Saat Bahan Pokok Mahal, Beras SPHP Operasi Pasar Malah Dijual di E-Commerce

Sabtu 09 September 2023, 15:44 WIB
Beras SPHP Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan untuk operasi pasar (Sumber: perum bulog)

Beras SPHP Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan untuk operasi pasar (Sumber: perum bulog)

SUKABUMIUPDATE.com - Beras SPHP atau yang dirilis pemerintah untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan ditemukan dijual di platform e-commerce. Beras ini dikeluarkan pemerintah untuk operasi pasar guna menstabilisasi harga.

Berdasarkan pantauan Tempo.co. beras SPHP berukuran 5 kilogram dijual di salah satu platform belanja online dengan harga beragam. Ada yang Rp 56 ribu, Rp 60 ribu, hingga Rp 71.900 per pieces.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi merespon temuan ini dan menyebut akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan. “Nanti kami take down, bakal ngomong sama Mendag,” kata Arief saat ditemui di Lottemart Wholesale Pasar Rebo, Jumat, 8 September 2023, dilansir dari tempo.co.

Baca Juga: Ada dari Jabar, Daftar Kota Paling Polusi Udara di Indonesia Versi Aplikasi Nafas

Sementara itu, Direktur Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menyebut bahwa hal ini akan dilaporkan kepada Satgas Pangan agar ditindaklanjuti. “Nanti ada dari Satgas Pangan. Jadi kalau ada penyimpangan seperti itu Satgas Pangan yang bekerja,” ujar Buwas.

Pemerintah merilis beras SPHP terbaru dengan penyesuaian harga, dari sebelumnya Rp 9.450 per kilogram kini menjadi Rp 10.900 per kilogram. Penyesuaian harga ini mulai berlaku pada 1 September 2023.

Menurut Arief pemerintah memiliki alasan dalam menaikkan harga beras Bulog ini. "Kami sudah hitung dari akhir tahun lalu biaya produksi mulai dari sewa lahan, benih, harga pupuk dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di September Oktober tahun lalu, sehingga pemerintah atas arahan Bapak Presiden menaikkan harga beras kurang lebih 20 persen," kata Arief.

Baca Juga: Diduga Kelaparan, Gerombolan Monyet Serbu Lahan Tani Warga di Cikole Sukabumi

Menurutnya, dengan menaikkan harga beras sebesar 20 persen, maka diharapkan hal ini dapat membantu petani. Arief juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan untuk menggelontorkan beras SPHP ini secara masif demi menjaga stabilisasi pasokan dan harga di pasaran.

“Masif itu artinya SPHP ini ada di dalam gerakan pangan murah seluruh Indonesia,” ujarnya.

Arief juga mengingatkan bahwa setiap pembeli hanya diperbolehkan membeli beras SPHP ini maksimal tiga pack dalam setiap pembelian.

Sumber: tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi06 Mei 2024, 08:40 WIB

Melalui Diskumindag, Pemkot Sukabumi Fokus Berdayakan Potensi UMKM

Pemberdayaan UMKM merupakan target yang dibebankan kepada Diskumindag.
Opening ceremony program UMKM Naik Kelas di Ruang Pertemuan Balai Kota Sukabumi, Jumat, 3 Mei 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi Memilih06 Mei 2024, 08:12 WIB

Masyarakat Ingin Perubahan? 7 Nama Potensial untuk Pilkada Kabupaten Sukabumi

Terdapat tujuh kandidat yang berpotensi menjadi pemimpin di Kabupaten Sukabumi.
(Foto Ilustrasi) Direktur JSPP Muhamad Salman Ramdhani menyampailkan pandangannya terkait hasil survei Pilkada Kabupaten Sukabumi tahun 2024. | Foto: SU
Inspirasi06 Mei 2024, 08:00 WIB

Lowongan Jurusan Teknik untuk Kerja di Bidang Research and Development

Jika Minat dengan Lowongan Jurusan Teknik untuk Kerja di Bidang Research and Development, Simak Informasi Berikut!
Ilustrasi. Wawancara kerja. | Lowongan Jurusan Teknik untuk Kerja di Bidang Research and Development (Sumber : Freepik.com)
Life06 Mei 2024, 07:00 WIB

7 Ciri Orang Sudah Menemukan Kebahagiaan Diri, Apa Kamu Termasuk?

Inilah Ciri Orang Sudah Menemukan Kebahagiaan Diri, Apa Kamu Termasuk?
Ilustrasi. Tertawa bersama teman. | Ciri Orang Sudah Menemukan Kebahagiaan Diri. Foto: Freepik
Food & Travel06 Mei 2024, 06:00 WIB

5 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan untuk Penderita Asam Urat

Yuk Ketahui Sederet Manfaat Rutin Minum Air Rebusan untuk Penderita Asam Urat Berikut!
Ilustrasi. Air Lemon. Manfaat Rutin Minum Air Rebusan untuk Penderita Asam Urat | Foto:  Pixabay/Ri_Ya
Science06 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 6 Mei 2024, Yuk Cek Dulu Langit di Awal Pekan!

Prediksi cuaca hari ini 6 Mei 2024 wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi, Cianjur, Bogor, Bandung dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prediksi cuaca hari ini 6 Mei 2024 wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi, Cianjur, Bogor, Bandung  dan sekitarnya. (Sumber : Freepik.com/@fanjianhua).
Life05 Mei 2024, 22:08 WIB

Tindak Lanjuti Perilaku Buruk, 7 Cara Terbaik untuk Melakukan Time-Out Pada Balita

Dengan konsistensi dan penegakan aturan yang tenang, kerja keras Anda dalam menerapkan time-out yang besar kemungkinan akan menghasilkan hasil berupa lebih banyak perilaku yang baik.
Ilustrasi cara melakukan time-out pada balita. | Sumber Foto : pexels.com/@Arina Krasnikova
Sukabumi05 Mei 2024, 21:12 WIB

Diperbaiki Swadaya, Rumah Lansia di Surade Sukabumi Terdampak Gempa Garut Mulai Dipugar

Rumah Lansia di Surade Sukabumi terdampak Gempa M6,2 Garut diperbaiki secara swadaya.
Terdampak gempa M6,2 di laut Garut, Rumah Maemunah Warga Surade Sukabumi mulai diperbaiki secara swadaya, Minggu (5/5/2024). (Sumber : SU/Ragil)
Sehat05 Mei 2024, 21:00 WIB

2 Cara Menghilangkan Rasa Sakit Asam Urat dalam Waktu 10 Menit

Pengobatan rumahan terbaik untuk meringankan rasa sakit akibat asam urat dalam 10 menit atau kurang.
Ilustrasi - Pengobatan rumahan terbaik untuk meringankan rasa sakit akibat asam urat  dalam 10 menit atau kurang. (Sumber : Freepik.com/@Drazen Zigic)
Sukabumi05 Mei 2024, 20:30 WIB

Pria Lajang di Cibadak Sukabumi Tewas Tergantung, Ditemukan oleh Sang Kakak

Berikut kronologi seorang pria lajang di Cibadak Sukabumi ditemukan tewas tergantung oleh sang kakak di dalam rumahnya.
Ilustrasi. Pria lajang di Cibadak Sukabumi ditemukan tewas tergantung di dalam rumah. Diduga depresi. | Sumber Foto: Istimewa