Retakan Batu Hitam, Penanda Longsor Mematikan di Cisolok Sukabumi

Rabu 02 Januari 2019, 14:21 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Longsornya lereng Bukit Sorandil yang melenyapkan Kampung Cimapag Cigarehong, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi, sebenarnya sudah memberikan tanda-tanda alam sebelumnya. Ada retakan tanah yang terus membesar di lereng bukit yang dianggap biasa oleh warga, sempat terjadi pergerakan tanah (longsor) dengan skala kecil beberapa tahun silam.

Seperti kesaksian warga kepada sukabumiupdate.com pasca longsor yang menelan Kampung Cimapag Cigarehong, Senin (31/12/2018) petang sebelum Magrib. "Ada retak di atas Bukit Sorandil, dibawah batu hideung (hitam) warga disini juga semua sudah tahu dari dulu tapi kami kira efeknya tak begini. Kalau longsor kecil sering," ungkap Suhati, nenek berusia 67 tahun yang rumahnya selamat dari amukan longsor.

Batu hideung ini memang menjadi penanda area awal longsoran (mahkota longsor) yang berada dilereng bukit. Batu besar berwarna hitam ini juga menjadi pembatas hutan dengan kawasan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian, sawah.

Adanya retakan, lereng bukit Sorandil dengan kemiringan lebih dari 30 derajat, tingginya intensitas hujan, dan mininya pohon keras penahan tanah, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merupakan penyebab utama longsor di Cisolok. Longsor ini berdampak cukup parah karena keberadaan Kampung Cigarehong Cimapag yang ada dibawah lereng bukit6 nyaris tanpa ada daerah penahan longsor atau buffer zone.

Dalam rilis yang disebar BPNP ke media melalui BPBD Kabupaten Sukabumi, Kecamatan Cisolok memang masuk peta merah rawan pergerakan tanah, dengan kategori menengah hingga tinggi. Kontur tanah di perbukitan Sorandil labil, dan saat ini nyaris tanpa pohon - pohon penopang karena beralih fungsi menjadi sawah.

Dalam rilis yang dikeluarkan Dr. Sutopo Purwo Nugroho M.Si Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB ini menyebutkan daerah rawan longsor tidak boleh dijadikan pemukiman. Tata ruang dan imflementasinya menjadi kunci untuk mengatasi longsor.

BACA JUGA: BNPB: Lokasi Longsor Cisolok Sukabumi Tak Bisa Dibangun Kembali

“Jika dibiarkan saja maka longsor dapat menjadi bom waktu yang selalu terjadi saat musim hujan. Daerah berbukit dengan lereng yang memiliki lereng lebih dari 20 derajat, sistem tata air guna lahan yang kurang baik, lereng terbuka dan gundul, serta memiliki retakan tapal kuda yang membuat aliran rembasan air, dapat menjadi tanda akan terjadinya longsoran,” tulis Sutipo dalam rilis tersebut.

Jika gejala ini terjadi, segera tutup retakan di atas tebing dengan material lempung, tanami lereng dengan tanaman berakar dalam, perbaiki tata air dan guna lahan,  dan selalu waspada jika mulai ada mata air atau rembesan air pada lereng, pungkas Sutopu.

Bahkan abah Asep Nugraha, pemanggu adat kesepuhan Sinar Resmi mengungkapkan fakta sejarah longsor yang sama di lereng bukit yang sama 20 tahun silam. Dikutip dari laman tempo.co, Abah Asep menuturka bahwa pemukiman yang longsor adalah Kampung Cigarehong hanya berjarak kurang lebih dari Kampung Cimapag, dan masuk dalam wilayah Kasepuhan Adat Sinar Resmi.

BACA JUGA: PVMBG Jabar: Tolong Bedakan Prediksi Dengan Potensi

Kampung itu berada di lereng yang dekat dengan perbatasan Banten dan Taman Nasional Gunung Halimun-Gunung Salak. Menurut Abah, warga kampung adat yang hidupnya nomaden atau berpindah tempat mulai mendirikan kampung itu sekitar 1941-1942 di tanah adat. "Kampung terus berkembang, beranak pinak di situ," ujarnya.

Awalnya penghuni Kampung Cigarehong hidup dari bertani dan beternak dengan banyak kandang. Lama-lama area sawah bertambah di lereng perbukitan. "Sekitar 20 tahun lalu pernah terjadi longsor, waktu itu belum banyak sawah," kata Abah.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life19 Mei 2024, 10:00 WIB

12 Cara Agar Anak Dapat Mendengarkan Anda, Gak Bakal Ngelawan!

Memiliki anak yang patuh dan hormat merupakan dambaan setiap orang tua.
Ilustrasi - Memiliki anak yang patuh dan hormat merupakan dambaan setiap orang tua. (Sumber : Freepik.com/@peoplecreations)
Sehat19 Mei 2024, 09:30 WIB

Cara Mendiagnosis Asam Urat Pada Anak, Apa Saja Faktor Resikonya?

Ada beberapa cara mendiagnosis asam urat pada anak hingga faktor resikonya yang perlu orang tua ketahui.
Ilustrasi. Cara mendiagnosis dan faktor resiko asam urat pada anak. Sumber: pexels.com/@Jason Deines
Sukabumi19 Mei 2024, 09:14 WIB

Varietas Unggulan, Ini Upaya Distan Sukabumi Jaga Kelestarian Tanaman Vanili di Cidolog

Distan Kabupaten Sukabumi berupaya untuk melestarikan tanaman vanili di Cidolog melalui kegiatan pendaftaran varietas unggulan lokal.
Distan Kabupaten Sukabumi gandeng BPPBP Jabar dan BRIN saat observasi tanaman vanili di Poktan Tani Mukti Cidolog. (Sumber : Istimewa)
Sehat19 Mei 2024, 09:00 WIB

6 Jenis Makanan yang Dapat Membantu Mengatasi Radang Sendi

Beberapa jenis makanan dapat membantu radang sendi.
Ilustrasi - Beberapa jenis makanan dapat membantu radang sendi. (Sumber : Freepik.com/@stefamerpik)
Sehat19 Mei 2024, 08:30 WIB

Jangan Abaikan Asam Urat Pada Anak, Ketahui Gejala Hingga Penyebabnya Berikut Ini!

Asam urat tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun anak-anak juga bisa mengalaminya meskipun hal ini sangat jarang terjadi.
Ilustrasi. Asam urat pada anak
 Sumber: pexels.com/@BOOM
Life19 Mei 2024, 08:00 WIB

10 Kebiasaan Pagi Hari yang Membantu Meredakan Nyeri Sendi Asam Urat

Mengadopsi kebiasaan pagi yang sehat tidak hanya membantu meredakan nyeri sendi asam urat, tetapi juga meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Ilustrasi.  Kebiasaan Pagi Hari yang Membantu Meredakan Nyeri Sendi Asam Urat (Sumber : Freepik/@stefamerpik)
Food & Travel19 Mei 2024, 07:00 WIB

Mudah dan Simpel, Cara Membuat Infused Water Mengkudu untuk Meredakan Nyeri Sendi

Membuat Infused Water Mengkudu untuk Meredakan Nyeri Sendi Ternyata Simpel. Yuk Coba!
Ilustrasi. Buah mengkudu dikenal karena berbagai khasiatnya yang baik untuk kesehatan, termasuk sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan mendukung sistem kekebalan tubuh. (Sumber : Freepik/@jcomp)
Science19 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Mei 2024, Yuk Cek Langit di Hari Minggu Ini

Prakiraan cuaca Jawa Barat pada 19 Mei 2024 termasuk wilayah Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca Jawa Barat pada 19 Mei 2024 termasuk wilayah Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay
Sukabumi18 Mei 2024, 21:43 WIB

Tertimpa Bangunan Akibat Longsor, Kronologi Tewasnya Penjaga Ponpes di Sukabumi

Meninggalnya Jaenudin pertama kali diketahui oleh tenaga pengajar dan santri.
Petugas di lokasi longsor Ponpes Yaspida, Desa Cipetir, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/5/2024). | Foto: Istimewa
Nasional18 Mei 2024, 21:07 WIB

Sempat Dirawat, Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Kabar meninggalnya Prof Salim Said dikonfirmasi oleh istrinya, Herawaty.
Salim Said meninggal dunia. | Foto: Istimewa/Ranahriau.com