Burung-burung Terasing Mengancam Burung di Habitat Asli

Minggu 15 Januari 2017, 06:20 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Hampir 1.000 spesies burung diidentifikasi peneliti dari University College London (UCL) telah berkembang di wilayah-wilayah baru dalam waktu lebih dari 500 tahun terakhir. Lebih dari separuhnya tiba setelah 1950, kemungkinan didorong oleh pesatnya perdagangan burung-burung eksotik seperti kutilang, burung jalak, dan lain-lain.

"Wilayah-wilayah yang bagus untuk burung-burung asli (native birds) juga baik untuk burung-burung terasing (alien birds)," ujar Profesor Tim Blackburn, dari UCL dan Masyarakat Zoological London (ZSL), yang melakukan riset tersebut. Ini mengkhawatirkan karena burung-burung terasing dapat mengancam kelangsungan hidup native species."

Gelombang pertama terjadi dalam pertengahan abad ke 19 ketika bangsa Eropa, terutama Inggris, sengaja memindahkan sejumlah jenis unggas seperti bebek, angsa, belibis, dan pheasant ke dalam wilayah baru. Hal ini tercermin dari besarnya populasi spesies burung terasing dalam lintang pertengahan (mid-latitudes), termasuk di negara-negara bekas jajahan Inggris.

Paska Perang Dunia II, terdapat gelombang kedua, yang berlanjut hingga kini, sebagian besar didorong oleh pertumbuhan dalam perdagangan hewan peliharaan. Lebih banyak burung diperkenalkan ke alam liar antara Tahun 1980 dan 2000 dibanding dalam 400 tahun dari abad ke-XV hingga XIX.

"Kami mampu memetakan kekayaan spesies burung terasing untuk seluruh kelompok organisme untuk pertama kalinya secara rinci sehingga kami bisa menemukan lokasinya dan proses sejarah yang berujung pada pengenalan mereka," kata pimpinan peneliti Dr Ellie Dyer, dari UCL and ZSL.

Hal itu memberikan sumber informasi berharga untuk para peneliti perihal serbuan spesies dalam tahapan yang berbeda. Manusia memainkan peran penting, begitu juga faktor-faktor lingkungan yang memungkinkan spesies burung asing berkembang di lokasi-lokasi baru.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Food & Travel17 Mei 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Edamame, Makanan Rendah Purin untuk Penderita Asam Urat

Makanan Rendah Purin untuk Penderita Asam Urat. Edamame sering disajikan dengan sedikit garam di atasnya, tetapi Anda juga dapat menambahkan bumbu atau rempah sesuai selera, seperti garam, merica, atau rempah-rempah lainnya.
Ilustrasi. Edamame atau kacang kedelai muda adalah sumber protein nabati yang baik dan rendah purin. Anda dapat menikmatinya dengan sedikit garam sebagai menu sehat untuk penderita asam urat. (Sumber : Instagram/@catchatstregis)
Sukabumi17 Mei 2024, 05:49 WIB

Gadis di Curugkembar Sukabumi Dua Tahun Hilang usai Pamit Kerja ke Bogor

Berikut ciri-ciri Nurlela gadis asal Curugkembar Sukabumi yang dua tahun hilang usai pamit kerja ke Bogor.
Foto Nurlela (21 tahun) gadis asal Curugkembar Sukabumi yang hilang dua tahun yang lalu. (Sumber : Istimewa)
Science17 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 17 Mei 2024, Sukabumi Pagi Hari Cerah Berawan

Berikut prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 16 Mei 2024.
Ilustrasi. Berikut prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 16 Mei 2024. | Foto: SU/Dede
Jawa Barat17 Mei 2024, 00:31 WIB

Gelar Workshop, Dewan Pers Bekali Jurnalis Peliputan Pilkada 2024 di Jawa Barat

Puluhan jurnalis dari berbagai media di Jawa Barat mengikuti pelatihan peliputan Pilkada 2024 di salah satu hotel di Bandung, Kamis, (17/5/2024).
Dewan Pers menggelar workshop peliputan Pilkada 2024 untuk media se Jawa Barat | Foto : Syams
Sukabumi16 Mei 2024, 23:37 WIB

Berwajah Lugu, Bupati Sukabumi Heran Rahmat Bisa Tega Bunuh Ibu Kandung Secara Sadis

Bupati Sukabumi Marwan Hamami sudah meminta adanya pendampingan psikologis Rahmat pembunuh ibu kandung.
Rahmat alias R alias Herang (25 tahun) tersangka kasus pembunuhan ibu kandung di Kalibunder Kabupaten Sukabumi (Sumber : istimewa/warganet)
Sukabumi16 Mei 2024, 22:23 WIB

Kebakaran Pabrik Palet Kayu di Parungkuda Sukabumi, Api Muncul dari Ruang Oven

Pabrik Palet Kayu di Parungkuda Sukabumi terbakar. Penyebab kebakaran diduga berasal dari ruang oven.
Petugas Damkar saat berupaya memadamkan api yang membakar ruang oven di Pabrik Palet Kayu yang berada di Parungkuda Sukabumi, Kamis (16/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih16 Mei 2024, 21:41 WIB

Komitmen Bangun Kota Sukabumi, Ayep Zaki Serahkan Formulir Pilwalkot ke Gerindra

Ayep Zaki resmi daftar Pilwalkot 2024 ke DPC Partai Gerindra Kota Sukabumi.
Ayep Zaki serahkan berkas formulir pendaftaran Pilwalkot 2024 ke DPC Partai Gerindra Kota Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life16 Mei 2024, 21:00 WIB

9 Dampak Buruk Sering Begadang Terhadap Kesehatan, Berhenti Sekarang Juga!

Begadang atau kurang tidur yang kronis dapat memiliki dampak yang berkepanjangan terhadap kesehatan.
Ilustrasi. Overthinking di Malam Hari. Dampak Buruk Sering Begadang Terhadap Kesehatan . Sumber: Freepik/pressfoto
Sukabumi Memilih16 Mei 2024, 20:39 WIB

Serentak, KPU Kota dan Kabupaten Sukabumi Resmi Lantik PPK Untuk Pilkada 2024

Jelang Pilkada 2024, sebanyak 35 PPK di Kota Sukabumi dan 235 PPK di Kabupaten Sukabumi dilantik serentak.
Suasana pelantikan PPK Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat16 Mei 2024, 20:30 WIB

Tips Meningkatkan Kualitas Tidur di Malam Hari Saat Terjadi Serangan Asam Urat

Asam urat dapat menyerang di malam hari, dan menemukan solusi untuk meningkatkan kualitas tidur adalah hal yang tepat.
Ilustrasi - Asam urat dapat menyerang di malam hari, dan menemukan solusi untuk meningkatkan kualitas tidur adalah hal yang tepat. (Sumber : Freepik.com/DC Studio)