Perahu Tenggelam di Australia, Nelayan Indonesia Tewas Dihantam Badai Charlotte

Rabu 23 Maret 2022, 17:53 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sembilan orang nelayan asal Indonesia diperkirakan tewas setelah perahu mereka terbalik di dekat Karang Ashmore, sekitar 630 kilometer dari Broome di Australia Barat. Petugas penyelamat Australia berhasil menyelamatkan tiga orang dari peristiwa tersebut.

Mengutip ABC News dari berita suara.com, Otoritas Keselamatan Maritim Australia meminta kapal berbendera Singapura untuk memberikan bantuan dengan mendatangi lokasi hari Senin, 21 Maret 2022.  Seorang nelayan berhasil ditarik dari kapal yang tenggelam oleh petugas penyelamat PHI International, sebelum dibawa ke rumah sakit Regional Broome dalam kondisi kritis.

Gordon Watt, manajer perusahaan tersebut, mengatakan usaha mereka menyelamatkan tiga nelayan asal Indonesia sangat kompleks. "Para nelayan tersebut mungkin sudah berada di air hampir 48 jam," katanya.

"Mereka jelas kelelahan, kurang minum dan juga menderita karena keadaan saat itu."

Tim penyelamat PHI International melakukan usaha penyelamatan di garis pantai Utara Australia Barat.  Damian Baxter adalah salah seorang kru penyelamat yang berbasis di Broome dan turut membantu penyelamatan pria tersebut. "Kondisinya kritis sekali," katanya.

"Situasinya sangat tidak menentu selama masa dua setengah jam pasien tersebut berada di dalam kapal."

Damian mengatakan awak tim penyelamat "sempat merasa lega" ketika nelayan yang berusia sekitar 50 tahunan tersebut berhasil diselamatkan.

"Kami lega bisa membawanya setelah berbagai rencana persiapan logistik yang kami lakukan," katanya.

Penyelamatan berlangsung di titik yang berjarak 180 km arah barat dari Karang Ashmore dimana sedang terjadi Badai Tropis Charlotte yang melanda Samudra Hindia.

Hal tersebut mempersulit usaha penyelamatan yang melibatkan awak helikopter PHI, kapal pengangkut peti kemas asal Singapura dan pesawat yang diterbangkan dari Cairns.

"Lokasinya jauh sekali dari garis pantai, dan usaha penyelamatan itu harus dilakukan di malam hari dan melibatkan begitu banyak lembaga untuk saling berkoordinasi," kata Gordon.

Damian mengatakan bahkan ketika nelayan tersebut bisa diselamatkan, awak kesehatan yang membantu usaha penyelamatan masih mengalami kesulitan menangani korban sepanjang perjalanan ke Broome.

"Kami beruntung memiliki awak yang berpengalaman, termasuk spesialis anestesi sehingga bisa memberikan penanganan yang cukup canggih," ujarnya.

"Ada empat orang petugas di dalam pesawat dan kami bekerja keras selama masa penerbangan."

Gordon Watt mengatakan ketiga nelayan yang berhasil diselamatkan beruntung masih hidup. "Saya kira banyak cerita mengenai mereka yang selamat dari kecelakaan, dan ini saya kira akan menjadi salah satu cerita yang hebat soal itu."

Nelayan yang diangkut kapal pengangkut peti kemas tersebut masih dalam keadaan kritis di Rumah Sakit Royal Perth, sementara dua orang lainnya menjalani perawatan di Darwin.

Badan Otoritas Keselamatan Maritim Australia sudah mengeluarkan pernyataan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam usaha penyelamatan.

Laporan dari media lokal di Indonesia menyebutkan perahu nelayan bernama Kuda Laut ini berlayar dari Rote di Nusa Tenggara Timur hari Kamis minggu lalu dan kemudian mengalami kesulitan di laut setelah diterjang gelombang besar.

Cuaca di kawasan tersebut memang buruk karena adanya Badai Tropis Charlotte yang mulai terjadi hari Senin, namun kemudian melemah menjadi badai tropis biasa.

Pihak berwenang Australia belum lagi memberikan rincian mengenai kejadian tersebut namun wilayah perairan antara Karang Ashmore dan pantai Kimberley sudah menjadi sasaran penangkapan ikan ilegal.

Australia sudah meningkatkan patroli di kawasan tersebut dan berhasil memergoki 231 kapal antara bulan Juli-Desember tahun lalu dengan 29 kapal disita dan kemudian dihancurkan.

SUMBER: Sastra Wijaya dari ABC News/SUARA.COM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Nasional03 Mei 2024, 01:02 WIB

Jokowi Teken UU Desa Baru, Kades Dapat Uang Pensiun dan Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan UU Desa baru, Kades dapat uang pensiun hingga jabat 2 periode.
Ilustrasi Kepala Desa atau Kades. | Foto : Sukabumi Update
Jawa Barat03 Mei 2024, 00:01 WIB

Bahas UHC, Sekda Kabupaten Sukabumi Hadiri Monev Implementasi JKN

Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman hadiri acara monev Implementasi Inpres Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program JKN di Bandung.
Sekda Kabupaten Sukabumi didampingi perangkat daerah hadiri acara monev implementasi inpres terkait JKN di Bandung. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Sukabumi02 Mei 2024, 22:39 WIB

Longsor di Parungkuda Sukabumi, Akses Jalan Desa Langensari Tertutup Dapuran Bambu

Akses jalan Desa Langensari Parungkuda Sukabumi tertutup longsor dapuran bambu.
P2BK bersama sejumlah relawan tengah melakukan penanganan longsor dapuran bambu yang menutup badan jalan di Kampung Sindangsari RT 1/2, Desa Langensari, Parungkuda Sukabumi, Kamis (2/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Opini02 Mei 2024, 22:12 WIB

Mengarahkan Kompas Pendidikan: Sebuah Renungan di Hari Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan harus menyediakan ruang yang cukup untuk pembelajaran empati, kejujuran, dan keberanian moral.
Ilustrasi. Seputar Hardiknas 2024 | Foto: Pixabay/sasint
Keuangan02 Mei 2024, 21:56 WIB

Masih Dibuka, Pendaftar Tahara di BPR Cicurug Sukabumi Diprediksi Terus Meningkat

Pendaftaran calon nasabah Tabungan Hari Raya (Tahara) Perumda BPR Sukabumi cabang Cicurug masih dibuka hingga 8 Mei 2024.
Kepala Pemasaran BPR Sukabumi Cabang Cicurug, Jujun Junaedi. (Sumber : SU/Ibnu)
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Bola02 Mei 2024, 21:00 WIB

Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak di Perebutan Tempat ke-3 Piala Asia U-23 2024

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@jagad_stadium/Ist).
Sehat02 Mei 2024, 20:30 WIB

Sulit Tidur dan Sangat Mengganggu! 4 Cara Mengobati Sakit Asam Urat di Malam Hari

Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari.
Ilustrasi - Ada beberapa cara mengobati sakit asam urat di malam hari. (Sumber : Freepik.com/DC Studio).
Life02 Mei 2024, 20:15 WIB

6 Minuman yang Bisa Menenangkan Pikiran saat Stres, Cemas dan Galau, Yuk Dicoba!

Sejumlah minuman bermanfaat untuk membantu menenangkan pikiran di saat sedang mengalami stres, cemas dan galau. Patut menjadi rekomendasi sebagai menu harian.
Ilustrasi minuman yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Anna Tarazevich