50 Persen Dana BOS untuk Guru Honorer, FPHI Sukabumi: Nasib Sekolah Kecil Bagaimana?

Selasa 11 Februari 2020, 07:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Koordinator Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Kabupaten Sukabumi, Kris Dwi Purnomo menyambut baik rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang akan mengalokasikan 50 persen dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk guru honorer.

BACA JUGA: Nadiem Alokasikan 50 Persen Dana BOS untuk Guru Honorer

Berdasarkan hasil kajian FPHI, kata Kris, para guru dan tenaga honorer di Kabupaten Sukabumi sangat menyambut baik rencana kebijakan yang disebut-sebut langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan honorer.

"Tapi kami telaah lagi, ada pernyataan pengelolaan dana BOS tersebut dikembalikan kepada otonomi dan fleksibilitas, dan pengelolaannya dikembalikan kepada kepala sekolah. Kami juga membaca di portal berita bahwa dana akan dikirim ke rekening sekolah atau kepala sekolah. Padahal kenapa tidak dikirim ke rekening langsung penerima, guru atau tenaga honorer," kata Kris kepada sukabumiupdate.com, Selasa (11/2/2020).

BACA JUGA: Honorer Mau Dihapus, Kadisdik Sukabumi: Sudah Kita Daftarkan BPJS Ketenagakerjaan

Yang jadi persoalan, lanjut Kris, adalah nasib sekolah yang jumlah siswanya sedikit sementara jumlah guru honorernya banyak. Meski kebijakan tersebut dijalankan, tidak akan ada dampak signifikan bagi sekolah dengan jumlah siswa sedikit.

"Pola sekarang kan 15 persen dari jumlah siswa untuk sekolah negeri. Kalau swasta 30 persen dari jumlah dana BOS yang diterima. Sekarang untuk sekolah kecil mah tidak akan signifikan. Kalau untuk sekolah besar dengan jumlah siswa lebih banyak, ya mungkin terasa dampaknya," lanjutnya.

BACA JUGA: Pemerintah Mau Hapus Tenaga Honorer, Disdik Sukabumi: Kita Masih Kurang 6.474 Guru

"Kecuali kalau memang dana BOS khusus untuk membayar gaji tenaga honorer saja. Jadi dialokasikan khusus. Itu yang paling efektif mah. Itu hasil kajian saya dan teman-teman honorer. Mau dibolak-balik gimana juga, tetap enggak ngaruh untuk sekolah kecil dengan jumlah siswa sedikit dan guru honorer banyak," imbuh guru honorer di SDN Taman,  Kadudampit tersebut.

Dikutip dari Tempo.co, pembayaran honor guru honorer dengan menggunakan dana BOS dapat dilakukan dengan persyaratan, yaitu guru harus sudah memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), belum memiliki sertifikasi pendidik, serta sudah tercatat di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sebelum 31 Desember 2019.

BACA JUGA: Pemerintah dan DPR Sepakat Hapus Tenaga Honorer di Pemerintahan

Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang fokus untuk meningkatkan fleksibilitas dan otonomi bagi para kepala sekolah dalam menggunakan dana BOS sesuai kebutuhan sekolah yang berbeda-beda. Namun, ini diikuti dengan pengetatan pelaporan penggunaan dana BOS agar menjadi lebih transparan dan akuntabel.

"Sekali lagi, kami guru dan tenaga honorer di Kabupaten Sukabumi menyembut baik tentang kebijakan tersebut. Kalau NUPTK rata-rata yang sudah punya, kecuali yang honor masih satu tahun. Tapi memang tidak akan adil juga untuk guru honorer di sekolah kecil. Kemudian kalau bisa dikirim ke rekening guru atau tenaga honorernya langsung, tidak melalui kepala sekolah," tandas Kris.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi27 April 2024, 19:52 WIB

Polres Sukabumi Kota Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan.
Ilustrasi - Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan. (Sumber : X/@@kabarmojokerto_).
Sukabumi27 April 2024, 19:36 WIB

Mayat Wanita Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi, Rambutnya Pendek

Jenazah berusia remaja ini ditemukan dalam kondisi tersangkut pada tumpukan kayu.
Mayat wanita setengah telanjang yang ditemukan di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Warganet Instagram
Life27 April 2024, 19:00 WIB

Bisa Sebabkan Kematian! 6 Bahaya Kesepian yang Jarang Disadari Banyak Orang

Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang.
Ilustrasi - Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang. (Sumber : Pixabay/Andrea Piacquadio).
Sukabumi27 April 2024, 18:55 WIB

Terlindas Mobil, Kronologi Pemotor Tewas Kecelakaan di Cibadak Sukabumi

H meninggal dunia karena mengalami luka sobek dan luka lecet.
Tangkapan layar video saat H (35 tahun) dievakuasi warga. H meninggal dunia setelah kecelakaan di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa