3 Alasan Warna Cantik Kembang Api, Buntut Kecelakaan Penelitian Malam Tahun Baru

Selasa 13 Desember 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi Warna Kembang Api Malam Tahun Baru | Foto : Freepik

Ilustrasi Warna Kembang Api Malam Tahun Baru | Foto : Freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Malam Tahun Baru 2023 selalu identik dengan pesta kembang api yang warnanya kian menarik hati.

Keindahan kembang api selalu berkutat soal warna-warni yang mengudara ketika dinyalakan.

Namun, tahukah kamu mengapa kembang api punya beragam warna ketika dinyalakan? Melansir dari warstek.com, Inilah 3 Alasan Warna Cantik Kembang Api!

1. Komposisi Kembang Api

Kembang api disusun oleh kandungan senyawa kimia utama berupa campuran bubuk mesiu dan garam logam.

Secara umum, bubuk mesiu terbuat dari campuran kalium nitrat, karbon, dan sulfur yang ketika terbakar akan menimbulkan ledakan.

Kemudian, garam logam adalah komponen yang berperan dalam menghasilkan warna bunga api, contohnya: stronsium, barium, natrium dll.

Baca Juga: Dari Usir Roh Jahat hingga Perayaan Tahun Baru, Ini Sejarah Kembang Api yang Dilarang karena Corona

Jika garam logam tersebut dibakar maka akan menimbulkan percikan warna berbeda sesuai dengan jenis logamnya. Kembang api juga memiliki senyawa pengikat seperti dekstrin yang berfungsi sebagai bahan bakar setelah dinyalakan.

Zat pengoksidasi pada kembang api diperlukan untuk menghasilkan oksigen dalam membakar campuran, misalnya nitrat, klorat, atau perklorat.

Jadi, indahnya warna kembang api di udara disebabkan oleh kandungan kimia yang menyusunnya!

2. Reaksi Kimia Kembang Api

Kembang api yang dibakar akan menimbulkan reaksi berkecepatan tinggi disertai pembentukan gas-gas.

Pembakaran kembang api juga menyebabkan efek panas dan tekanan dengan intensitas tinggi. Hal ini menjadi alasan kembang api meledak ke udara.

Adapun rumus kimia proses pembakaran kembang api yaitu:

  • Ketika terjadi ledakan di udara, material akan tersebar dalam kondisi yang sangat panas.
  • Garam logam yang terbakar menyebabkan elektron dalam atom logam tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi.
  • Keadaan tereksitasi ini tidak stabil, sehingga elektron dengan cepat kembali ke energi aslinya (atau keadaan dasar).
  • Elektron menghasilkan energi berlebih sebagai cahaya
  • Logam yang berbeda akan memiliki energi berbeda pula antara keadaan dasar dan keadaan tereksitasi.
  • Terakhir, rangkaian reaksi kimia tersebut akan menghasilkan warna cahaya berbeda.

Baca Juga: Jadwal Libur Natal 2022 dan Tahun Baru, Apakah Ada Cuti Bersama?

3. Penyusun Kembang Api

Sebagian kembang api dapat meledak dengan warna yang cantik, indah, rapi dan berurutan.

Bentuk warna pasca ledakan kembang api disebabkan oleh garam logam (stars) yang ditempatkan pada lapisan yang berbeda. Akibatnya, ketika terbakar, garam logam yang menyala terlebih dahulu terletak paling dekat ke bubuk mesiu (bursting charge).

Pembakaran kembang api merambat ke lapisan lapisan berikutnya dan keindahan warna dapat dinikmati.

Garam logam (stars) dikemas dengan bubuk mesiu di tengahnya ke dalam cangkang.

Bagian luar cangkang terbuat dari beberapa lapis kertas yang ditempelkan dan dikeringkan.

Kekuatan ledakan dan tingkat kerekatan kertas adalah kombinasi sempurna untuk membuat bunga api terlihat menawan dengan sebaran logam yang merata.

Baca Juga: Siap Dipakai Libur Natal dan Tahun Baru, Tol Bocimi Seksi 2 Rampung Desember 2022

Oleh karena itu, dapat disimpulkan warna–warni kembang api terbentuk karena reaksi kimia garam logam berbeda pada proses pembakaran.

Mengutip sukabumiupdate.com sebelumnya, peristiwa perayaan kembang api mulanya merupakan kecelakaan sebuah penelitian.

Di suatu tempat sekitar 800 M, ahli kimia Cina mencampurkan senyawa kalium nitrat, sulfur dan arang untuk menciptakan mesiu mentah. Mereka sebenarnya mencari resep untuk kehidupan kekal, demikian dikutip Live Science, baru-baru ini.

Ledakan tersebut mengejutkan dan membawa kemalangan bagi seorang ahli kimia Cina.

Menurut Gunpowder, Explosives and the State: A History (Routledge, 2016), di Cina awal abad kesembilan, alkimia adalah hal yang paling disukai. Tujuan alkimia adalah untuk menghasilkan zat yang akan memperpanjang hidup, atau bahkan menipu kematian.

Alkimia tidak pernah menemukan ramuan yang menantang maut. Tapi itu menghasilkan ledakan yang mengubah cara kita merayakan liburan di seluruh dunia, salah satunya yang dirayakan pada saat tahun baru.

Begitu mereka menyadari apa yang telah mereka buat adalah ledakan, orang Cina percaya bahwa ledakan tersebut bisa mengusir roh jahat.

Baca Juga: Syarat Perjalanan Naik Kereta Api dan Cara Memesan Tiket Kereta Tahun Baru

Sebuah ledakan hanya membutuhkan tiga komponen. Pertama, harus ada bahan bakar, bahan kimia yang terdiri dari molekul panjang seperti rantai dengan ikatan yang sangat kuat.

Kemudian, harus ada bahan kimia yang disebut oksidator. Oksidator memutuskan ikatan-ikatan itu, melepaskan energi yang luar biasa dalam prosesnya. Akhirnya, cukup dengan panas maka akan mendapatkan reaksi ledakan.

Seperti yang ditulis oleh salah satu teks Tiongkok yang berasal dari pertengahan abad kesembilan: "Asap dan api terjadi, sehingga tangan dan wajah (para ilmuwan) telah dibakar, dan bahkan seluruh rumah tempat mereka bekerja terbakar."

Mengutip Smithsonian Magazine suara keras yang dibuat ketika dilemparkan ke dalam api dianggap menakuti roh-roh jahat.

Namun, percobaan kimia tidak hanya menghasilkan kembang api yang paling awal. Ramuan itu, yang kemudian disebut bubuk mesiu, juga digunakan dalam peperangan.

Pada abad ke-13, bubuk mesiu digunakan untuk mendorong roket yang dicat seperti naga ke arah invasi bangsa Mongol, dan pada abad yang sama Marco Polo membawa barang-barang itu kembali ke Eropa, demikian dilaporkan ThoughtCo.

Dari sana, Barat mengembangkan teknologi kembang api menjadi senjata yang lebih kuat yang kita kenal sekarang sebagai meriam dan musket. Orang-orang di Barat masih mempertahankan gagasan asli tentang kembang api dan menggunakannya selama perayaan.

Di Inggris, para penguasa menggunakan pertunjukan kembang api untuk menghibur pengikutnya. Pertunjukan kembang api kerajaan pertama diperkirakan terjadi pada hari pernikahan raja Inggris, Henry VII pada 1486.

Tidak kalah, kaisar Rusia pertama yang dijuluki Czar Peter the Great of Russia juga mengadakan pertunjukan kembang api selama 5 jam untuk menandai kelahiran putranya.

Sumber: berbagai sumber.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Nasional

Komet akan Hiasi Langit Malam Tahun Baru

Sabtu 31 Desember 2016, 02:29 WIB
Komet akan Hiasi Langit Malam Tahun Baru
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi29 April 2024, 19:28 WIB

Sodikin Optimis Timnas Indonesia Menang Lawan Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23

Terkait prediksi skor, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Sodikin sebut yang paling penting adalah timnas Indonesia bisa meraih kemenangan.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, M Sodikin (Sumber : akun fb PKS Kabupaten Sukabumi)
Keuangan29 April 2024, 19:00 WIB

7 Gaya Hidup Orang Miskin yang Membuatnya Sulit Kaya

Hati-hati, Jangan Tiru Gaya Hidup Orang Miskin yang Membuatnya Sulit Kaya Ini!
Ilustrasi. Orang Miskin Banyak Gaya (Sumber : Pexels/LizaSummer)
Keuangan29 April 2024, 18:54 WIB

Awal Triwulan II 2024, Realisasi Belanja di KPPN Sukabumi Capai Rp6,4 Triliun

Realisasi belanja negara yang disalurkan melalui KPPN Sukabumi berhasil mencapai Rp6,4 triliun di awal Triwulan II 2024.
Kepala KPPN Sukabumi, Abdul Lutfi. (Sumber : Istimewa)
Life29 April 2024, 18:30 WIB

6 Kebiasaan Penting yang Membuat Mental Semakin Kuat dan Matang, Yuk Terapkan!

Menerapkan kebiasaan tertentu akan membantu diri memiliki mental yang kuat dan tidak mudah rapuh dalam menjalani kehidupan yang keras.
Ilustrasi. Memiliki kebiasaan yang membuat mental kuat. Sumber foto : Pexels/ Nothing Ahead
Bola29 April 2024, 18:00 WIB

Baca Doa Ini Agar Timnas Indonesia Menang Melawan Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Mari kita doakan bersama agar Timnas Indonesia dapat meraih kemenangan dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Mari kita doakan bersama agar Timnas Indonesia dapat meraih kemenangan dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. (Sumber : pssi.org).
Sukabumi Memilih29 April 2024, 17:40 WIB

PKB, Demokrat dan PKS Sepakat Berkoalisi untuk Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Deklarasi koalisi PKB, Demokrat dan PKS untuk Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 ini rencananya digelar pada 4 Mei 2024 mendatang.
Hasil pertemuan di teras muara Palabuhanratu, PKB, Demokrat dan PKS sepakat untuk berkoalisi di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : SU/Ilyas)
Life29 April 2024, 17:30 WIB

6 Cara Berkelas Menghadapi Orang Licik Agar Tidak Diremehkan dan Direndahkan

Menghadapi orang licik harus dengan cara berkelas. Ini langkah supaya orang licik tidak sembarangan menipu daya demi keuntungannya sendiri.
Ilustrasi. Cara berkelas menghadapi orang licik. Sumber Foto : Pexels/Yan Krukau
Musik29 April 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu Semoga Maliq & D'Essentials yang Viral di Medsos

Inilah Full Lirik Lagu Semoga Maliq & D'Essentials yang Sedang Viral di Medsos. Sudah Dengar?
Video Lirik Lagu Semoga Maliq & D'Essentials yang Viral di Medsos. Foto: YouTube/ORGANICessentials
Sukabumi29 April 2024, 16:41 WIB

Viral Video Aksi Tawuran Bersajam di Palabuhanratu Sukabumi, Satu Pelajar Terkapar

Sebuah video viral di media sosial aksi tawuran antar kelompok pelajar dengan menggunakan senjata tajam, diduga berlokasi di Jalan Patuguran, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Tangkapan layar video tawuran antar pelajar di Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ist
Film29 April 2024, 16:30 WIB

Drama Korea Queen of Tears Akhirnya Tamat, Cetak Rating Tertinggi di tvN

Drama Korea "Queen of Tears" yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won akhirnya menayangkan episode terakhirnya pada tanggal 28 April 2024.
Drama Korea "Queen of Tears" yang dibintangi oleh Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won akhirnya menayangkan episode terakhirnya pada tanggal 28 April 2024. (Sumber : soompi.com)