Tidak Ada Kota Kabupaten Kategori Kritis, Jawa Barat Terbitkan Pergub Menuju AKB

Jumat 26 Juni 2020, 11:13 WIB

SUKABUMIUPDATE.com — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengeluarkan peraturan penerapan PSBB proporsional sebagai persiapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) di seluruh kabupaten/kota Jawa Barat. Ketentuan ini diatur dalam Pergub Nomor 46 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB Secara Proporsional Sesuai Level Kewaspadaan Daerah Kabupaten/Kota sebagai Persiapan Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru untuk Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
 
Dikutip dari info jabar di tempo.co, Sekretaris Daerah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, Pergub yang ditandatangani Sabtu (30/5/20) mengatur pedoman AKB dalam koridor PSBB Jawa Barat dalam level kewaspadaan. “Karena sebenarnya Jabar belum bermaksud melepaskan secara penuh PSBB,” ujarnya pada tim Humas Jabar, Rabu 3 Juni 2020.
 
Pergub 46 mencakup penentuan level kewaspadaan kabupaten/kota, pelaksanaan PSBB proporsional sesuai level kewaspadaan kabupaten/kota, protokol kesehatan per level kewaspadaan dalam rangka AKB, pengendalian dan pengamanan, serta monitoring evaluasi dan sanksi.
 
Dalam penentuan level kewaspadaan, ada sembilan indikator yang dipakai Pemda Provinsi Jabar, yakni laju ODP, PDP, pasien positif –kesembuhan, kematian, reproduksi instan, transmisi/kontak indeks, pergerakan orang, dan risiko geografi atau perbatasan dengan wilayah transmisi lokal.
 
“Sembilan indikator ini berdasarkan kajian dan rekomendasi pakar epidemologi,” ucap Setiawan. 
 
Dari sembilan indikator ini, menghasilkan lima level kewaspadaan kabupaten/kota. Level 1 rendah: tidak ditemukan kasus positif, level 2 moderat: kasus ditemukan secara sporadis atau impor, level 3 cukup berat: ada klaster tunggal, level 4 berat: ditemukan beberapa klaster, dan level 5 kritis: penularan pada komunitas.
 
“Lima level kewaspadaan ini kemudian melahirkan perlakuan atau protokol berbeda- beda per kabupaten/kota,” kata Setiawan.
 
Setiawan mencontohkan, kabupaten/kota dengan level 1 maka protokolnya normal; level 2 jaga jarak; level 3 PSBB parsial; level 4 PSBB penuh; dan level 5 protokolnya adalah Karantina (lockdown).
 
Kemudian diatur juga level kewaspadaan per kecamatan/kelurahan yang protokol kesehatannya kurang lebih sama dengan tingkat kabupaten/kota dengan istilah baru Pembatasan Sosial Berskala Mikro.    
 
Selain PSBB, Pergub 46 juga mengatur protokol kesehatan dalam rangka AKB yang perlakuannya pun sesuai dengan level kabupaten/kota. Level 1 yang paling baik misalnya, diperkenankan membuka tempat ibadah dengan syarat kapasitas maksimal 75 persen, pergerakan orang diizinkan antar provinsi, belajar di sekolah tapi hanya 50 persen siswa, tempat wisata dibuka pukul 06.00 – 16.00 dengan kapasitas maksimal 50 persen, dan masih banyak aturan lain, aktivitas perbankan kapasitas 70 persen dengan pegawai 25 persen kerja di rumah dan 75 persen ke kantor.
 
Sebaliknya level 5 yang paling kritis akan diberlakukan karantina dengan pergerakan dibatasi per desa/kelurahan bahkan per RT/RW, pegawai 100 persen kerja di rumah, supermarket, minimarket, mal, sampai pasar tradisional tutup.
 
“Kabar baiknya tidak ada kabupaten/kota yang masuk kategori kritis,” kata Setiawan.
 
Sementara itu, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat, Daud Achmad, mengatakan kabupaten/kota yang hendak menerapkan AKB harus terlebih dahulu mencabut status PSBB berbarengan dengan pengajuan AKB atau Kenormalan Baru ke Kementerian Kesehatan.
 
“Harus diingat untuk melakukan AKB harus mencabut dulu status PSBB ke Menteri Kesehatan. Karena PSBB pun atas seizin menteri kesehatan. Ini yang saat ini sedang berproses difasilitasi provinsi,” kata Daud.

Namun pada saat yang sama, ada 12 kabupaten/kota yang tetap menerapkan PSBB karena masih masuk zona kuning atau level 3. “Bupati/wali kota yang menindaklanjuti. Saya lihat Kota Bandung yang masih zona kuning, wali kota sudah mengeluarkan peraturan wali kota,” kata Daud. 
 
Sementara 15 kabupaten/kota yang lain, lanjut Daud, dapat menerapkan AKB tapi tetap dengan syarat mencabut PSBB dan memohon AKB ke Menteri Kesehatan.

BACA JUGA: Resmi Berakhir! Jawa Barat Tak Perpanjang PSBB Covid-19, Sukabumi Diserahkan ke Pemkab

Daud ingin meluruskan ihwal 102 kabupaten/kota yang diizinkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat dan tidak ada satu pun daerah Jabar di dalamnya. Menurutnya, yang dimaksud BNPB adalah 102 kabupaten/kota dengan daerah hijau.
 
Sementara menurut Presiden saat kunjungan ke Bekasi beberapa hari lalu, kata Daud, Jabar termasuk ke dalam empat provinsi yang diizinkan menerapkan AKB, sisanya DKI Jakarta, Sumatera Barat, dan Provinsi Gorontalo.
 
“Jabar masuk ke dalam empat provinsi yang diizinkan. Makannya kita mengeluarkan AKB di lima level, ada 15 kab/kota di level 2 atau zona biru dan 12 kabupaten kota di level 3 zona kuning,” ucap Daud.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Bola17 Mei 2024, 12:00 WIB

Bojan Sebut Motivasi Pemain Persib Berlipat Jelang Leg 2 Semifinal Championship Series

Pemain Persib motivasinya kian berlipat jelan menghadapi Bali United di Leg 2 Semifinal Championship Series.
Pemain Persib motivasinya kian berlipat jelan menghadapi Bali United di Leg 2 Semifinal Championship Series. (Sumber : PERSIB.co.id)
Sukabumi17 Mei 2024, 11:58 WIB

Merinding! Ulat Bulu Warna-warni Serbu di Alun-alun Masjid Agung Kota Sukabumi

Binatang yang bisa bikin gatal ini turun dari sejumlah pohon ketapang kencana dan tanaman pelindung di kawasan tersebut.
Pohon pelindung ketapang kencang di alun-alun masjid agung Kota Sukabumi dipenuhi ulat bulu (Sumber: warganet/akun medsos @abcdadan)
Life17 Mei 2024, 11:45 WIB

Patut Ditiru! 6 Ajaran Hidup Para Perantau Agar Bisa Sukses di Tanah Orang

Kaum perantau tentu bukan tanpa prinsip dan ajaran hidup di tanah rantauan. Mereka tentu membawa modal ajaran hidup yang dipegangnya erat demi bisa meraih sukses di sana
Ilustrasi Ajaran hidup perantau agar cepat sukses di tanah rantau (Sumber : Pexels.com/@cottonbrostudio)
Sehat17 Mei 2024, 11:30 WIB

6 Golongan Obat-obatan untuk Meredakan Nyeri Asam Urat dan Efek Sampingnya

Meredakan nyeri akibat asam urat (gout) sering memerlukan kombinasi obat-obatan untuk mengurangi peradangan, nyeri, dan kadar asam urat dalam tubuh.
Ilustrasi. Meredakan nyeri akibat asam urat (gout) sering memerlukan kombinasi obat-obatan untuk mengurangi peradangan, nyeri, dan kadar asam urat dalam tubuh. (Sumber : Freepik/fabrikasimf)
Jawa Barat17 Mei 2024, 11:21 WIB

Audiensi LW Doa Bangsa-BJB Syariah, Kolaborasi Majukan Perwakafan di Daerah

Lembaga Wakaf (LW) Doa Bangsa melakukan audiensi di kantor BJB Syariah Pusat, di Bandung, Kamis, (16/5/2024).
Audiensi Lembaga Wakaf Doa Bangsa dan BJB Syariah di Bandung | Foto : Dok. LW Doa Bangsa
Life17 Mei 2024, 11:15 WIB

6 Kebiasaan Buruk yang Dapat Menghancurkan Kreatifitas Hidup, Hindari Yuk!

kebiasaan buruk yang sering dilakukan akan membunuh kreatifitas hidup. Setiap orang harus menghindarinya agar tidak merusak masa depan dan kehidupannya
Beberapa kebiasaan buruk yang membuat kreatifitas menghilang (Sumber : Pexels.com/@Andreapiacquadio)
Sehat17 Mei 2024, 11:00 WIB

8 Minuman Sehat untuk Meredakan Nyeri Asam Urat, Enak dan Segar!

Inilah Sederet Minuman Sehat untuk Meredakan Nyeri Asam Urat, Enak dan Segar!
Ilustrasi. Minuman Segar dan Sehat untuk Meredakan Nyeri Asam Urat (Sumber : Pexels/EnginAkyurt)
Sukabumi17 Mei 2024, 10:51 WIB

Sudah Dihapus, Ini Postingan Soal Studi Tour yang Bikin PGRI Sukabumi Lapor polisi

Seluruh postingan akun facebook Atep Romli sudah menghilang sebelum pelaporan PGRI Kabupaten Sukabumi ke pihak kepolisian.
Ilustrasi dihapus. (Sumber: freepik)
Life17 Mei 2024, 10:30 WIB

6 Adab Kesopanan yang Wajib Diajarkan Orang Tua Kepada Anak Sejak Kecil

Adab kesopanan juga harus diajarkan kepada anak sejak kecil oleh orang tua. Ini sangat penting mengingat semuanya bergantung didikan dari masa mereka kanak-kanak dan menjadi pribadi baik saat dewasa.
Ilustrasi ketika orang mengajarkan adab kesopanan kepada anak (Sumber : Pexels.com/@Kampusproduction)
Life17 Mei 2024, 10:15 WIB

6 Kesalahan Orang Tua yang Jadi Penyebab Anak Kecanduan Main HP Sejak Kecil

Penyebab anak kecanduan main HP sejak kecil pada umumnya dipengaruhi oleh pola asuh orang tua sendiri di rumah. Maka dari itu, ini kesalahan orang tua saat masa mendidiknya yang harus segera diperbaiki
Ilustrasi kesalahan orang tua yang menjadi penyebab anak kecanduan main HP (Sumber : Pexels.com/@YanKrukau)