Studi: Es Greenland Bisa Habis Karena Perubahan Iklim

Rabu 26 Juni 2019, 00:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com -  Sebuah studi yang diterbitkan di Science Advances baru-baru ini membagikan beberapa data mengejutkan tentang lapisan es Greenland dan tingkat pencairannya karena perubahan iklim, sebagaimana dilaporkan laman news3lv, Ahad, 23 Juni 2019.

Menurut lembaga antariksa Amerika Serikat atau NASA, penelitian itu menunjukkan bahwa dalam 200 tahun ke depan laju leleh dapat berkontribusi 19 hingga 63 inci untuk kenaikan permukaan laut global.

Angka tersebut kira-kira 80 persen lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, yang menyatakan bahwa es Greenland dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut hanya 35 inci.

Para ilmuwan memproyeksikan bahwa Greenland akan sangat mungkin menjadi bebas es dalam satu milenium tanpa pengurangan substansial dalam emisi gas rumah kaca. Jika ini terjadi, permukaan laut bisa naik di seluruh dunia sekitar 23 kaki atau 7 meter.

"Jika kita melanjutkan aktivitas seperti biasa, Greenland akan mencair. Apa yang kita lakukan saat ini dalam hal emisi, dalam waktu dekat akan memiliki dampak jangka panjang yang besar pada lapisan es Greenland, dan dengan perluasan, jika meleleh, ke permukaan laut dan masyarakat manusia," kata pimpinan penelitian Andy Aschwanden, profesor peneliti di Institut Geofisika Universitas Fairbanks Alaska.

Tim peneliti sampai pada kesimpulan dengan membuat studi pemodelan dengan data dari kampanye Operation IceBridgeNASA. Mereka menjalankan model lapisan es 500 kali hingga tahun 3000 untuk masing-masing dari tiga skenario iklim.

Setiap skenario didasarkan pada variabel tanah, es, laut dan atmosfer, yang bergantung pada jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer pada tahun-tahun mendatang.

Sir Robert Watson, mantan ilmuwan iklim NASA dan Inggris, mengatakan kepada Associated Press pada November 2018 bahwa ketika para ilmuwan melewatkan tanda secara historis pada prediksi tentang iklim, mereka hampir selalu meremehkan masalah.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi30 April 2024, 01:01 WIB

Nobar di Cibadak, Begini Komentar Wabup Iyos Soal Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri dukung perjuangan Timnas Indonesia U-23 rebut posisi ketiga Piala Asia U-23 agar bisa lolos ke olimpiade Paris 2024.
Wabup Sukabumi Iyos Somantri Nobar di Mal Ramayana Cibadak. (Sumber : SU/Ibnu)
Bola29 April 2024, 23:59 WIB

Kalah dari Uzbekistan 0-2, Timnas Indonesia Gagal ke Final Piala Asia U-23

Meski gagal ke final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia masih berpeluang raih jatah tiket olimpiade Paris 2024.
Timnas Indonesia U-23 gagal ke Final Piala Asia U-23 usai kalah dari Uzbekistan. (Sumber : IG AFC Asian Cup)
Life29 April 2024, 23:31 WIB

Bisa Bunda Coba di Rumah, 6 Tips yang Bisa Diterapkan Agar Anak Tidur Nyenyak

Waktu tidur tidak harus menjadi mimpi buruk. Para ahli menawarkan tips bagaimana membuat waktu tidur menjadi mudah, sehingga Anda semua bisa beristirahat.
Ilustrasi anak tidur nyenyak / Sumber : pexels.com/@Giianni Orefice
Life29 April 2024, 22:45 WIB

6 Cara agar Anak Tidak Kecanduan Main HP Setiap Waktu, Ini Solusinya

Mencegah anak agar tidak kecanduan bermain HP sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua harus paham cara mencegahnya.
Ilustrasi. Cara mencegah anak tidak kecanduan main HP. | Sumber foto : Pexels/Liliana Drew
Sukabumi29 April 2024, 22:40 WIB

Rumah Rusak Terdampak Gempa Garut di Surade Sukabumi Akan Diperbaiki Swadaya

Pemerintah Kelurahan Surade, Sukabumi akan memperbaiki rumah semi permanen ukuran 6 x 4 meter, milik Maemunah (74 tahun) seorang jompo, warga Kampung Cibarehong RT 13 /13 yang mengalami rusak berat terdampak getaran gempa Garut
Kondisi rumah Maemunah Warga Kelurahan / Kecamatan Surade yang rusak terdampak gempa Garut | Foto : Ragil Gilang
Life29 April 2024, 22:19 WIB

Jangan Gunakan Ancaman Bund! Begini 9 Cara Mengatasi Perilaku Balita yang Agresif

Perilaku agresif adalah hal yang normal ketika balita belajar tentang pengendalian diri dan pengaturan emosi. Penting untuk memberikan respons yang tenang dan konsisten.
Ilustrasi mengatasi perilaku balita agresif / Sumber Foto: pexels.com/@Yan Krukau
Sukabumi Memilih29 April 2024, 22:17 WIB

Omesh Masuk Wacana Usungan Gerindra di Pilkada Sukabumi, Bagaimana dengan Yudha?

Aktor dan komedian Indonesia kelahiran Sukabumi, Ananda Omesh diakui masuk dalam wacana bursa Pilkada Sukabumi dari Partai Gerindra.
Ananda Omesh dan Yudha Sukmagara | Foto : Sukabumi update
Keuangan29 April 2024, 21:32 WIB

6 Cara Melatih Anak Pandai Mengelola Uang Sejak Dini, Ikuti Langkah Ini

Mengajarkan anak pandai mengelola uang sangat berguna untuk masa depannya. Hal ini membantunya dewasa dalam memili uang.
Ilustrasi. Cara mengajari anak mengelola uang. | Sumber foto : Pexels/cottonbro studio
Sehat29 April 2024, 21:00 WIB

Hidup Sehat Bebas Asam Urat: Rekomendasi Makanan Sehat dan Pantangan yang Perlu Diketahui

Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan.
Ilustrasi daging merah - Bagi penderita asam urat, ada sejumlah makanan yang dipantang dan beberapa diantaranya di rekomendasikan. (Sumber : pexels.com/@Eduardo Krajan)
Life29 April 2024, 20:53 WIB

Bisa Berasal Dari Kemarahan, Ini 3 Penyebab Agresi Pada Balita

Ingin tahu mengapa balita Anda begitu marah dan agresif? Pelajari lebih lanjut tentang agresi balita, dan kapan harus khawatir.
Ilustrasi agresi pada balita / Sumber Foto: Freepik/@stocking