Tidak Ada Orang Asli Indonesia, Begini Cerita Asal-usul Kita

Selasa 15 Oktober 2019, 14:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Seluruh suku yang ada di Indonesia tidak ada yang murni asli Indonesia. Berdasarkan penelitian DNA, semua orang asli Indonesia mempunyai nenek moyang Afrika.

“Jadi moyang kita itu dulunya semua dari Afrika, lalu dia itu mengembara dan bertemu dengan cuaca, bencana dan sebagainya di situlah DNA berubah,” kata Deputi Penelitian Fundamental Eijkman Institute Herawati Sudoyo Pameran Asal-usul Orang Indonesia di Museum Nasional, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2019.

Pameran tersebut merupakan hasil kerja sama Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud dan media sejarah Historia.id.

Menurut Herawati, apa yang dibicarakan mengenai asal-usul seseorang itu keluarnya dari DNA. “DNA itu menceritakan hidup kita, memberikan informasi siapa sih identitas kita ini. Dan DNA tidak berubah sepanjang masa, jadi mau diambil dari bayi, atau diambil sekarang itu sama. Kita tidak bisa berbohong dengan DNA kita,” ujar Herawati.

Herawati menambahkan, DNA sama seperti sidik jari. Sekarang, dengan teknologi tinggi dan struktur DNA yang sudah ditemukan, membuat sidik jadi digantikan, tapi DNA tetap disebut sebagai finger printing.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu memberikan contoh bahwa motif yang ada pada bangsa Afrika waktu pergi ke utara atau Eropa akan berubah. Menurutnya, udara dingin menyebabkan manusia Afrika saat itu tidak perlu melanin dan tidak perlu pigmen yang berguna untuk melindungi dari Matahari. “Jadi itu manusia berevolusi,” tutur Herawati.

Pameran yang digelar mulai dari 15 Oktober-10 November 2019 itu menampilkan hasil tes DNA beberapa public figure  seperti Najwa Shihab, Hasto Kristiyanto, Grace Natali, Budiman Sujadmiko, Mira Lesmana, Ayu Utami, Riri Riza dan Ariel Noah. Selain itu, hasil tes DNA dari beberapa peserta umum yang ikut mendaftar dalam program tersebut.

“Sekarang kita lihat Grace, tadi dia punya Afganistan itu daerah Mediterania, daerah Timur Tengah sana. Ada nih kelihatan moyangnya, itu memang ada porsi dari daerah tersebut,” kata Herawati. “Itu tadi kenapa saya bilang, kenapa kita beda satu sama lain, dari sudut proporsi moyang itu loh.”

Karena itu, Herawati melanjutkan, moyang masyarakat Indonesia dari zaman dulu berbeda, dulu moyang bermigrasi dan migrasinya macam-macam. Untuk sampai ke Kepulauan Nusantara, kata dia, sudah melewati ratusan ribu tahun.

“Karena ditemukan Homo Sapiens atau kita itu 50 ribu tahun lalu di Kepulauan Nusantara, di Borneo misalnya, kemudian Australia,” ujar Herawati.

Sehingga artinya 100 ribu tahun berjalan mengembara melewati lingkungan yang berbeda ada hutan lebat, orangnya akan mengecil untuk mencegah adanya penguapan. “Dia bisa lebih kecil, rambut juga mungkin lebih keriting, jadi itu semua-lah yang menyebabkan kita menjadi beragam. Tadinya ya sama.”

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi06 Mei 2024, 22:27 WIB

Momen Hardiknas, Diarpus Sukabumi Bicara Program Pendukung Gerakan Merdeka Belajar

Kepala Diarpus Kabupaten Sukabumi Aisah dukung gerakan merdeka belajar agar generasi Indonesia emas bisa tercapai.
Program Pusling Diarpus Kabupaten Sukabumi di SMK Doa Bangsa Palabuhanratu 30 Maret 2024. (Sumber : IG UPP Palabuhanratu)
Sukabumi06 Mei 2024, 21:34 WIB

UPTD PU Sagaranten Tangani Longsor di Irigasi Binongsari Curugkembar Sukabumi

UPTD PU Wilayah Sagaranten melakukan penanganan sementara bencana longsor yang sempat menimbun aliran irigasi Binongsari Curugkembar Sukabumi.
Kabag TU UPTD Wilayah Sagaranten, Ami Amalia saat meninjau  penanganan longsor di Daerah Irigasi (DI) Binongsari, Curugkembar Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih06 Mei 2024, 21:19 WIB

Solusi Ayep Zaki Soal SDM hingga Penanganan Kemiskinan di Kota Sukabumi

Ayep Zaki menyebut dua persoalan yang harus diperhatikan di Kota Sukabumi yakni soal peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan soal kemiskinan.
Ayep Zaki dan Fungsionari HIMASI Kota Sukabumi | Foto : Ist
Sehat06 Mei 2024, 21:00 WIB

Terbangun dengan Tidak Nyaman, 10 Tips Jitu Menghentikan Asam Lambung Naik Saat Tidur

Terkadang jika Asam Lambung terjadi pada malam hari dapat menyebabkan tersedak saat tidur.
Ilustrasi - Terkadang jika Asam Lambung terjadi pada malam hari dapat menyebabkan tersedak saat tidur. (Sumber : Freepik.com/@stefamerpik).
Sukabumi06 Mei 2024, 20:27 WIB

Ratusan Perumahan di Kota Sukabumi Belum Serahkan PSU, Ini Upaya DPUTR

DPUTR Kota Sukabumi tengah fokus mengintensifkan upaya pengambil alihan PSU Perumahan.
Kepala DPUTR Kota Sukabumi, Sony Hermanto. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sukabumi06 Mei 2024, 20:07 WIB

Anggaran Rp36 M: Jalan Rusak Jampangtengah-Kiaradua Sukabumi Mulai Diperbaiki

Sempat dikeluhkan warga, akhirnya jalan provinsi ruas Jampangtengah - Kiaradua mulai diperbaiki oleh Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.
Perbaikan jalan provinsi ruas Jampangtengah-Kiaradua Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Life06 Mei 2024, 20:00 WIB

5 Cara Membantu Anak yang Takut Bertemu Orang Baru, Bunda Harus Tahu Nih

Bersabar, suportif, dan adalah kunci membantu anak Anda untuk menemukan cara mereka sendiri untuk mengatasi rasa takut bertemu orang baru.
Ilustrasi - Bersabar, suportif, dan adalah kunci membantu anak Anda untuk menemukan cara mereka sendiri untuk mengatasi rasa takut bertemu orang baru. (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi Memilih06 Mei 2024, 19:31 WIB

Resmi Berkoalisi dengan 4 Partai, PKS Usulkan Tiga Nama untuk Calon Bupati Sukabumi

Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kabupaten Sukabumi sudah resmi berkoalisi dengan empat partai lainnya, yaitu PKB, Demokrat, PDIP dan PAN.
M. Sodikin, Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi | Foto : Syams
Life06 Mei 2024, 19:00 WIB

13 Cara Sederhana Mengatasi Asam Lambung atau GERD yang Bisa Anda Lakukan

Asam lambung atau GERD dapat diatasi dengan cara-cara sederhana.
Ilustrasi seorang perempuan mengalami asam lambung (gerd) - Asam lambung atau GERD dapat diatasi dengan cara-cara sederhana.| Foto : Freepik/@diana.grytsku
Sukabumi06 Mei 2024, 18:40 WIB

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkab Sukabumi Teken Kerja Sama dengan Pemkot Bekasi

Pemkab Sukabumi Teken Kerja Sama dengan Pemkot Bekasi soal Ketahanan pangan hingga pariwisata.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat menandatangani MoU kerja sama dengan Pemkot Bekasi. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)