Istilah Ngabuburit Ada Sejak Zaman Orde Baru, Saat Buya Hamka Jadi Ketua MUI

Jumat 07 April 2023, 17:30 WIB
Ngabuburit | Berburu sunset di Pasir Salam Nyalindung Sukabumi | Istilah Bahasa Sunda yang sudah Ada Sejak Zaman Orde Baru, Saat Buya Hamka Jadi Ketua MUI | Foto : Asep Awaludin

Ngabuburit | Berburu sunset di Pasir Salam Nyalindung Sukabumi | Istilah Bahasa Sunda yang sudah Ada Sejak Zaman Orde Baru, Saat Buya Hamka Jadi Ketua MUI | Foto : Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Ngabuburit adalah istilah dalam bahasa sunda berupa kegiatan menunggu adzan magrib menjelang waktu berbuka puasa di bulan Ramadan. Kegiatan Ngabuburit cukup beragam mulai dari jalan-jalan, bermain, bercengkerama, mencari takjil gratis, mendatangi pasar kuliner atau sekadar menghabiskan waktu di tempat tertentu.

Selama bulan Ramadan banyak ide dan spot Ngabuburit yang bisa dipilih oleh warga Sukabumi. Kabar bahagianya, kata Ngabuburit kini sudah masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Baca Juga: 3 Kesaktian Abah Anom vs Kapten Congkak, Sakti Mandraguna Bak Mukjizat!

Istilah bahasa populer selama Ramadan ini penggunaannya semakin meluas secara nasional, tidak hanya terbatas di kalangan penutur Bahasa Sunda saja.

Asal Usul Ngabuburit, Istilah Populer Bahasa Sunda di bulan Ramadan

Menurut pakar Bahasa Sunda Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Gugun Gunardi, kata Ngabuburit dalam Bahasa Sunda berarti “ngalantung ngadagoan burit” atau bermain sambil menunggu waktu sore.

“Asal katanya dari ‘burit’, yaitu waktu sore, senja, menjelang adan Magrib, atau menjelang matahari terbenam,” kata Gugun dilansir dari laman Unpad via Tempo, Jumat (7/4/2023).

Baca Juga: Kisah Mualaf Ustadz Felix Siauw, Pendakwah Tionghoa yang Dulu Tidak Beragama

Istilah Ngabuburit kemudian digunakan masyarakat sebagai aktivitas untuk menunggu saat buka puasa di bulan Ramadan. Ragam aktivitas yang dilakukan bisa berupa bermain permainan tradisional, berjalan-jalan, berdagang, hingga melakukan aktivitas keagamaan.

Gugun menerangkan lebih lanjut, istilah Ngabuburit sebenarnya sudah ada sejak zaman Orde Baru, atau saat ulama Buya Hamka menjadi ketua umum pertama Majelis Ulama Indonesia atau Ketua MUI pada tahun 1975. Kala itu, ulama Buya Hamka mendapat arahan dari Presiden Soeharto untuk mengisi momentum Ngabuburit dengan kegiatan keagamaan.

Film Buya Hamka Rilis Teaser Poster, Dijadwalkan Tayang Saat Libur Lebaran. |Film Buya Hamka yang Tayang Saat Libur Lebaran.

Hal ini tentunya bisa diterapkan kembali di masa kini, khususnya oleh para generasi muda.

“Generasi muda bisa melakukan ngabuburit dengan berdiskusi. Ini waktu yang bagus sehingga pengetahuan kita dapat bertambah dan juga terjalin silaturahmi,” ujar Gugun.

Kekinian, kata 'Ngabuburit' sudah ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Menurut Dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Unpad Wahya, proses penyerapan kata tersebut ke dalam bahasa Indonesia berawal dari ketidakadaan konsep kata yang sepadan untuk penggunaan sehari-hari di luar penutur bahasa Sunda.

Ada beberapa pertimbangan suatu kata bisa digunakan banyak penutur. Pertama, soal bunyi, apakah enak didengar atau tidak mengarah ke makna tertentu. Susunan kata juga dipertimbangkan, seperti apakah sesuai dengan susunan suka kata bahasa Indonesia atau tidak.

Baca Juga: 100 Ton Kurma, Hadiah Raja Salman untuk Indonesia di bulan Ramadan

Pertimbangan selanjutnya adalah keringkasan, yakni kata itu tidak terlalu panjang saat diucapkan.

“Dengan dasar ini tampaknya kata ngabuburit yang berasal dari Bahasa Sunda diserap ke dalam bahasa Indonesia,” kata Wahya.

Kata ngabuburit sendiri diserap secara utuh ke dalam bahasa Indonesia tanpa pergeseran makna. Dengan kata lain, tidak ada perubahan makna saat kata tersebut digunakan ke dalam bahasa Indonesia.

Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa bahasa daerah dapat memperkuat kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia. Wahya memaparkan, dalam kontak bahasa, misalnya bahasa daerah dan Indonesia dikenal istilah interferensi dan integrasi.

Baca Juga: 5 Ide Outfit Bukber Perempuan: Untuk Acara Keluarga hingga Bareng Pasangan

Interferensi terkait dengan penyerapan kata dari bahasa lain yang masih diperlakukan sebagai kata asing, sedangkan integrasi terkaiit dengan penyerapan yang diperlakukan bukan sebagai kata asing. Dalam hal ini, lanjut Wahya, kata ngabuburit termasuk ke dalam integrasi, karena tidak diperlakukan sebagai bahasa asing lagi dalam bahasa Indonesia.

Oleh karena itu, Wahya berpesan kepada masyarakat agar tetap melestarikan bahasa daerah untuk memperkuat bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

“Bahasa daerah harus tetap dipelihara atau dilestarikan demi memperkuat dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara,” ujar Wahya.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 September 2023, 05:49 WIB

Penjelasan Perusahaan Tambang soal Masalah Perizinan Dermaga di Ciemas Sukabumi

Taopik Guntur Rochmi humas PT MKK pemilik proyek dermaga pelabuhan khusus di pinggir Jalur Sabuk Geopark Ciletuh Sukabumi angkat bicara soal masalah perizinan.
Dermaga pelabuhan khusus di Jalur Sabuk Geopark Ciletuh Sukabumi atau Jalan Loji-Palangpang, Kabupaten Sukabumi, Kamis (21/9/2023). | Foto: SU/Ragil Gilang
Life22 September 2023, 05:00 WIB

Doa Jumat Berkah yang Dibaca Rasulullah SAW di Pagi Hari, Yuk Amalkan

Doa ini dianjurkan dibaca sebanyak tiga kali dan sebuah Amalan yang ringan namun keutamaannya luar biasa.
Ilustrasi berdoa - Doa Jumat Berkah yang Dibaca Rasulullah SAW di Pagi Hari, Yuk Amalkan. | (Sumber : Pixabay.com)
Sukabumi21 September 2023, 23:33 WIB

Diduga Dirusak, Tanaman Petani Bantaragung Sukabumi di Eks HGU Habis Dibabat

Ketua SPI Sukabumi Rozak Daud menyesalkan tindakan pengrusakan terhadap tanaman milik Petani Bantaragung di Eks HGU ini.
Tanaman turubuk petani penggarap Eks HGU PT. Djaya Perkebunan Sinduagung di Kampung Cinunjang Desa Bantaragung, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, yang rusak. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi21 September 2023, 22:07 WIB

Pendaftaran CPNS Dibuka, Belum Terlihat Peningkatan Pemohon SKCK di Sukabumi

Kasat Intelkam Polres Sukabumi, AKP Teddi Armayadi mengatakan, pemohon SKCK sejauh ini masih didominasi oleh para pencari kerja biasa.
Sentra pelayanan SKCK Polres Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih21 September 2023, 21:22 WIB

Demokrat Resmi Dukung Prabowo Subianto Capres 2024

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendeklarasikan langsung dukungan partainya kepada Prabowo Subianto sebagai Capres 2024.
AHY Deklarasi Dukungan Demokrat ke Prabowo Subianto sebagai Capres 2024. (Sumber : Youtube Partai Demokrat)
Nasional21 September 2023, 21:00 WIB

Makna Kata “Whoosh” Nama Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Whoosh jadi nama Kereta cepat Jakarta-Bandung yang merupakan kependekan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal
Whoosh jadi nama Kereta cepat Jakarta-Bandung yang merupakan kependekan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal | Foto: Dok. KCIC
Aplikasi21 September 2023, 20:30 WIB

3 Cara Kompres Foto di HP untuk Mengecilkan File, Mudah dan Praktis!

Kompres gambar untuk mengecilkan file menjadi hal yang penting di ketika dibutuhkan untuk persyaratan melamar kerja.
Ilustrasi - 3 Cara Kompres Foto di HP untuk Mengecilkan File, Mudah dan Praktis!. (Sumber : Freepik.com.)
Film21 September 2023, 20:15 WIB

Fakta Menarik Film The Expendables 4 yang Dibintangi Aktor Iko Uwais

Iko Uwais akan menjadi salah satu musuh utama dalam film The Expendables 4
Fakta Menarik Film The Expendables 4 yang Dibintangi Aktor Iko Uwais (Sumber : Instagram)
Film21 September 2023, 20:00 WIB

Sinopsis dan Daftar Pemain Film Kisah Tanah Jawa Pocong Gundul Tayang di Bioskop

Sinopsis dan Daftar Pemain Film Kisah Tanah Jawa Pocong Gundul Tayang di Bioskop
Sinopsis dan Daftar Pemain Film Kisah Tanah Jawa Pocong Gundul Tayang di Bioskop | Sumber: Instagran /@devamahenra
Sukabumi21 September 2023, 19:53 WIB

Kebakaran Lahan di Palabuhanratu Sukabumi, Nyaris Merembet ke Permukiman

Kebakaran lahan kosong di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Beruntung bisa dipadamkan petugas Damkar sebelum merembet ke permukiman.
Kebakaran lahan kosong di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Beruntung bisa dipadamkan petugas Damkar sebelum merembet ke permukiman warga. (Sumber : Istimewa)