Mendarat di Aceh, Ratusan Pengungsi Rohingya Mendapat Perawatan Medis

Selasa 27 Desember 2022, 20:30 WIB
Kapal yang membawa 110 dan 119 orang pengungsi Rohingya berlabuh di Aceh Utara, pada 15 dan 16 November 2022. (Sumber : UNHCR/A. Jufrian)

Kapal yang membawa 110 dan 119 orang pengungsi Rohingya berlabuh di Aceh Utara, pada 15 dan 16 November 2022. (Sumber : UNHCR/A. Jufrian)

SUKABUMIUPDATE.com - Pada Senin (26/12), sebuah kapal kayu tiba di Pantai Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, pada pukul 17.30 WIB.

Setiap tahun, ribuan orang Rohingya yang sebagian besar beragama Islam, mempertaruhkan nyawa mereka dalam perjalanan laut dengan kapal reyot dan berupaya untuk mencapai perairan Malaysia atau Indonesia.

"185 imigran Rohingya mendarat di (Kabupaten) Pidie. Jumlah tersebut terdiri dari 83 laki-laki dewasa, 70 perempuan dewasa, dan 32 anak-anak," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy dalam keterangannya dikutip dari Tempo.co.

Baca Juga: Malaysia Siaga Ledakan Kasus Covid-19 dari Luar Negeri

Para pengungsi sementara ditampung di fasilitas lokal dan mendapat perawatan dari petugas kesehatan. Seorang petugas kesehatan mengatakan kepada AFP bahwa sejumlah pengungsi "menderita dehidrasi parah. Beberapa anak muntah."

Pendaratan kapal pada hari Senin (26/12) di Aceh terjadi sehari setelah kapal lain yang membawa 57 pengungsi Rohingya mendarat setelah sebulan di laut. Sebelumnya pada November lalu, dua kapal yang membawa total 229 orang Rohingya mendarat di provinsi yang sama, menurut badan pengungsi PBB, UNHCR.

Pada akhir pekan lalu, UNHCR mengatakan bahwa sekitar 180 imigran Rohingya terkatung-katung di laut selama berminggu-minggu hingga dikhawatirkan tewas, setelah sejumlah kerabat mengatakan mereka kehilangan kontak dan menganggap tidak ada penumpang yang selamat.

Baca Juga: Ramai Isu Reshuffle, Ini Nama-nama Menteri Kabinet Jokowi dari Partai Politik

Berangkat dari Bangladesh

Detail tentang kondisi perjalanan mereka belum jelas diketahui, tetapi seorang pendatang muda mengatakan bahwa mereka berangkat dari Bangladesh. "Kami datang dari kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh dengan harapan Indonesia memberi kami kesempatan pendidikan,” kata Umar Faruq, 14 tahun. 

Salah satu pengungsi lainnya yang bisa berbicara bahasa Melayu dan mengidentifikasi dirinya sebagai Rosyid, mengatakan kepada The Associated Press bahwa mereka meninggalkan sebuah kamp di Bangladesh pada akhir November dan hanyut di laut lepas.

Setidaknya 20 orang di antaranya meninggal di atas kapal karena gelombang tinggi dan sakit, serta tubuh mereka dibuang ke laut.

Baca Juga: Simple Energy One, Motor Listrik Asal India yang Bisa Dipesan Secara Online

Marfian, tokoh masyarakat setempat yang berada di lokasi tidak lama setelah para pengungsi tiba, mengatakan bahwa beberapa pengungsi mendarat dalam kondisi lemah. "Saat mereka berada di bibir pantai, warga setempat membantu dengan memberi mereka makanan,” ujarnya.

Marfian mencatat dalam beberapa tahun terakhir banyak nelayan Aceh yang telah membantu perahu Rohingya berlabuh. Namun, kejadian kemarin (26/12), perahu mereka terdorong oleh angin ke daratan.

Winardy menggarisbawahi bahwa pihak berwenang sedang berkoordinasi dalam penanganan pengungsi, mengingat pendaratan mereka di Aceh semakin sering.

Baca Juga: Niat Nikah Tahun Depan? Simak Tanggal yang Baik untuk Menikah di Tahun 2023

Empat kelompok kabur dari kamp Bangladesh

Chris Lewa, Direktur Proyek Arakan, yang bekerja untuk mendukung imigran Rohingya, mengonfirmasi pada hari Selasa (27/12) bahwa kapal yang mendarat di Pantai Ujong Pie pada hari Senin (26/12) adalah kelompok 190 orang Rohingya yang dilaporkan oleh PBB terombang-ambing di Laut Andaman selama sebulan.

Dia mengatakan bahwa kedatangan tersebut adalah di antara empat kelompok pengungsi Rohingya yang telah meninggalkan distrik Cox's Bazar di Bangladesh akhir November lalu, dengan kapal yang lebih kecil untuk menghindari pengawasan penjaga pantai setempat sebelum mereka dipindahkan ke empat kapal yang lebih besar.

Baca Juga: Kenang Nike Ardilla, Ini 5 Fakta Menarik Sang Bintang Kehidupan

Kapal keempat "akhirnya mendarat di bagian utara Aceh, Indonesia, pada Senin (26/12) sore,” kata Lewa, setelah berminggu-minggu organisasinya memohon bantuan negara-negara Asia Selatan dan Tenggara.

Azharul Husna, yang mengepalai KontraS Aceh, mengatakan pada hari Senin (26/12) bahwa orang-orang dalam kelompok tersebut semuanya membawa kartu UNHCR dari kamp pengungsi di Bangladesh dan telah pergi untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Malaysia.

Malaysia telah menjadi tujuan umum bagi banyak pengungsi yang tiba dengan perahu, tetapi mereka juga ditahan di negara tersebut.

Baca Juga: Ibuku Selingkuh dengan Suamiku, Kisah Viral Perselingkuhan Terlarang!

Meskipun negara itu bukan penandatangan Konvensi Pengungsi PBB tahun 1951, UNHCR mengatakan bahwa peraturan presiden tahun 2016 memberikan kerangka hukum yang mengatur perlakuan terhadap pengungsi di atas kapal yang mengalami kesulitan di dekat Indonesia dan membantu mereka berlabuh.

Sumber: Tempo.co | ha/pkp (AFP, AP)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life18 April 2024, 10:00 WIB

9 Ciri Orang yang Tidak Gampang Stres dan Hidupnya Selalu Bahagia, Apa Kamu Termasuk?

Meskipun tidak mudah, menjadi orang yang tidak mudah stres adalah kemampuan yang dapat dipelajari dan diperkuat melalui latihan dan kesadaran diri.
Ilustrasi - Meskipun tidak mudah, menjadi orang yang tidak mudah stres adalah kemampuan yang dapat dipelajari dan diperkuat melalui latihan dan kesadaran diri.  (Sumber : unsplash.com/Elsa Tonkinwise)
Sukabumi18 April 2024, 09:48 WIB

Diduga Overdosis! Anak Jalanan Tewas di Sukaraja Sukabumi, Ini Identitasnya

Dedi menyebut korban diduga overdosis setelah mengonsumsi obat-obatan.
Anak jalanan yang ditemukan tewas di sebuah jongko dagangan milik warga di Cimahpar, Desa/Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Kamis (18/4/2024). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 April 2024, 09:30 WIB

Lowongan Kerja Jawa Barat Lulusan S1, Usia Maksimal 27 Tahun

Berikut Informasi Lengkap Lowongan Kerja di Jawa Barat untuk Lulusan S1, Usia Maksimal 27 Tahun
Lowongan Kerja Jawa Barat Lulusan S1, Usia Maksimal 27 Tahun (Sumber : Istimewa)
Sehat18 April 2024, 09:00 WIB

Mau Tahu Kadar Gula Darah Normal Setelah Makan? Penderita Diabetes Yuk Simak Disini!

Kadar gula darah yang normal penting bagi penderita diabetes tipe 1 atau tipe 2.
Ilustrasi - Kadar gula darah yang normal penting bagi penderita diabetes tipe 1 atau tipe 2. (Sumber : pexels.com/@Nataliya Vaitkevich)
Bola18 April 2024, 08:42 WIB

Klasemen Liga 1: Persib Bandung Dipastikan Lolos ke Championship Series

Hasil ini membuat Persib Bandung tak akan mungkin keluar dari posisi empat besar.
Pemain Persib Bandung. | Foto: Persib.co.id
Kecantikan18 April 2024, 08:00 WIB

8 Basic Skincare yang Wajib Dimiliki Pemula, Cleanser hingga Moisturizer

Inilah Basic Skincare yang Wajib Dimiliki Pemula, Ada Cleanser hingga Moisturizer.
Basic Skincare yang Wajib Dimiliki Pemula, Cleanser hingga Moisturizer  (Sumber : Freepik.com)
Life18 April 2024, 07:00 WIB

9 Kebiasaan Baik yang Bisa Membantu Meredakan Pikiran Stres

Yuk Lakukan Kebiasaan Baik yang Bisa Membantu Meredakan Pikiran Stres Berikut Ini!
Ilustrasi - Kebiasaan Baik yang Bisa Membantu Meredakan Pikiran Stres. (Sumber : pexels.com/@Leah Kelley)
Food & Travel18 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Pepaya untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 6 Langkahnya!

Berikut Cara Membuat Air Rebusan Daun Pepaya untuk Menurunkan Gula Darah, Coba Ikuti 6 Langkahnya!
Ilustrasi. Daun pepaya - Manfaat Air Rebusan Daun Pepaya Bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Menurunkan Gula Darah. | (Sumber : Pixabay.com)
Science18 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 18 April 2024, Seluruh Wilayah Potensi Hujan di Siang Hari

BMKG memprakirakan sebagian kota besar di Jawa Barat mengalami hujan pada Kamis 18 April 2024.
(Foto Ilustrasi) BMKG memprakirakan sebagian kota besar di Jawa Barat mengalami hujan pada Kamis 18 April 2024.. | Foto: Freepik
DPRD Kab. Sukabumi17 April 2024, 23:20 WIB

KH. Zezen Z.A Jadi Nama Jalan, DPRD Sukabumi Bicara Regulasi Wisata Syariah di Pondok Halimun

Pemerintah Kabupaten Sukabumi resmi mengubah nama jalan Nyangkokot-Perbawati menjadi Jalan KH. Zezen Z.A pada Rabu 17 April 2024.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami bersama Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara saat meresmikan nama Jalan K.H. Zezen Z.A menggantikan nama Jalan Nyangkokot – Perbawati, Rabu (17/4/2024) | Foto : Ist