Rotasi Bumi Melambat, Benarkah Sebabkan Gempa Besar?

Jumat 26 Juli 2019, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah penelitian terhadap gempa menunjukkan sejak 1900, goncangan dengan magnitudo 7 meningkat. Penelitian ini mencoba mencari tahu apakah meningkatnya gempa berkekuatan besar terkait dengan melambatnya kecepatan rotasi Bumi.

"Pada periode-periode ini, ada antara 25 hingga 30 gempa bumi dahsyat setahun. Ada korelasi antara rotasi Bumi dan aktivitas gempa kuat dan menunjukkan akan ada peningkatan jumlah gempa bumi yang intens," ujar peneliti dari University of Colorado Roger Bilham, dikutip laman Express, baru-baru ini.

Bilham bersama Rebecca Bendick dari University of Montana di Missoula sedang melakukan penelitian antara gempa bumi dengan kekuatan lebih dari magnitudo 7 sejak 1900.  

Rotasi Bumi melambat karena Bumi menggunakan energi untuk menjaga tonjolan pasang surut di depan orbit Bulan. Gravitasi Bulan menjaga rotasi Bumi tetap terkendali, dan untuk melakukan ini orbit satelit lunar harus sedikit di depan Bumi.

Saat Bulan mencoba untuk mengatur rotasi Bumi dan memperlambatnya, Bulan bergerak perlahan menjauh. Menurut Matthew Funke dari Laboratorium Jet Propulsion NASA, gravitasi Bulan menciptakan tonjolan pasang surut di Bumi.

"Tonjolan ini mencoba berputar dengan kecepatan yang sama dengan planet lainnya. Saat bergerak di depan Bulan, Bulan berusaha menariknya kembali. Ini memperlambat rotasi bumi ke bawah," kata Funke.

Salah satu aturan dari semesta, Funke melanjutkan, adalah momentum sudut tidak dapat pergi ke mana pun, bahkan jika sesuatu mempercepat, memperlambat, atau mengubah arah, jumlah total momentum sudut tidak dapat berubah.

Bumi kehilangan momentum sudut ketika Bulan memperlambatnya dengan bergerak lebih jauh dalam orbitnya," tutur Funke. "Bulan saat ini surut dari Bumi sekitar satu setengah inci per tahun."

Menurut Funke, hal itu dapat menyebabkan gempa bumi besar. Bola dunia yang berputar lebih lambat menyebabkan gempa bumi yang lebih kuat dan lebih sering. Namun, para ahli percaya itu bisa disebabkan oleh perubahan inti Bumi yang akhirnya memiliki efek pada permukaan.

Fenomena itu tidak terjadi selama miliaran tahun, menurut Fisikawan Paul Walorski di forum fisika PhysLink, perputaran bumi yang melambat menghasilkan hari yang lebih panjang dan juga bulan yang lebih lama.

"Itu diproyeksikan terjadi sekali sehari dan sebulan sama dengan sekitar 47 hari (sekarang), miliaran tahun mendatang," kata Walorski.

Sumber: TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi07 Mei 2024, 15:05 WIB

Dispar Sukabumi Siap Sambut Healthy City Summit 2024 dengan Beragam Objek Wisata Menarik

Kabupaten Sukabumi telah dipilih sebagai tuan rumah untuk menggelar Healthy City Summit pada bulan Juli 2024. Dinas Pariwisata siap menyambut dengan menyuguhkan beragam objek wisata yang menarik.
Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sukabumi, Jujun Junaedi | Foto : Ilyas Supendi
Inspirasi07 Mei 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Minimal Lulusan SLTA/SMU/SMA Sebagai Picking di Minimarket Sukabumi

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Minimal Lulusan SLTA/SMU/SMA Sebagai Picking di Minimarket Sukabumi (Sumber : Freepik.com/@DC Studio).
Life07 Mei 2024, 14:45 WIB

6 Dampak Buruk Sering Memarahi Anak yang Sering Disepelekan Orang Tua

Sering Memarahi anak rupanya memiliki dampak buruk yang berbahaya untuk perkembangan si kecil. Maka dari itu, para orang tua harus mengetahui dampak buruh memarahi anaknya saat masih kecil
Ilustrasi dampak buruk sering memarahi anak (Sumber : Pexels.com / @JepGambardella)
Sukabumi07 Mei 2024, 14:43 WIB

Olah TKP, Polisi Dalami Motif Pelaku Bunuh Pria Di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa tahap olah TKP dilakukan sebagai persiapan sebelum melakukan rekonstruksi secara menyeluruh.
Rumah (TKP) pembantu ditemukan tewas di Citepus Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi07 Mei 2024, 14:42 WIB

Rugi Ratusan Juta! Kronologi Kebakaran Pabrik Kasur di Gunungguruh Sukabumi

Kebakaran menghanguskan seluruh bagian pabrik kasur dan gudang kapuk.
Petugas memadamkan kebakaran pabrik kasur sekaligus gudang kapuk di Kampung Cubeueus RT 02/03 Desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Selasa (7/5/2024). | Foto: P2BK Gunungguruh
Life07 Mei 2024, 14:30 WIB

10 Tips Mempertahankan Kebahagiaan Agar Pikiran Tidak Stres

Dengan menerapkan tips-tips hidup bahagia ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat membantu menjaga pikiran tetap tidak stres dan mempertahankan tingkat kebahagiaan yang tinggi.
Ilustrasi. Tips Mempertahankan Kebahagiaan Agar Pikiran Tidak Stres. Sumber Foto : Pexels/Elina Fairytale
Life07 Mei 2024, 14:15 WIB

Jarang Disadari, Inilah 5 Kebiasaan Jelek yang Bikin Masa Depan Susah Hidup Kaya

Kebiasaan tertentu menjadi penyebab seseorang sangat susah menjadi kaya raya. Hal ini yang kadang sering disepelekan, padahal dampaknya buruk
Ilustrasi kebiasaan yang menyebabkan susah kaya (Sumber : Pexels.com / @MARTPRODUCTION)
Sukabumi07 Mei 2024, 14:11 WIB

Lewat Diskumindag, 29 Koperasi Ikut Pelatihan yang Digelar Pemkot Sukabumi

Tujuannya pembinaan dan pengembangan koperasi lewat peningkatan kapasitas.
Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji (kiri) dan Kepala Diskumindag Agus Wawan Gunawan (kanan) di acara pelatihan perkoperasian pada Selasa (7/5/2024) di Hotel Fresh. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi Memilih07 Mei 2024, 14:04 WIB

Serahkan Berkas ke Nasdem, Ayep Zaki Daftar Maju Pilkada Kota Sukabumi ke 4 Partai

Pengusaha sekaligus politisi Sukabumi, Ayep Zaki menjadi orang pertama yang menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon wali kota / wakil wali kota ke DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi, hari ini, Rabu (7/5/2024).
H Ayep Zaki saat menyerahkan berkas pendaftaran maju wali kota ke Partai Nasdem Kota Sukabumi | Foto : SU
Sukabumi07 Mei 2024, 14:00 WIB

Kepala Bapenda dan 3 Pejabat Jadi Peserta PKN, Ini Pesan Sekda Sukabumi

Sekda Ade menjelaskan dalam kegiatan tersebut membahas Penilaian Sikap Perilaku dan Strategi Pengembangan Potensi Diri dari Peserta
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman hadir dan mendampingi keempat pejabat dalam proses PKN yang berlangsung virtual di Aula Utama Pendopo Sukabumi, Selasa (7/5/2024). (Sumber: dokpim kabupaten sukabumi)