Ini Cara Intelijen Korea Selatan Agar Park Geun-hye Jadi Presiden

Sabtu 05 Agustus 2017, 08:49 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Badan intelijen Korea Selatan mengakui pernah memanipulasi data demi kemenangan partai konservatif yang dipimpin Park Geun-hye dalam pemilu parlemen dan pemilu presiden 2012.

Seperti dilansir Guardian, Jumat (4/8/2017), penyidik internal Badan Intelijen Nasional (NIS) Korsel mengungkapkan dalam hasil penyelidikannya bahwa unit siber NIS mengatur dan mengoperasikan 30 tim selama lebih dari dua tahun sebelum Pilpres Desember 2012 berlangsung.

Ketika itu Korsel masih dipimpin Presiden Lee Myung-bak yang konservatif.

Mereka menyewa warga sipil yang melek internet dan berusaha mempengaruhi pendapat pemilih melalui unggahan di portal dan sejumlah media sosial, termasuk Twitter.

"Tim-tim tersebut menyebarkan pendapat pro-pemerintah dan menekan pandangan anti-pemerintah, membuat pandangan oposisi agar dianggap sebagai pandangan pro-Korut yang ingin menganggu urusan negara," demikian pernyataan NIS.

Berkat kecurangan ini, pemilihan presiden Desember 2012 kembali dimenangkan kubu konservatif, Park Geun-hye, yang mengalahkan Moon Jae-in dari kubu liberal.

Selama pilpres, Moon yang merupakan imigran dari Korea Utara, digambarkan sebagai tokoh yang lemah menghadapi ancaman agresi dari negeri jiran itu.

Berdasarkan investigasi NIS, skala manipulasi suara Pilres 2012 bahkan jauh lebih luas dari perkiraan awal selama ini.

Pilpres 2012 akhirnya dimenangkan Park Geun-hye, presiden perempuan pertama Korsel dari partai konservatif Saenuri, yang tidak lain adalah sahabat Lee Myung-bak.

Namun, Park dimakzulkan karena tersangkut kasus korupsi dan nepotisme pada Maret 2017. Ia pun kemudian digantikan rival bebuyutannya, Moon Jae-in pada Mei lalu.

Namun hasil penyelidikan internal NIS menuai protes dari kubu Park. Juru bicara Park menuding penyelidikan ini memiliki motivasi politik.

“NIS berjanji akan menjauh dari politik, tetapi ia kembali ke kancah politik dengan penyelidikan ini,”  ujar Kang Hyo-sang, dari partai oposisi Pembebasan Korea.

Beberapa tahun terakhir, kredibilitas NIS dipertanyakan karena sejumlah skandal yang menyeret nama badan intelijen tersebut.

Salah satu skandal yang menjadi sorotan publik Korea Selatan adalah kasus pembuatan dokumen intelijen palsu terkait mantan pejabat kota Seoul yang lolos dari Korea Utara pada 2004.

Presiden Moon yang menggantikan Park Geun-hye pun bersumpah akan mereformasi kinerja NIS agar tak lagi mempengaruhi pemilu dalam negeri. Ia mendesak badan intelijen itu agar lebih fokus terhadap ancaman dari luar terutama dari tetangga Korea Utara.

 Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi27 April 2024, 21:59 WIB

Janda Asal Kompa, Identitas Mayat Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi

Menurut Yulianti, korban mengalami keterbelakangan mental.
Mayat EKS (25 tahun) di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Science27 April 2024, 21:20 WIB

Warga Sukabumi Ngerasa? BMKG Catat Gempa Darat M3.1 Akibat Sesar Cugenang

Gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cugenang.
Peta gempa bumi berkekuatan 3.1 magnitudo pada Sabtu (27/4/2024) pukul 20.22.59 WIB di wilayah Sukabumi dan Cianjur. | Foto: BMKG
Life27 April 2024, 21:00 WIB

Mau Tahu Rahasianya? 6 Langkah Menjadi Orang yang Berkelas dan Elegan

Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri.
Ilustrasi - Menjadi orang berkelas di mata orang lain bukanlah tentang kemewahan atau kekayaan, tetapi lebih kepada cara Anda bersikap, berperilaku, dan membawa diri. (Sumber : Pexels/ Andrea Piacquadio).
Life27 April 2024, 20:42 WIB

Tanggapi dengan Serius, 7 Cara Ini Bisa Dilakukan saat Anak Tidak Mau Pergi Sekolah

Apakah anak prasekolah Anda kesulitan meninggalkan Anda? Bagaimana dengan anak Anda yang berusia 5 tahun? Apakah mereka tidak mau sekolah? Inilah yang harus dilakukan.
Ilustrasi anak ke sekolah. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockproject
Life27 April 2024, 20:33 WIB

Dapat Memupuk Keterampilan Kognitif, Ini 6 Aktivitas yang Sangat Baik untuk Anak

Membesarkan anak yang baik hati, bersemangat, dan mandiri mungkin lebih mudah dari yang Anda kira. Berikut beberapa aktivitas yang sering diabaikan yang memupuk keterampilan kognitif, sosial, dan emosional.
Ilustrasi aktivitas anak. | Foto: Freepik/jcomp
Life27 April 2024, 20:00 WIB

7 Penyakit Hati yang Haram Dipelihara agar Selamat Dunia Akhirat, Apa Kamu Memilikinya?

Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata.
Ilustrasi. Orang yang memiliki penyakit hati menandakan hatinya belum bersih dan masih kotor dengan persoalan-persoalan keduniawian yang bersifat semua semata. (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi27 April 2024, 19:52 WIB

Polres Sukabumi Kota Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan.
Ilustrasi - Polres Sukabumi Kota mengajak kepada warga Kota Sukabumi untuk ikut nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan. (Sumber : X/@@kabarmojokerto_).
Sukabumi27 April 2024, 19:36 WIB

Mayat Wanita Setengah Telanjang di Sungai Cicatih Sukabumi, Rambutnya Pendek

Jenazah berusia remaja ini ditemukan dalam kondisi tersangkut pada tumpukan kayu.
Mayat wanita setengah telanjang yang ditemukan di Sungai Cicatih, Kampung Jamu Diva RT 05/03 Desa Langensari, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Warganet Instagram
Life27 April 2024, 19:00 WIB

Bisa Sebabkan Kematian! 6 Bahaya Kesepian yang Jarang Disadari Banyak Orang

Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang.
Ilustrasi - Orang yang selalu merasa kesepian tidak baik bagi kesehatan. Sebab di dalamnya tersimpan bahaya yang mengancam kondisi fisik seseorang. (Sumber : Pixabay/Andrea Piacquadio).
Sukabumi27 April 2024, 18:55 WIB

Terlindas Mobil, Kronologi Pemotor Tewas Kecelakaan di Cibadak Sukabumi

H meninggal dunia karena mengalami luka sobek dan luka lecet.
Tangkapan layar video saat H (35 tahun) dievakuasi warga. H meninggal dunia setelah kecelakaan di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa