Saat Digaruk Kenapa Rasa Gatal di Kulit Malah Berlipat Ganda?

Sabtu 28 April 2018, 06:25 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Nikmat rasanya saat menggaruk kulit. Namun rasa nikmat itu hanya berlangsung sesaat. Alih-alih menyembuhkan, menggaruk justru membuat rasa gatal pada kulit semakin parah. Hasil riset yang dikerjakan para peneliti dari Washington University School of Medicine, St. Louis, menyatakan aktivitas menggaruk memicu otak melepaskan senyawa serotonin yang membuat sensasi gatal menjadi berlipat ganda.

Aktivitas menggaruk itu ibarat siklus yang tak kunjung henti. Ketika ada bagian tubuh yang terasa gatal, secara otomatis kita akan langsung menggaruknya. Saat menggaruk, sensasi gatal terasa berkurang dan muncul sedikit rasa sakit.

Bersamaan dengan munculnya rasa sakit tersebut, sensasi gatal perlahan menguat lagi sehingga kita dipaksa menggaruknya lagi dan lagi. Bagi orang-orang yang memiliki penyakit gatal kronis, siklus rasa gatal-menggaruk-tambah gatal ini bakal lebih parah.

Dalam riset yang dimuat pada jurnal Neuron, para peneliti mempelajari perilaku mencit yang mengalami rasa gatal. Siklus merasakan gatal dan menggaruk milik mencit ternyata sama dengan yang dialami manusia. Chen dan koleganya membiakkan mencit yang tidak bisa memproduksi serotonin. Ketika mencit itu diberi injeksi untuk membuatnya merasa gatal, mereka lebih sedikit menggaruk dibanding kerabatnya yang memproduksi serotonin secara normal.

Zhou-Feng Chen, peneliti senior dan Direktur Pusat Studi Rasa Gatal di Washington University School of Medicine, mengatakan aktivitas menggaruk menimbulkan sedikit rasa sakit pada kulit. Rasa sakit itu untuk sementara bisa menutupi sensasi gatal. Sinyal sakit yang muncul saat menggaruk bisa "menipu" otak sejenak dari sensasi gatal.

Namun efek yang timbul berubah drastis. Sel saraf tulang belakang justru melaporkan sinyal rasa sakit ketimbang sensasi gatal ke otak.

Masalah muncul ketika otak merespons sinyal sakit dengan memproduksi senyawa serotonin untuk membantu mengatasi rasa sakit. "Ketika serotonin menyebar dari otak ke tulang belakang, senyawa itu 'tidak bisa pindah jalur' dari neuron perasa sakit ke sel saraf yang mempengaruhi intensitas gatal," ujar Chen, seperti ditulis dalam laman Universitas Wahington.

Dari situlah para peneliti mengetahui bahwa sinyal rasa gatal dan sakit ditransmisikan melalui jalur berbeda tapi tetap berhubungan. "Menggaruk bisa meredam rasa gatal serta menimbulkan sedikit sakit. Namun respons otak terhadap rasa sakit itu justru membuat rasa gatal semakin buruk," ucap Chen, yang juga ahli anestesi dan psikiatri.

Serotonin merupakan senyawa yang efektif untuk mengatasi rasa sakit. Obat-obatan, seperti Prozac, Zoloft, dan Paxil bisa meningkatkan level serotonin untuk mengatasi rasa sakit akibat depresi.

Apakah memblokade serotonin merupakan cara efektif untuk menghentikan gatal? Ternyata cara tersebut kurang tepat untuk mengatasi rasa gatal pada manusia. Serotonin merupakan senyawa penting yang terlibat dalam proses pertumbuhan, penuaan, metabolisme tulang, dan pengaturan perasaan manusia. Menghambat serotonin berdampak buruk pada tubuh karena manusia kehilangan cara alami untuk mengendalikan rasa sakit.

Chen mengatakan ada cara untuk mengganggu komunikasi antara serotonin dan sel saraf tulang belakang, yang mentransmisikan sinyal gatal. Sasarannya adalah sel saraf yang mengkomunikasikan sinyal gatal ke otak. Chen dan koleganya mengisolasi reseptor serotonin untuk mengaktifkan neuron GRPR. Neuron inilah yang mengirimkan sinyal rasa gatal dari kulit ke otak.

Peneliti menemukan bahwa reseptor yang dilabeli 5HT1A merupakan kunci penting untuk mengaktivasi neuron GRPR pada tulang belakang. Mereka menyuntikkan senyawa khusus pada mencit untuk menghambat reseptor 5HT1A. Hasilnya, mencit-mencit itu tidak lagi banyak menggaruk.

Chen mengatakan siklus rasa gatal berlangsung dengan urutan yang pasti. Seseorang akan menggaruk ketika dia merasa gatal. Aktivitas tersebut lalu menimbulkan sensasi sakit. Atas perintah otak, tubuh memproduksi serotonin untuk mengatasi sakit.

"Serotonin tidak hanya mengatasi rasa sakit. Riset kami membuktikan senyawa itu membuat rasa gatal semakin parah karena neuron GRPR diaktifkan oleh reseptor 5HT1A," kata dia.

Para peneliti kini masih mencari tahu mekanisme seluler dan molekuler yang mengatur siklus gatal dan memicu aksi garuk-menggaruk itu. Mungkin bisa saja ketika merasa gatal, tanpa sadar kita sedikit menggaruk. Namun Chen menganjurkan penerapan petuah tua sederhana: jangan buru-buru menggaruk karena hal itu bisa membuat rasa gatal lebih parah.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat14 Mei 2024, 13:45 WIB

Inilah 7 Makanan Alami Terbaik Untuk Atasi Kolesterol dan Serangan Jantung

Untuk mengatasi kolesterol dan terhindar dari penyakit jantung bisa dimulai dengan mengkonsumsi makanan alami secara rutin, dari sarapan, makan siang, dan makan malam
Kenali makanan terbaik untuk atasi kolesterol tinggi ini! Kaya manfaat untuk kesehatan jantung (Sumber : freepik.com/@produksipv)
Sukabumi14 Mei 2024, 13:36 WIB

Pelaku Alami Gangguan Jiwa Sejak Kecil? Anak Bunuh Ibu di Kalibunder Sukabumi

Satu per satu informasi tentang tragedi ibu bunuh anak di Kampung Cilandak Desa Sekarsari Kecamatan Kalibunder Kabupaten Sukabumi mulai terungkap
Rahmat alias R alias Herang (26 tahun) terduga pelaku bunuh ibu kandung di Kalibunder Kabupaten Sukabumi (Sumber: istimewa/warganet)
Life14 Mei 2024, 13:30 WIB

Sering Makan Tinggi Purin, 7 Kebiasaan Sepele yang Membuat Asam Urat Kambuh

Makanan tinggi purin dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.
Ilustrasi - Sering Makan Tinggi Purin Termasuk Salah Satu Kebiasaan Sepele yang Membuat Asam Urat Kambuh. (Sumber : Freepik.com/@Lifestylememory)
Sukabumi14 Mei 2024, 13:18 WIB

Tusuk Wajah dan Dada Pakai Garpu, Sadisnya Anak Bunuh Ibu di Kalibunder Sukabumi

Terduga pelaku dan korban tinggal berdua di rumah panggung.
Jenazah Inas (43 tahun) setelah diduga dibunuh anak kandungnya, Rahmat alias Herang (25 tahun), di dalam kamar rumah mereka di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Life14 Mei 2024, 13:15 WIB

6 Golongan Orang yang Gampang Dipercaya di Masyarakat, Anda Termasuk?

Diantara banyaknya tipe orang, terdapat beberapa golongan yang karakternya sangat mudah dipercaya oleh masyarakat dan lingkungan sekitar
Golongan orang yang mudah dipercaya di masyarakat dan lingkungan sekitar (Sumber : Pexels.com /@AlicanHelik)
Sehat14 Mei 2024, 13:00 WIB

Mengenal Kristal Asam Urat: Jenis, Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Kristal asam urat terbentuk disebabkan karena kadar asam urat yang tinggi dalam darah.
Ilustrasi - Kristal asam urat terbentuk disebabkan karena kadar asam urat yang tinggi dalam darah. (Sumber : Freepik.com).
Sukabumi Memilih14 Mei 2024, 12:59 WIB

NasDem Jabar Siapkan Satu Nama untuk Pilkada Kota Sukabumi, Ini Sosoknya

Partai NasDem mengumumkan sejumlah nama calon kepala daerah di 21 kota dan kabupaten se-Jawa Barat untuk Pilkada 2024. Daftar nama tersebut terdapat nama tokoh daerah hingga selebriti.
Nasdem Jabar umumkan 21 nama bakal calon untuk Pilkada kota/kab se Jabar | Foto : Capture youtube metrotv
Sukabumi14 Mei 2024, 12:48 WIB

Beredar Video Korban dan Pelaku Pasca-Kejadian, Anak Bunuh Ibu di Kalibunder Sukabumi

Terduga pelaku yang masih berusia muda sudah berada di sel tahanan.
Tangkapan layar video korban (kiri) dan terduga pelaku (kanan), kasus pembunuhan ibu oleh anak kandung di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Life14 Mei 2024, 12:45 WIB

Jangan Dianggap Sepele, Berikut 7 Kebiasaan Buruk Remaja yang Harus Dihentikan

terkadang kebiasaan sehari-hari yang dilakukan anak remaja, sering dianggap sepele oleh orang tua. Padahal, itu bisa berdampak buruk dikemudian hari
Ilustrasi kebiasaan remaja yang sering dianggap sepele (Sumber : pexels.com/@LizaSummer)
Internasional14 Mei 2024, 12:39 WIB

Helm, Tatap Mata dan Batagor : Kisah 3 Pemuda Thailand Kuliah di Sukabumi

Ketiganya adalah mahasiswa asing yang kuliah di Universitas Muhammadiyah Sukabumi, untuk tahun ajaran 2023/2024.
Eldie dan Mae, pemuda Yala, Thailand yang kuliah di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (Sumber: tim peliput UMMI)