Masyarakat Adat Tolak Donald Trump Bangun Tembok Pembatas

Minggu 29 Januari 2017, 08:11 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat adat yang tinggal di perbatasan Amerika Serikat - Meksiko bersumpah tidak akan membiarkan Presiden AS Donald Trump membangun tembok pembatas di atas lahan mereka.

Organisasi masyarakat adat, Tohono Oodham Nation, yang hidup di atas lahan seluas 75 mil sepanjang perbatasan AS-Meksiko, menyatakan pada Kamis, 26 Januari 2917, tidak akan mendukung pembangunan tembok pembatas AS-Meksiko dan akan memblokade pembangunan tembok itu jika tetap dilakukan.

Seorang tokoh masyarakat adat Tohono Oodham menegaskan, pemerintah AS-Meksiko dipersilahkan membangun tembok pembatas di atas jasad dirinya.

Gedung Putih, seperti dimuat dalam pernyataan yang dikutip Independent, 29 Januari 2017, tidak berkonsultasi dengan para masyarakat adat sebelum menandatangani keputusan eksekutif tentang pendirian tembok pembatas.

Tak hanya masyarakat adat Tohono oodham yang melakukan protes, masyarakat adat lainnya yang juga berada di sepanjang perbatasan AS-Meksiko yakni Kumeyaay di California dan Kickapoo di Tezas, Cocopah di Arizona  juga menyampaikan protes atas pembangunan tembok pembatas.

Mereka selama ini ternyata juga telah merasa lahan tempat mereka hidup tidak lagi aman dengan munculnya militerasasi dan pencaplokan lahan masyarakat adat yang melanggar hak ekonomi, politik, sosial, dan budaya.

Seperti dituturkan anggota masyarakat adat Bradley Moreno, 35 tahun, selama ini sudah berdiri pagar besi di perbatasan yang membuat mereka sengsara. Maka dengan pembangun tembok pembatas, maka ia menyebutnya sebagai bencana.

"Ini akan berdampak pada lahan kami yang suci. Ini akan berdampak pada situs-situs seremonial kami. Ini akan berdampak pada lingkungan. Kami hidup bebeas dan mereka punya pola migrasi. Ada banyak yang keliru dengan hal ini. Semua ide di belakang ini hanya sikap rasis," kata Moreno kepada Guardian.

Anggota Kongres asal Arizona, Raul Grijalva,  menegaskan agar Donald Trump memperhatikan pernyataan masyarakat adat Tohono Oodham atau masalah lebih besar akan terjadi.

"Dia sedang menghadapi masalah sangat serius dan pertempuran panjang dengan masyarakat Oodham. Mereka tahu apa yang dilakukan untuk kedaulatan mereka," kata Grijalva.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi Memilih19 Mei 2024, 13:29 WIB

Bangun Ekonomi Masyarakat, Ayep Zaki Luncurkan Dana Abadi Bagi Komunitas RW di Kota Sukabumi

Bacalon Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menyerahkan dana abadi untuk komunitas RW 11 di Gunung Puyuh.
Ayep Zaki saat membagikan dana abadi untuk komunitas RW 11 di Gunung Puyuh Kota Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi19 Mei 2024, 13:15 WIB

Spot Mancing di Jembatan Cikaso Sukabumi, Mengincar Ikan Sidat 9 Kilogram

Warga jadikan Jembatan Cikaso Sukabumi jadi spot mancing ikan sidat.
Ade saat berburu sidat (Lubang) di atas Jembatan Cikaso Sukabumi. (Sumber : SU/Ragil Gilang)
Sukabumi19 Mei 2024, 13:15 WIB

Distan Sukabumi Sosialisasikan Rencana Reklasifikasi Usaha Perkebunan Besar 2024

Dinas Pertanian menginformasikan secara masif agenda reklasifikasi kepada seluruh pengelola perkebunan besar di Kabupaten Sukabumi agar memiliki pemahaman yang sama.
Kadistan Kabupaten Sukabumi Sri Hastuty Harahap saat membuka acara sosialisasi reklasifikasi pengelolaan usaha perkebunan besar tahun 2024. (Sumber : IG Distan Kabupaten Sukabumi)
Fashion19 Mei 2024, 13:00 WIB

8 Tips Fashion Menutup Aurat untuk Anak Sejak Dini, Tetap Stylish Bund!

Inilah Sederet Tips Fashion Menutup Aurat untuk Anak Sejak Dini, Tetap Stylish dan Modis Loh Bund!
Ilustrasi. Tips Fashion Menutup Aurat untuk Anak Sejak Dini, Tetap Stylish Bund! (Sumber : Freepik/@KamranAydinov)
Sehat19 Mei 2024, 12:00 WIB

Diabetes Tipe 1 Bisa Menyerang Anak! Simak Gejala, Penyebab dan Komplikasinya

Diabetes tidak hanya menyerang kalangan dewasa saja, namun ternyata anak-anak juga bisa mengidap penyakit mematikan ini.
Ilustrasi. Diabetes tipe 1 pada anak. Sumber: Pexels.com/@Pavel Danilyuk
Sukabumi19 Mei 2024, 11:41 WIB

Upaya PUPR Minimalisir Risiko Longsor Susulan di Parungkuda Sukabumi

Berikut upaya Kementerian PUPR dalam meminimalisir risiko longsor susulan di tebing yang berada di Parungkuda Sukabumi.
Petugas Kementerian PUPR tangani tebing longsor di Parungkuda Sukabumi yang terjadi pada 1 April 2024 lalu. (Sumber : Istimewa)
Sehat19 Mei 2024, 11:00 WIB

Dibuat Infused Water, Keajaiban Kayu Manis untuk Meredakan Nyeri Sendi Asam Urat

Sifat analgesik kayu manis dapat membantu meredakan nyeri sendi, sehingga memberikan kenyamanan bagi penderita asam urat.
Ilustrasi. Sifat analgesik kayu manis dapat membantu meredakan nyeri sendi, sehingga memberikan kenyamanan bagi penderita asam urat. (Sumber : Freepik/@Racool_studio)
Sehat19 Mei 2024, 10:30 WIB

Kurangi Makanan Tinggi Purin, Berikut 5 Cara Mengobati Asam Urat Pada Anak

Ada beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan pada anak, salah satunya dengan mengurangi makanan tinggi purin.
Ilustrasi. Tips mengurangi asam urat pada anak. Sumber: pexels.com/@sklei
Nasional19 Mei 2024, 10:23 WIB

Alasan Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB

Berikut alasan Yusril Ihza Mahendra mundur dari ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB).
Yusril Izha Mahendra resmi mundur dari Ketua Umum PBB. | Sumber Foto: Instagram
Life19 Mei 2024, 10:00 WIB

12 Cara Agar Anak Dapat Mendengarkan Anda, Gak Bakal Ngelawan!

Memiliki anak yang patuh dan hormat merupakan dambaan setiap orang tua.
Ilustrasi - Memiliki anak yang patuh dan hormat merupakan dambaan setiap orang tua. (Sumber : Freepik.com/@peoplecreations)