KLHK Sebut 1.000 Komodo di Taman Nasional Telah Dipasangi Chip

Kamis 29 Oktober 2020, 00:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak sekitar 1.000 ekor komodo di Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah dipasangi chip untuk mempermudah pemantauan populasinya. Mereka berasal dari 3.022 ekor hasil pendataan per 2019.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno, mengatakan pemantauan sudah berjalan 15 tahun bersama Komodo Survival Program dan Balai Taman Nasional Komodo.

"Jadi dari sekian ribu komodo ini, 1.000 sudah dipasangi chip. Itu untuk pantau apakah termasuk komodo lama atau baru," ujar Wiratno dalam keterangan tertulis, Rabu 28 Oktober 2020, seperti dikutip dari Tempo.co.

Selain di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, populasi satwa endemik ini ada di Pulau Padar (7 ekor), Gili Monang (69), dan Nusa Konde (91). Wiratno mengatakan terdapat sekitar 70 lembah di Taman Nasional Komodo yang memiliki total luas 173.300 hektare tersebut. Sebanyak 40 lembah ada di Pulau Komodo dan 30 sisanya ada di Pulau Rinca.

"Jadi Loh Liang dan Loh Buaya itu salah satu yang dihuni komodo dan berinteraksi dengan masyarakat," ujar dia menunjuk lokasi resort yang kini dijamah peralatan berat dan satu fotonya viral di media sosial karena menghadapkan seeokor komodo dengan truk proyek.

Wiratno mengatakan, penjagaan di taman nasional dilakukan secara intensif untuk memastikan tidak ada lagi perburuan rusa di Pulau Komodo bagian barat, sehingga pakan alami komodo menjadi terjaga. Sebelumnya memang ada perburuan dari masyarakat di wilayah Sape dan Bima yang berdekatan dengan kawasan taman nasional.

Menurutnya, jika dilindungi secara serius dan konsisten, dengan meminimalisasi kontak satwa, populasi komodo areal Lembah Loh Buaya akan aman dari aktivitas wisata. Dia menyebutkan, areal Lembah Loh Buaya seluas 500 hektare, atau sekitar 2,5 persen dari luas Pulau Rinca yang mencapai 20.000 hektare yang sedang dilakukan penataan sarana dan prasarana.

Ia juga menyebut hanya sekitar satu hektare lahan di Loh Buaya yang masuk dalam Zona Pemanfaatan Wisata Daratan dimanfaatkan untuk bangunan sarana dan prasarana penunjang taman nasional. Itupun, Wiratno mengklaim, dilakukan secara hati-hati.

Ia menjelaskan bahwa penataan sarana dan prasarana pendukung wisata seperti dermaga, pengaman pantai, dek, pusat informasi, serta pondok untuk petugas, peneliti, atau pemandu dilakukan di wilayah administrasi Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

"Kegiatan pengangkutan material pembangunan yang menggunakan alat berat harus dilakukan karena tidak dimungkinkan menggunakan tenaga manusia. Penggunaan alat-alat berat seperti truk, ekskavator, dan lain-lain telah dilakukan dengan prinsip kehati-hatian," kata Wiratno. 

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life28 April 2024, 23:24 WIB

7 Trik Jitu Move On dari Mantan Pacar, Ini yang Bisa Kamu Lakukan!

Putus cinta adalah salah satu momen paling sulit dalam kehidupan, terutama ketika harus melepaskan mantan pacar yang pernah kita cintai dengan sepenuh hati.
Ilustrasi putus cinta. | Sumber Foto: pixabay/oppy77
Life28 April 2024, 23:17 WIB

6 Cara Memiliki Mental Kuat agar Tahan Banting dan Tidak Direndahkan Orang Lain

Memiliki mental kuat sangat dibutuhkan dalam hidup supaya tahan banting dan tidak mudah direndahkan oleh orang lain.
Ilustrasi. Cara memiliki mental kuat. | Sumber foto : Pexels/Andrea Piacquadio
DPRD Kab. Sukabumi28 April 2024, 23:12 WIB

Soroti Isu Pungli di PT GSI Sukabumi, DPRD Kritik Program Disnakertrans Tak Efektif

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar angkat bicara terkait isu pungli di GSI Cikembar.
Warga sempat blokade jalan cikembar, sebagai bentuk protes praktik pungli tenaga kerja di PT GSI (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 April 2024, 22:12 WIB

Ini 5 Sikap Sabar yang Membuat Anda Hidup Damai Setiap Hari

Sikap sabar akan membantu setiap orang lebih merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hidupnya.
Ilustrasi. Sikap sabar yang membuat damai. | Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi28 April 2024, 22:07 WIB

Dihuni Nenek dan Cucu, Rutilahu di Surade Sukabumi Nyaris Roboh Akibat Gempa Garut

Rutilahu yang dihuni nenek dan cucu di Surade Sukabumi nyaris roboh akibat gempa Garut M6,2.
Kondisi rutilahu yang nyaris roboh akibat diguncang gempa laut Garut. (Sumber : Istimewa)
Life28 April 2024, 21:30 WIB

Sembunyi Saat Bertemu Orang Baru, Kenali 7 Perilaku Umum Anak Usia 2 Tahun

Anak usia dua tahun menunjukkan emosinya dengan cara yang cukup aneh. Pelajari cara memecahkan kode tujuh perilaku umum balita.
Ilustrasi. Perilaku umum anak 2 tahun. Sumber : Freepik/@freepik
Bola28 April 2024, 21:22 WIB

Kapolres Sukabumi Ajak Nobar Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia Vs Uzbekistan, Ini Lokasinya

Dukung Timnas masuk Final, Polres Sukabumi gelar nobar semifinal Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan.
Timnas Indonesia U-23 lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024 usai kalahkan Korea Selatan. (Sumber : Dok. AFC)
Life28 April 2024, 21:00 WIB

10 Kebiasaan Positif yang Membuat Anda Dihargai Orang Lain

Ayo Lakukan Sederet Kebiasaan Positif Berikut yang Bisa Membuat Hidupmu Dihargai oleh Orang Lain.
Ilustrasi. Kebiasaan Positif yang Membuat Seseorang Dihargai oleh Orang Lain. (Sumber : Pexels/HuyPhan)
Life28 April 2024, 20:30 WIB

Tanggapi Segera, Begini 10 Cara Untuk Menghentikan Balita yang Suka Menggigit

Balita seringkali menggigit jika mereka merasa marah, tidak nyaman, hingga mengekspresikan perasaannya. Namun jangan dibiarkan dan hentikan dengan cara ini.
Ilustrasi. Tips menghentikan balita yang suka menggigit. Sumber : Freepik/@kreasi orang
Life28 April 2024, 20:04 WIB

7 Rutinitas Sederhana yang Bisa Menenangkan Hati Serta Pikiran Lebih Rileks dan Damai

Beberapa rutinitas rupanya bisa digunakan sebagai media menenangkan hati dan pikiran dari potensi kegelisahan, stres dan lain sejenisnya.
Ilustrasi. Rutinitas yang menenangkan pikiran. | Sumber foto : Pexels/Sound On