Aplikasi Pencuci Otak Israel Diblokir Facebook

Jumat 17 Januari 2020, 15:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Facebook mengumumkan telah memblokir sebuah aplikasi buatan perusahaan Israel yang disebut-sebut bisa mencuci otak dan mengubah perilaku penggunanya.

Seperti diwartakan BBC pekan ini, Facebook telah melarang aplikasi bernama Spinner itu untuk menunggangi media-media sosialnya termasuk Instagram.

Spinner diklaim bisa memengaruhi alam bawah sadar target. Aplikasi bisa dimanfaatkan mencuci otak target, agar mereka - misalnya - berhenti merokok, menurunkan berat badan, mengajak menikah, mau berhubungan seks, dan memasang implan payudara.

Untuk mencapai tujuannya, caranya mudah, target dibombardir dengan puluhan konten online dalam periode tertentu yang disamarkan sebagai konten berita. Konten-konten itu diunggah di internet, termasuk via media sosial.

"Tampaknya Spinner menggunakan akun-akun dan laman palsu untuk membombardir pengguna Facebook dengan iklan. Aktivitas ini melanggar syarat dan ketentuan penggunaan Facebook," bunyi surat yang dikirim kantor penasehat hukum Facebook, Perkins Coie, kepada Spinner.

"Facebook menuntut agar Anda menghentikan aktivitas ini segera," bunyi surat itu lebih lanjut.

Lebih lanjut Facebook mengatakan telah menghapus akun-akun palsu Spinner dari layanannya.

Tetapi salah satu pendiri dan bos Spinner, Elliot Shefler, melawan. Dia bilang, perusahannya sudah membayar slot iklan Facebook untuk waktu lebih dari setahun. Iklan-iklannya juga sudah dievaluasi oleh Facebook dan diterima.

Spinner sendiri merupakan aplikasi berbayar. Dengan kata lain, mereka yang ingin memanfaatkan jasanya akan ditarik biaya antara 50 dolar Amerika Serikat sampai 80 dolar AS.

Aplikasi pencuci otak itu bekerja dengan cara mengirim link atau tautan ke ponsel target. Jika dibuka, tautan itu akan menyusupkan file kecil yang dikenal sebagai cookie di ponsel target.

Dengan cookie itu, kebiasaan dan kegemaran target dengan mudah diketahui oleh Spinner. Berbekal data-data itu, maka Spinner akan mengirimi target dengan konten-konten yang dinilai relevan.

"Ini secara teknis bukan peretasan. Kami menggunakan alat-alat biasa. Kami membeli konten-konten media seharga 5 dolar per 1000 impresi dan menjualnya 49 dolar per 180 impresi. Keuntunganna besar," pungkas Shefler.

 

Sumber : tempo.co

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin