Siapa Lebih Pribumi di Indonesia, Cina, India, atau Arab?

Senin 30 Januari 2017, 12:13 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia adalah representasi keberagaman. Dengan populasi lebih dari 240 juta, penduduk negara kepulauan terbesar di dunia ini terdiri atas lebih dari 300 kelompok etnis berbeda. Lalu siapa sebenarnya orang asli alias pribumi Indonesia? Apakah Cina, India, atau Arab?

Jawaban atas teka-teki siapa pribumi Indonesia bisa dilacak melalui riset genetika. “DNA menjadi penghubung antara kita dan nenek moyang serta menunjukkan dari mana asalnya,” kata Herawati Sudoyo, Deputi Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, dalam tulisan berjudul Melacak Leluhur Lewat DNA di majalah Tempo edisi 30 Januari 2017.

Hasil studi genetika oleh tim yang dipimpin peneliti dari Lembaga Eijkman, Merryane K. Tumonggor, menunjukkan keragaman penduduk Indonesia dibentuk dua gelombang migrasi yang dipengaruhi perubahan rupa daratan. Merryane dan koleganya dari Universitas Arizona, Institut Santa Fe, dan Institut Riset Fundamental di Universitas Massey, Selandia Baru, mengumpulkan lebih dari 6.000 sampel DNA.

Peta persebaran manusia Indonesia terbagi dalam empat tahap gelombang migrasi. Gelombang migrasi pertama terjadi 50-45 ribu tahun silam. Manusia modern masuk Indonesia lewat jalur darat selatan Asia. Kepulauan bagian barat Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Jawa, menyatu dengan daratan Asia (Paparan Sunda) karena muka air laut rendah. Kawasan Bali dan Lombok sudah dipisah selat dalam.

Gelombang migrasi kedua terjadi 35-16 ribu tahun silam. Manusia dari daratan Asia, terutama kawasan Indocina, masuk Indonesia lewat darat. Paparan Sunda masih ada, tapi muka air laut perlahan naik. Muka daratan Asia Tenggara saat ini sudah terbentuk sejak 8.000 tahun lalu.

Gelombang migrasi ketiga terjadi 5-4 ribu tahun silam. Kelompok dalam rumpun bahasa Austronesia dari Cina selatan dan Taiwan menyebar, baik ke Indonesia barat maupun timur. Sedangkan gelombang migrasi keempat terjadi 2.000 tahun lalu. Mulai abad ketiga hingga ke-13, kelompok proasiatik, India, Cina, dan Arab masuk Indonesia. Ada persebaran budaya Hindu, Budha, kemudian Islam.

Tim Merryane mempelajari 2.740 individu dari 70 populasi yang tersebar di 12 pulau di Indonesia. Dari studi genetika itu, pergerakan populasi manusia ke Nusantara dalam 50 ribu tahun direkonstruksi. Persinggungan dengan komunitas Cina, Arab, dan Eropa tergambar dalam variasi kromosom Y.

Secara umum, orang Indonesia memiliki kombinasi haplogroup Austronesia, Melanesia, dan Austroasiatik. Namun proporsinya berbeda, bergantung pada wilayah tempat tinggalnya. Semakin ke timur Indonesia, marka gen Melanesia akan lebih mendominasi.

Nicolas Brucato, peneliti dari Laboratorium Antropologi Molekuler dan Sintesis Citra (AMIS), Universitas Toulouse, Prancis, menyatakan warisan genetik orang Indonesia dipengaruhi aktivitas jaringan perdagangan. Dalam presentasinya di Lembaga Eijkman pada November lalu, Brucato menuturkan jalur laut Samudra Hindia dan kawasan kepulauan Indonesia menjadi perlintasan para pedagang dari Afrika Barat, India, dan Cina lebih dari 2.000 tahun.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Sukabumi20 Mei 2024, 09:11 WIB

Kota Sukabumi Raih Penghargaan Surveilans AFP dan Discarded MR Terbaik Nasional

Kusmana Hartadji mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan ini.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji menerima penghargaan kota dengan Kinerja Surveilans AFP dan Discarded MR terbaik kedua tingkat nasional, Minggu, 19 Mei 2024 di Jakarta Pusat. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sehat20 Mei 2024, 09:00 WIB

Hilang dan Gak Kambuh Lagi, 10 Cara Alami Mengobati Asam Urat Tanpa Obat

Asam urat dapat dicegah dan diobati dengan cara alami agar tidak kambuh.
Ilustrasi minum air putih - Asam urat dapat dicegah dan diobati dengan cara alami agar tidak kambuh. | (Sumber : Freepik.com)
Inspirasi20 Mei 2024, 08:30 WIB

Loker Purchasing Officer Lulusan S1, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Loker Purchasing Officer Lulusan S1 ini Dibuka untuk Penempatan di Jakarta Timur.
Ilustrasi. Loker Purchasing Officer Lulusan S1, Cek Syarat dan Cara Daftarnya! (Sumber : Pexels/MikhailNilov)
Life20 Mei 2024, 08:00 WIB

10 Jenis Kebiasaan yang Membuat Anak Malas Beraktivitas, Hindari Segera!

Mengidentifikasi dan mengubah kebiasaan malas dapat membantu anak memulai hari dengan lebih baik dan lebih energik.
Ilustrasi. Malas Beraktivitas. Kebiasaan yang Membuat Anak Malas Beraktivitas. (Sumber : Pixabay/@useatyourface)
Sukabumi20 Mei 2024, 07:40 WIB

Pembangunan Huntap Disetop, Penyintas Tanah Bergerak Ciherang Sukabumi Disodorkan 3 Pilihan

Pembangunan huntap diberhentikan, nasib penyintas tanah bergerak di Dusun Ciherang Nyalindung Sukabumi makin terkatung-katung.
Salah satu rumah atau huntap yang sudah terbangun di di Kampung Baru Cibuluh, Desa Cijangkar, Nyalindung Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel20 Mei 2024, 07:00 WIB

Hidup Sehat, 10 Rekomendasi Sarapan Pagi untuk Penderita Asam Urat

Ketahui Apa Saja Rekomendasi Sarapan Pagi untuk Penderita Asam Urat Agar Hidup Sehat. Yuk, Simak!
Ilustrasi. Rekomendasi Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/JaneTranDoan)
Food & Travel20 Mei 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Infused Water Ketumbar untuk Asam Urat, Gampang dan Simpel!

Ketumbar memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk potensi untuk membantu meredakan gejala asam urat.
Ilustrasi. Cara Membuat Infused Water Ketumbar untuk Asam Urat, Gampang dan Simpel! (Sumber : Instagram/@kantongsayur.idn)
Science20 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 Mei 2024, Cek Dulu Langit di Awal Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 20 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Senin 20 Mei 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Jawa Barat19 Mei 2024, 23:43 WIB

Tak Hanya Sukabumi, Status UHC Non-Cut Off Dua Daerah di Jabar Ini Juga Tengah Dicabut

BPJS Kesehatan ungkap ada dua daerah di Jabar yang status UHC Non-Cut Off nya dicabut selain Kabupaten Sukabumi.
Ilustrasi. kartu BPJS Kesehatan | Foto: Istimewa
Sukabumi19 Mei 2024, 22:26 WIB

Bapenda Sukabumi Terima Kunker DPRD Kota, Bagikan Kiat dalam Optimalisasi PAD

Konsultasi terkait optimalisasi PAD, Bapenda Kabupaten Sukabumi terima kunker Komisi II DPRD Kota Sukabumi.
Bapenda Kabupaten Sukabumi terima kunker rombongan Komisi II DPRD Kota Sukabumi. (Sumber : Istimewa)