Kondisi SDN Ciparigi di Tengah Gemerlap Geopark Ciletuh yang Mendunia

Kamis 10 November 2016, 10:32 WIB

SUKABUMIUPDATE.COM - Saat ini nama Geopark Ciletuh mungkin sudah lebih mendunia dibanding Kabupaten Sukabumi itu sendiri. Namun, di tengah gemerlap promosi Geopark Ciletuh yang digadang-gadang menjadi salah satu destinasi wisata andalan Jawa Barat berikutnya, juga menyajikan pemandangan tidak sedap di sektor pendidikan.

Tengoklah keberadaan Sekolah Dasar (SD) Negeri Ciparigi yang berada pada “ring satu” Geopark Ciletuh yaitu Desa Taman Jaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Di sekolah ini, para siswa belajar di lantai, namun bukan karena menjaga kearifan lokal, namun akibat ketiadaan meja dan kursi.

Tidak hanya itu, gedung sekolah pun sudah tidak layak disebut sebagai sarana pendidikan. Ruang kelas dalam kondisi rusak parah, ruang kelas tanpa jendela, atap jebol, dan tembok yang retak di sana-sini. Selain itu, 130. siswa di sekolah ini, juga harus berbagi guru karena kekurangan tenaga pengajar.

Atap kayu yang cukup tua dan lapuk, satu per satu mulai ambruk, bahkan satu kelas terpaksa dikosongkan karena kondisinya mengancam keselamatan siswa. Satu ruang kelas tersisa lainya harus digunakan oleh dua kelas berbeda.

“Hese belajar ge. Meja kudu rebutan, duduk di lantai dingin mun hujan kudu beresan,” jelas siswa kelas dua, Andika kepada sukabumiupdate.com, Kamis (10/11).

Kondisi seperti ini diakui Andika membuatnya malas ke sekolah. “Baheula aya bangku jeung meja, ayeuna mah tos rusak. Hayang gera diomeh. Meh Belajar enakeun,” lanjutnya.

Fasilitas pendidikan di lokasi wisata Geopark Ciletuh ini sudah lama menyatakan krisis tenaga pengajar. Untuk enam kelas, hanya ada tiga guru pegawai negeri sipil (PNS) dan dua honorer. sehingga satu guru harus mengajar di dua kelas.

“Mau ngambil tenaga honor lagi, bayarnya susah. Masalahnya ada di fasilitas, jika bangunannya layak, masyarakat pun akan menyekolahkan anaknya di sini, dan guru PNS mau bertugas di sini,” ungkap Hamdi, guru SDN Ciparigi.

Salah seorang warga Taman Jaya, Ipang Ramdan (37), khawatir kondisi tersebut tidak hanya akan merugikan dunia pendidikan lokal, tapi juga citra Kabupaten Sukabumi di mata dunia. “Bisa Anda bayangkan, nanti banyak turis asing ke Ciletuh, mereka juga bisa melihat langsung potret pendidikan di sini.”

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi Memilih09 Mei 2024, 18:23 WIB

Jelang Pilkada Kota Sukabumi, Bagus Pekik Diam-diam Bertemu Achmad Fahmi

Bagus Pekik diam-diam melakukan pertemuan dengan mantan Wali Kota Achmad Fahmi di salah satu cafe di Kota Sukabumi.
Diam-diam Bagus Pekik bertemu Achmad Fahmi jelang Pilkada Kota Sukabumi | Foto : Ist
Life09 Mei 2024, 18:00 WIB

Menemukan Cinta Sejati: 5 Doa Minta Jodoh Terbaik yang Bisa Diamalkan

Jodoh terbaik bisa didapatkan dengan cara berikhtiar dan juga berdoa kepada Allah SWT.
Ilustrasi. Jodoh terbaik bisa didapatkan dengan cara berikhtiar dan juga berdoa kepada Allah SWT. | Foto: Pixabay
Sehat09 Mei 2024, 17:30 WIB

Penderita Asam Urat Sulit Tidur di Malam Hari, 4 Cara Ini Bisa Jadi Solusi Terbaik!

Tak jarang penderita asam urat sering mengalami sulit tidur di malam hari.
Ilustrasi. Tak jarang penderita asam urat sering mengalami sulit tidur di malam hari. | Foto: Pexels/cottonbro studio
Musik09 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu Maestro, Seventeen Boyband Korea Resmi Comeback!

Resmi Comeback! Lagu Maestro merupakan salah satu lagu yang masuk ke dalam album terbaru Seventeen berjudul “17 IS RIGHT HERE” yang dirilis 29 April 2024 lalu.
Video Klip Lagu Maestro, Seventeen Boyband Korea Resmi Comeback. Sumber:  pledis.co.kr/@SEVENTEEN
Sukabumi09 Mei 2024, 16:45 WIB

Serunya Lomba Makan Kue Milk Bun Raksasa di Outlet Bolu Amor Sukabumi

Mengisi liburan panjang sejumlah warga Kota Sukabumi mengikuti perlombaan makan kue Milk Bun raksasa. Diketahui, kue Milk Bun saat ini tengah viral di media sosial.
Suasana keseruan lomba Makan Kue Milk Bun Raksasa di Outlet Bolu Amor Bakery and Cakes di Jalan Jenderal Sudirman Kota Sukabumi, Kamis (9/5/2024) | Foto : Farrah
Sukabumi09 Mei 2024, 16:05 WIB

Gempabumi Dangkal M3,3 Kedalaman 6 KM di Kabandungan Sukabumi

Gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 3,3 terjadi di Kabupaten Sukabumi, hari ini Kamis (9/5/2024) pukul 14.14 WIB.
Gempa bumi dengan kekuatan Magnitudo 3,3 terjadi di Kabupaten Sukabumi, hari ini Kamis (9/5/2024) pukul 14.14 WIB | Foto : Ist
Food & Travel09 Mei 2024, 16:00 WIB

Liburan Melepas Penat ke Sukabumi Aja, Rekomendasi 5 Pantai yang Wajib Dikunjungi

Libur panjang di bulan Mei ini mending dimanfaatkan untuk liburan ke pantai yang ada di Sukabumi.
Pantai Karang Gantungan - Libur panjang di bulan Mei ini mending dimanfaatkan untuk liburan ke pantai yang ada di Sukabumi. (Sumber : Instagram/@a_pennn).
Life09 Mei 2024, 15:15 WIB

5 Langkah Praktis Untuk Melindungi Anak dari Dampak Buruk Kekerasan Virtual

Kekerasan virtual memang berdampak negatif pada anak. Maka dari itu, orang tua harus tahu cara melindungi anak dari dampak negatif kekerasan virtual
Ilustrasi  orang tua melindungi anak dari dampak kekerasan virtual (Sumber : pexels.com/@chienba)
Sukabumi09 Mei 2024, 15:02 WIB

Diduga Korsleting, Kronologi Mobil Colt Hangus Kebakaran di Parungkuda Sukabumi

Sebelum terbakar, mesin mobil jurusan Parungkuda-Kabandungan ini mati mendadak.
Mobil colt yang kebakaran di Jalan Siliwangi, Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Kamis (9/5/2024). | Foto: SU/Ibnu Sanubari
Sukabumi09 Mei 2024, 15:00 WIB

Marak Kasus Kekerasan Seksual di Sukabumi, LENSA Dorong Aparat Gunakan UU TPKS

Maraknya kasus kekerasan seksual dan terus berulang di wilayah Kabupaten Sukabumi mendapat perhatian serius dari Lembaga Peneliltian Sosial Agama (LENSA) Sukabumi.
Lembaga Peneliltian Sosial Agama (LENSA) Sukabumi mendorong aparat terapkan UU TPKS dalam penanganan kasus kekerasan seksual | Foto : Ilustrasi