Tips Aman Minum Kopi Bagi Penderita Asam Urat

Selain kopi, penderita asam urat wajib memastikan minum cukup air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Ilustrasi. Tips Minum Kopi Bagi Penderita Asam Urat. Sumber : Pexels/Pixabay
Life09 Mei 2024, 11:45 WIB

10 Cara Terbaik Yang Dapat Dilakukan Orang Tua Untuk Mengajari Anak Sopan Santun

Dalam masyarakat yang serba cepat dan didorong oleh teknologi saat ini, mengajarkan sopan santun kepada anak-anak adalah sesuatu yang lebih penting dari sebelumnya
Ilustrasi mengajarkan anak untuk sopan santun (Sumber : pexels.com/@Katrinbolovtsova)
Sukabumi09 Mei 2024, 11:37 WIB

Harus Ada Rp 17 Juta, Curhat Warga Sukabumi saat Ingin Kerja di Pabrik Sepatu

CH menyebut uang Rp 17 juta harus tersedia karena melalui calo.
(Foto Ilustrasi) Isu pungli untuk bekerja di pabrik sepatu di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, terus bergulir. | Foto: Pixabay
Life09 Mei 2024, 11:00 WIB

Menemukan Kehangatan dan Kebahagiaan: 11 Tips Mengatasi Kesepian Saat Dewasa

Semakin dewasa kita pasti akan merasakan kesepian dan ini merupakan hal yang tidak bisa dihindari.
Ilustrasi - Semakin dewasa kita pasti akan merasakan kesepian dan ini merupakan hal yang tidak bisa dihindari. (Sumber : Freepik.com/@benzoix)
Sukabumi09 Mei 2024, 10:55 WIB

Tekan Biaya Produksi, Petani di Pajampangan Sukabumi Pilih Tanam Padi Cara Jablay

Seringnya gagal panen pada tanam kedua membuat petani menekan biaya produksi.
Kondisi sawah di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi09 Mei 2024, 10:04 WIB

Rakor Puskesmas Cikundul, Dinkes Perkuat Kolaborasi Penanganan DBD di Kota Sukabumi

Reni mengatakan beberapa upaya pencegahan DBD dilakukan di Kota Sukabumi.
Kepala Dinkes Kota Sukabumi Dr. Reni Rosyida Muthmainnah, M.Kes saat membuka rapat koordinasi atau rakor penanganan DBD, Rabu, 8 Mei 2024 di objek wisata Oasis. | Foto: Instagram/@puskesmas_cikundul
Sehat09 Mei 2024, 10:00 WIB

Sederet Manfaat Makan Rambutan untuk Kesehatan Tubuh, Yuk Kenali!

Rambutan adalah buah yang menarik dan bergizi serta mengandung banyak manfaat kesehatan.
Ilustrasi - Rambutan adalah buah yang menarik dan bergizi serta mengandung banyak manfaat kesehatan. (Sumber : pexels.com/Quang Nguyen Vinh)