Waspada Remaja Bunuh Diri, Kenali Tanda-tandanya

Jumat 01 Februari 2019, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang gadis mengejutkan para dokter di rumah Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, Jawa Barat, karena meminta untuk disuntik mati. Alasannya sangat sepele, ia baru saja putus cinta. Setelah mendengarkan ceritanya, dokter menyimpulkan bahwa gadis itu tengah mengalami depresi hingga ingin bunuh diri.

Kasus bunuh diri di banyak negara, termasuk Indonesia, semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data WHO, angka bunuh diri di Indonesia pada 2010 sebesar 1,8 per 100 ribu jiwa atau sekitar 5.000 orang per tahun. Tapi angka itu naik pada 2012 menjadi 4,3 per 100 ribu jiwa atau sekitar 10 ribu per tahun. Dan secara global, setiap tahunnya lebih dari 800 ribu orang meninggal akibat bunuh diri atau satu kematian setiap 40 detik.

Remaja termasuk golongan yang rentan melakukan bunuh diri. Sebuah studi yang dilakukan Vanderbilt University, Amerika Serikat, yang diterbitkan tahun lalu melaporkan adanya kenaikan dua kali lipat anak-anak usia sekolah yang dirawat di rumah sakit karena pemikiran atau upaya bunuh diri. Studi itu dilakukan dari 2018-2015. Dan, dua pertiga anak-anak dirawat itu adalah perempuan.

Menurut Mayo Clinic, banyak remaja yang berusaha bunuh diri karena kondisi kesehatan mental. Mereka kesulitan mengatasi tekanan sebagai remaja, seperti hal-hal yang berhubungan dengan penolakan, kegagalan, putus cinta, dan kekacauan keluarga. Mereka juga belum mengetahui bahwa bunuh diri bukan solusi untuk masalah sementara seperti itu.

Seorang remaja berpotensi melakukan bunuh diri hanya karena hal-hal tertentu, seperti depresi, konflik dengan sahabat atau keluarga, kekerasan seksual, bullying, terekspos kasus bunuh diri keluarga atau teman, atau masalah dengan alkohol dan obat-obatan.

Meski kadang mengejutkan, kecenderungan untuk melakukan bunuh diri sebenarnya bisa dilihat dari perilaku sehari-hari. Misalnya berbicara atau menulis tentang bunuh diri, mood yang tidak stabil, peningkatan konsumsi alkohol dan obat-obatan, dan merasa terjebak atau tidak memiliki harapan pada situasi tertentu.

Tanda-tanda lainnya adalah rutinitas yang berubah termasuk pola makan dan tidur, melakukan tindakan yang berisiko, memberikan barang-barangnya tanpa alasan yang jelas, dan mengalami perubahan kepribadian atau merasa cemas dan gelisah yang berlebihan.

Jangan pernah mengabaikan tanda-tanda kecenderungan bunuh diri pada remaja. Hal yang bisa dilakukan orang tua adalah membantu remaja melewati masa-masa sulit itu dengan beberapa cara. Salah satunya adalah memberi perhatian, Dengarkan apa yang dikatakan anak dan perhatikan perilakunya. Jangan pernah mengabaikan ancaman bunuh diri saat remaja mengalami melodrama.

Lalu, jangan biarkan ia sendiri. Dorong anak remaja untuk menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga. Dan jangan lupa terapkan gaya hidup sehat seperti mengatur pola makan, olahraga, dan tidur teratur.

Jika menemukan tanda-tanda bunuh diri, rencanakan perawatan yang tepat untuknya. Ingatkan dia bahwa mungkin perlu waktu untuk merasa lebih baik, bantu ia mengikuti anjuran dokternya. Hal lain adalah mendorongnya berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat membangun kembali kepercayaan dirinya.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sehat05 Mei 2024, 08:00 WIB

Picu Serangan, 4 Bahaya Terlalu Banyak Makan Purin untuk Penderita Asam Urat

Penderita asam urat memiliki metabolisme yang tidak efisien dalam mengurai purin.
Ilustrasi - Serangan Asam Urat di Rumah Adalah Salah Satu Bahaya Makan Purin Berlebihan (Sumber : Freepik/freepik)
Food & Travel05 Mei 2024, 07:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Jawer Kotok untuk Mengobati Diabetes, 7 Langkah Simpel!

Daun Jawer Kotok memiliki aroma yang khas dan rasa yang sedikit pahit namun bisa diolah sebagai air rebusan untuk mengobati diabetes secara alami.
Ilustrasi. Daun Jawer Kotok, Bahan Air Rebusan untuk Mengobati Diabetes Secara Alami. Foto: Instagram/@gerbanghijau
Science05 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan untuk Sukabumi

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk