Atin (54), seorang janda asal Kampung Cibungur, Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, kehilangan rumahnya akibat banjir besar pada 6 November 2024.
Rumah sederhana berukuran 4x8 meter itu ambruk dan kini hanya tersisa puing dinding yang ditumbuhi rumput liar. Sejak kejadian, Atin dan cucunya terpaksa mengungsi dan kini tinggal di rumah kontrakan.
Saat banjir terjadi, hujan deras mengguyur sejak siang hingga malam. Air meluap masuk ke rumah, memaksa Atin keluar bersama cucunya untuk mengungsi ke rumah kerabat. Tak lama kemudian, rumahnya roboh.
Menurut Atin, pasca kejadian banyak petugas kelurahan dan kecamatan datang mendata serta memfoto kondisi rumah, namun hampir setahun berlalu belum ada bantuan atau perbaikan dari pemerintah.
Kini ia mengandalkan kiriman uang dari anak yang merantau ke Kalimantan dan upah buruh tani serabutan. Biaya kontrakan Rp400 ribu per bulan terasa berat, apalagi untuk makan sehari-hari sering kekurangan.
Atin berharap pemerintah Kota Sukabumi bisa membantu memperbaiki rumahnya agar ia dan cucunya tak lagi harus mengontrak di tengah keterbatasan ekonomi.
Reporter: Asep Awaludin
Redaktur: Denis Febrian
Editor Video: Matar
