Twitter Ancam Hapus Video dan Foto Editan Mulai Maret

Kamis 06 Februari 2020, 05:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Mulai Maret 2020, Twitter akan menandai atau bahkan menghapus (take down) unggahan gambar atau video yang telah dimanipulasi atau diedit secara digital. Twitter menyatakan akan lebih ketat mengawasi setiap konten yang diunggah serta menegaskan mana parodi dan mana disinformasi yang tidak diizinkan dalam platformnya. 

Menurut Head of Site Integrity Twitter, Yoel Roth, pendekatan yang dilakukan tidak fokus pada teknologi spesifik yang digunakan untuk memanipulasi atau membuat konten. Tapi kepada hasil akhir manipulasi.

"Apakah Anda menggunakan alat pembelajaran mesin canggih atau hanya memperlambat video menggunakan aplikasi di ponsel Anda, fokus kami adalah melihat hasilnya, bukan bagaimana itu dicapai,” katanya, 

Untuk menentukan apakah suatu unggahan harus dihapus atau sebatas ditandai, Twitter mengatakan dalam sebuah postingan blog, akan menerapkan beberapa tes: Apakah media yang disertakan telah diedit secara signifikan atau dibuat untuk menyesatkan? Apakah dibagikan secara menipu? 

Namun, jika kicauan cenderung berdampak pada keselamatan publik atau menyebabkan kerusakan serius, maka tweet itu secara keseluruhan akan langsung dihapus. Twitter mengatakan mungkin juga memberikan peringatan jika diangggap penggunanya akan terlibat dengan tweet yang membawa konten yang dimanipulasi. Atau membatasi jangkauan tweet itu.

Vice Presiden for Trust and Safety Twitter, Del Harvey, menjelaskan, media sosial berlogo burung berkicau itu mengembangkan aturannya setelah mensurvei lebih dari 6.500 pengguna, kelompok sipil dan akademisi. Hasilnya, Twitter menemukan sekitar 70 persen pengguna tidak dapat menerima jika Twitter diam saja terhadap konten-konten yang sengaja dimanipulasi.

Sementara, lebih dari 90 persen mengatakan konten tersebut harus dihapus atau diletakkan di belakang label peringatan yang mengatakan video atau gambar telah diubah. "Hal-hal yang mengganggu atau mengalihkan perhatian dari apa yang terjadi mengancam integritas informasi di Twitter," kata Harvey.

Peneliti dari Oxford Internet Institute, Samantha Bradshaw, memperingatkan bahwa mendefinisikan sebuah ancaman atau kerugian dalam konteks unggahan di media sosial tidak selalu jelas. "Dan akan sulit untuk mengotomatisasinya dalam skala global," katanya.

Samantha mencontohkan kasus video Ketua DPRD AS Nancy Pelosi yang dibuat seperti bicara tidak jelas dan video pidato Wakil Presiden AS Joseph R.  Biden Jr. yang seakan-akan mengeluarkan pernyataan rasis pada tahun lalu. Kedua video seharusnya sudah dilabeli 'disembunyikan karena melanggar aturan penghinaan atau penyalahgunaan kekuasaan' tapi tidak diterapkan dengan alasan masih mengandung nilai berita.

Bukan cuma Twitter. Facebook yang sejak Januari lalu melarang video-video palsu juga tak mencopot video Pelosi dan Biden. Alasannya, editing atau manipulasi dilakukan menggunakan software edit video biasa, bukan kecerdasan buatan (AI).

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin