8 Kali Diputar di AS, Film Dokumenter Ekspedisi Indonesia Baru Go International

Minggu 27 Agustus 2023, 21:01 WIB
Tim Ekspedisi Indonesia Baru: Farid Gaban, Yusuf Priambodo, Benaya Harobu, Dandhy Dwi Laksono (Sumber : Istimewa)

Tim Ekspedisi Indonesia Baru: Farid Gaban, Yusuf Priambodo, Benaya Harobu, Dandhy Dwi Laksono (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Tim Ekspedisi Indonesia Baru bakal mengakhiri perjalanan keliling Indonesia pada Senin, 28 Agustus 2023. Mereka tiba di Tol Kayangan, Jawa Tengah usai menjelajah negeri menggunakan sepeda motor, sejak 1 Juli 2022.

"Alhamdulillah, Puji Tuhan, kami bisa menyelesaikan perjalanan ini dengan selamat," kata Dandhy Laksono, salah satu personel ekspedisi.

Tim Ekspedisi Indonesia Baru: Farid Gaban, Yusuf Priambodo, Benaya Harobu, Dandhy Dwi LaksonoTim Ekspedisi Indonesia Baru: Farid Gaban, Yusuf Priambodo, Benaya Harobu, Dandhy Dwi Laksono

Tim Ekspedisi Indonesia Baru telah menempuh jarak sekitar 11.000 km, melintasi 26 provinsi dan 120 kota. Mereka juga melakukan 16 penyeberangan antar pulau, diantaranya Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Sulawesi, Papua, Maluku Utara, Kalimantan, dan Sumatera.

Tim kemudian mengunjungi titik terbarat di Pulau Weh, Aceh dan titik paling timur di Jayapura, Papua.

Baca Juga: Lapar Akut di 20 Titik, FAO Prediksi Tahun 2050 Bakal Krisis Pangan

Ekspedisi oleh Tim Indonesia Baru bertujuan merekam imajinasi dan harapan warga tentang Indonesia, meneliti dan mencatat keragaman hayati, serta merangkai simpul-simpul komunitas sepanjang perjalanan. Perjalanan selama 424 hari membuahkan 12 terabytes rekaman video dan 12.000 frame foto bertema keindonesiaan.

Tak hanya itu, Tim Ekspedisi Indonesia Baru berhasil memproduksi 5 judul film dan 1 serial dokumenter dengan beragam topik, yaitu:

  1. Topik pertanian hingga maritim dan kelautan
  2. Topik masyarakat adat hingga keragaman hayati yang tercermin dalam kuliner
  3. Topik tenun dan obat tradisional
  4. Topik pariwisata hingga problem tambang nikel dan geotermal
  5. Topik perkebunan sawit hinga konflik agraria
  6. Topik masalah ibukota baru (IKN) hingga hak atas rumah

Deretan film dokumenter tersebut telah diputar di 200 lokasi/komunitas yang tersebar di Indonesia. Dengan konsep Bioskop Warga, pemutaran film dilakukan via "layar tancap" pedesaan, warung-warung kopi perkotaan, masjid, gereja hingga kampus-kampus.

Baca Juga: Konflik Manusia vs Gajah, Cerita Perempuan yang Suaminya Terinjak Satwa Liar

Serial Dokumenter "Dragon for Sale", berisi 5 film tentang kontroversi pariwisata Pulau Komodo dan "10 Bali Baru". Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri, film tak hanya diputar di Indonesia melainkan di delapan kampus Amerika Serikat. Meskipun, rencana penayangannya di Labuan Bajo sempat dibatalkan polisi.

Tim Indonesia Baru, saat menggelar diskusi film Angin Timur bersama Erros Djarot (sutradara film Tjoet Nya’ Dhien)Tim Indonesia Baru, saat menggelar diskusi film Angin Timur bersama Erros Djarot (sutradara film Tjoet Nya’ Dhien)

Tim Ekspedisi Indonesia Baru melibatkan personel lintas generasi, diantaranya Farid Gaban (Generasi Boomer), Dandhy Laksono (Generasi X), Yusuf Priambodo (Generasi Y) dan Benaya Harobu (Generasi Z).

Farid Gaban yang kini berusia lebih dari 60 tahun masih sanggup mendaki Gunung Rinjani (3.726 meter) hingga menyelam di Ternate atau Teluk Saleh, Sumbawa.

"Kami juga mengunjungi 10 Taman Nasional yang mewakili keragaman ekosistem Indonesia, meski dengan banyak catatan" kata Farid Gaban.

Bagi Farid dan Dandhy, ini merupakan perjalanan keliling Indonesia kedua. Pada 2009, Farid melakukan Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa bersama jurnalis Ahmad Yunus. Sementara Dandhy melakukan Ekspedisi Indonesia Biru enam tahun setelahnya bersama fotografer Suparta Arz.

Dua ekspedisi itu juga dilakukan dengan menggunakan sepeda motor sekitar satu tahun.

Beranggotakan anak-anak muda, jurnalis, aktivis lingkungan dan content creator, Ekspedisi Indonesia Baru dikelola dengan sistem koperasi.

"Ini pengalaman pertama saya keliling Indonesia dan kami telah melalui hal-hal yang luar biasa sepanjang perjalanan," ungkap Yusuf Priambodo yang bergabung dengan ekspedisi lewat proses seleksi.

Baca Juga: Merujuk PPIK, Ketua Dewan Pers Ingatkan Jurnalis Harus Hormat pada Keberagaman

Adapun anggota termuda adalah jurnalis muda Benaya Harobu dari Sumba (NTT). Ia meninggalkan pekerjaannya untuk bergabung dalam ekspedisi ini.

"Saya tidak menyesal. Apa yang saya alami, jauh melampaui pengalaman kerja di mana pun," ungkap Benaya.

Setelah ekspedisi selesai, Koperasi Ekspedisi Indonesia Baru akan mulai mengolah dokumentasi hasil perjalanan agar bisa dikonsumsi dan bermanfaat bagi publik.

"Semoga apa yang kami upayakan menjadi sumbangan bagi perubahan di Indonesia menjadi lebih baik. Karena itulah esensi dari Ekspedisi Indonesia Baru," pungkas Rumiyati, pimpinan Koperasi Ekspedisi Indonesia Baru yang berbasis di Wonosobo, Jawa Tengah.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi03 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Chef/Cook, Cek Disini Kualifikasinya!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Chef/Cook, Cek Disini Kualifikasinya!(Sumber : Freepik.com/@wirestock)
Sukabumi03 Mei 2024, 14:50 WIB

Rotary Club Berikan Donasi Rp 100 Juta untuk Penyintas Tanah Longsor di Cibadak Sukabumi

Rotary Club International ikut memberikan bantuan kepada para penyintas bencana tanah longsor di Kampung Cibatu Hilir, RT 01 RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi
Rotary Club International memberikan bantuan kepada korban longsor Cibadak Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Food & Travel03 Mei 2024, 14:25 WIB

Menikmati Lukisan Alam: Meronanya Sunset di Pantai Minajaya Sukabumi

Salah satu daya tariknya adalah hamparan batu karang yang unik dan ombak yang relatif tenang, ditambah saat cuaca bagus menjadi lukisan alam yang indah dengan sunset yang merona.
Sunset di pantai minajaya, Surade Kabupaten Sukabumi Jawa Barat (Sumber: istimewa/kang baban)
Bola03 Mei 2024, 14:15 WIB

Jokowi Minta Timnas Indonesia U-23 Rebut Tiket Olimpiade Paris 2024 di Laga Play-off

Jokowi mengapresiasi perjuangan timnas Indonesia yang berlaga di Piala Asia U-23 2024.
Jokowi mengapresiasi perjuangan timnas Indonesia yang berlaga di Piala Asia U-23 2024. (Sumber : X/@jokowi).
Bola03 Mei 2024, 14:00 WIB

Hadapi Bali United, Bek Persib Alberto Rodriguez Antusias Tatap Championship Series

Alberto Rodriguez antusias hadapi Bali United di Championship Series.
Alberto Rodriguez antusias hadapi Bali United di Championship Series. (Sumber : X@persib)
Sukabumi03 Mei 2024, 13:49 WIB

Disperkim Segera Bangun Tugu Nol Kilometer Kabupaten Sukabumi, Lokasi Mulai Dirapihkan

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) telah memulai melakukan penataan area lokasi yang akan menjadi tempat pembangunan Tugu Nol Kilometer Kabupaten Sukabumi yang berada di Alun-Alun Palabuhanratu.
Penataan area pembangunan tugu nol kilometer Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Life03 Mei 2024, 13:48 WIB

Hadiahi Perilaku Baik, Ini 8 Cara Mengajarkan Keterampilan Disiplin Diri pada Anak

Apa pun jenis disiplin yang Anda gunakan pada anak, tujuan akhir dari strategi pengasuhan Anda adalah untuk mengajarkan disiplin diri pada anak.
Ilustrasi mengajarkan keterampilan disiplin diri pada anak. | Foto: Pexels.com/@Andrea Piacquadio
Sukabumi03 Mei 2024, 13:36 WIB

Penguatan P2WKSS, Pemkot Sukabumi Tingkatkan Peran Perempuan dalam Pembangunan

Ineu Nuraeni menjelaskan soal P2WKSS dan lokus program di Kelurahan Sukakarya.
Rapat koordinasi program P2WKSS pada Jumat (3/5/2024) di Balai Kota Sukabumi. | Foto: Website KDP Kota Sukabumi
Life03 Mei 2024, 13:30 WIB

6 Alasan Kenapa Perantau Dikenal Punya Mental Tangguh dan Petarung, Ini Penyebabnya

Para perantau pada umumnya akan memiliki mental tanggung dan petarung. Sebab, berada di lingkungan baru membentuknya sedemikian rupa.
Ilustrasi. Alasan perantau punya mental tangguh. Sumber foto : Pexels/GustavoFring
Science03 Mei 2024, 13:25 WIB

Prediksi Temperatur di Jawa Barat, BMKG Soal Suhu Panas di Indonesia dan Asia

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, pada Kamis 2 Mei 2024 menjelaskan bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh gerak semu matahari.
peta temperatur wilayah pada Jumat (3/5/2024) (Sumber: zoom.earth)