Terus Erupsi, Tinggi Gunung Anak Krakatau Capai 338 Meter

Rabu 03 Oktober 2018, 04:03 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Sub-Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kristianto, mengatakan lembaganya sudah melakukan pengukuran terakhir Gunung Anak Krakatau.

“Ketinggian puncaknya sudah 338 meter di atas permukaan laut,” kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 2 Oktober 2018.

Kristianto mengatakan, tim PVMBG yang dikirim memeriksa Gunung Anak Krakatau tersebut melakukan pengukuran untuk menghitung ketinggiannya. “Kemarin baru di-update. Tim terakhir itu sampai pertengahan September 2018 kemarin,” kata dia.

Kristianto mengatakan, ketinggian Gunung Anak Krakatau sudah bertambah. Pengukuran sebelumnya  gunung tersebut memiliki ketinggian 305 meter. “Itu hasil yang dulu,” kata dia.

Gunung Anak Krakatau sampai saat ini masih dalam proses erupsi. “Posisi terakhir, erupsi masih terus terjadi,” kata Kristianto.

Kristianto mengatakan pos pemantauan kemarin mendapati Gunung Anak Krakatau mencatat terjadinya tremor menerus. Aktivitas tersebut menyulitkan pencatatan aktivitas kegempaan. “Tadi pagi tremor menerus terus, sehingga (pencatatan) gempa tertutup, tidak bisa terbaca,” kata dia.

Amplitudo tremor menerus yang dicatat terakhir akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau menembus 45 milimeter. “Amplutudo dominan 45 milimeter. Lumayan besar. Itu hampir overscale di seismograf. Kalau ada gempa, letusan jadi sulit terbaca,” kata Kristianto.

Kristianto mengatakan seismograf yang mencatat terjadinya tremor menerus tersebut mengindikasikan aktivitas material vulkanik di Gunung Anak Krakatau. “Tremor tadi mengindikasikan ada keluaran material vulkanik ke permukaan. Bisa berupa hembusan, bisa aliran lava,” kata dia.

PVMBG sejak Agustus 2018 memutuskan memperlebar areal daerah terlarang untuk dimasuki warga di seputaran Gunung Anak Krakatau, dari radius 1 kilometer menjadi 2 kilometer karena teramati sejumlah lontaran material pijar letusan gunung itu sudah mencapai bibir pantai Pulau Anak Krakatau. “Pantai itu berada dalam radius 2 kilometer,” kata Kristianto.

PVMBG mendapati dalam beberapa bulan terakhir terjadi indikasi peningkatan suplai magma Gunung Anak Krakatau. Material pijar yang terlontar akibat letusan Strombolian, yang menjadi ciri khas gunung itu, asalnya hanya terlontar seputaran kawah gunung itu, kini terpantau sudah mencapai garis pantai.

Kini letusan gunung Anak Krakata menghasilkan aliran lava pijar yang sudah mencapai pantai pulau gunung api tersebut. “Untuk publik ini sebenarnya aman. Asal tidak mendekat radius 2 kilomter itu,” kata Kristianto.

Kristianto mengatakan, PVMBG masih belum menaikkan status aktivitas Gunung Anak Krakatau. “Statusnya masih Waspada (Level II),” kata dia.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Tags :
Berita Terkini
Life20 Mei 2024, 11:45 WIB

6 Alasan Kenapa Orang Tua Tak Boleh Memanjakan Anak, Ini Dampaknya

Memanjakan anak adalah pola asuh yang sebaiknya dihindari oleh orang tua. Ini akan membahayakan bagi perkembangan psikologis dan karakter anak ketika dewasa nanti
Alasan Memanjakan Anak Tidak Disarankan kepada Orang Tua (Sumber : Pexels.com/@kampusproduction)
Internasional20 Mei 2024, 11:44 WIB

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter

Kementerian Luar Negeri RI belum memberikan pernyataan atas kejadian ini.
Presiden Iran Ebrahim Raisi dikabarkan meninggal dalam kecelakaan helikopter. | Foto: Istimewa
Kecantikan20 Mei 2024, 11:30 WIB

10 Cara Alami Mengurangi Flek Hitam di Wajah dengan Cepat, Gampang Banget!

Selalu gunakan sunscreen dengan SPF tinggi untuk melindungi kulit dari sinar UV yang dapat memperburuk flek hitam.
Ilustrasi. Cara Alami Mengurangi Flek Hitam di Wajah dengan Cepat (Sumber : Pexels/RonLach)
Life20 Mei 2024, 11:15 WIB

6 Perlakukan Orang Tua yang Merusak Kejiwaan dan Mental Anak, Yuk Hindari!

Orang tua sesungguhnya perlu menghindari perlakukan buruk di hadapan anaknya. Sebab dampaknya berbahaya bagi perkembangan si kecil
Ilustrasi Perlakuan orang tua yang tidak boleh dilakukan kepada anak-anaknya (Sumber : Pexels.com/@augustderichelieu)
Nasional20 Mei 2024, 11:06 WIB

Tidak Semua! Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan tidak menanggung semua jenis penyakit, termasuk operasi.
(Foto Ilustrasi) Berdasarkan Permenkes Nomor 28 Tahun 2014, hanya beberapa operasi yang ditanggung BPJS Kesehatan. | Foto: Freepik
Life20 Mei 2024, 11:00 WIB

10 Karakter yang Membuat Wanita Cantik dari Dalam, Apa Kamu Memilikinya?

Kerendahan hati menunjukkan bahwa seseorang tidak sombong atau terlalu bangga akan dirinya. Sikap ini membuat orang lebih mudah didekati dan disukai.
Ilustrasi - Karakter yang Membuat Wanita Cantik dari Dalam. (Sumber : Pexels/TuấnKiệtJr.)
Sukabumi20 Mei 2024, 10:33 WIB

Hari Kebangkitan Nasional ke-116 Kota Sukabumi: Semangat Menuju Indonesia Emas 2045

Hari Kebangkitan Nasional merupakan momen untuk mengenang perjuangan para pendiri bangsa dan membangkitkan semangat untuk melanjutkan cita-cita mereka.
Upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-116 di Lapang Apel Setda Kota Sukabumi, Senin (20/5/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Life20 Mei 2024, 10:30 WIB

5 Kebiasaan Buruk Perusak Ketenangan Batin yang Harus Dihindari Setiap Hari

Kebiasaan tertentu buruk yang tanpa disadari sering dilakukan dapat merusak ketenangan batin seseorang. Makanya, perlu hati-hati dalam melakukan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari
Ilustrasi seseorang yang hidupnya tidak tenang karena memiliki kebiasaan buruk dalam kehidupan sehari-hari (Sumber : Pexels.com/@anthonishkrabaproduction
Life20 Mei 2024, 10:15 WIB

6 Kebiasaan Baik Pengusaha yang Perlu Ditiru Supaya Bisa Sukses Yuk Dicoba!

Kebiasaan seorang pengusaha pada umumnya sangat luar biasa. Mereka memiliki jam terbang yang tidak dilakukan oleh kebanyakan orang, terutama bagi mereka yang bermalas-malasan meski memiliki bisnis
Ilustrasi - Seorang pengusaha yang memiliki kebiasaan baik untuk ditiru dalam kehidupan sehari-hari (Sumber : Pexels.com/@andreapiacquadio)
Sukabumi20 Mei 2024, 10:03 WIB

Beda Pendapat Warga dan Pemerintah Soal Rusaknya Coran Jalan di Purabaya Sukabumi

Pembangunan jalan coran ini disebut oleh warga tidak menggunakan mesin molen.
Kondisi coran rusak di jalan desa, Kampung Palalangon, Desa Cimerang, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 19 Mei 2024. | Foto: SU/Ragil Gilang